Jumat, 29 November 2013

UI Kembangkan Kapal Tanpa Awak (USV)


Universitas Indonesia (UI) menjajaki kerja sama pembuatan prototipe kapal tanpa awak (USV) untuk untuk menolong korban manusia sebagai upaya mendukung operasi SAR dengan Basarnas.

"Kapal yang diberi nama dengan Makara-03 adalah sebuah USV yang dikembangkan dari Makara-01 dan Makara-02, yaitu USV sebelumnya," kata Humas Fakultas Tehmik UI, Tika Anggraeni, di kampus UI Depok, Jumat (29/11).

Ia mengatakan, Makara-03 didesain khusus untuk dapat bermanuver dan berotasi dengan cepat selain itu, desain "planning-hull" yang mengadopsi teknologi "axe bow" diaplikasikan pada makara-03 guna mendukung kemampuannya untuk melaksanakan operasi SAR.

Kapal tanpa awak ini didesain oleh Mahasiswa UI yang terdiri dari mahasiswa Teknik Perkapalan (M Hary Mukti/2009, Aditya Meisar/2009), Teknik Mesin(Riki/2012), Teknik Elektro (Novika Ginanto/2008, Uli/2010, Irvan JP Elliika/2008) yang dibimbing oleh Dosen Departemen Teknik Mesin UI Dr Ir Sunaryo MSc.

Konsep kapal tanpa awak untuk operasi SAR ini adalah ketika Tim Basarnas tidak dapat menjangkau wilayah-wilayah yang berbahaya yang dapat mengancam keselamatan Tim Basarnas itu sendiri di laut maka, kapal tanpa awak akan digunakan untuk melakukan operasi pencarian.

Misalnya, cuaca yang sangat buruk atau kondisi perairan yang dangkal dengan bebatuan yang curam yang dapat merobek kapal BASARNAS, maka kapal tanpa awak ini akan mencari lokasi aktual korban sebelum tim turun ke lokasi. "Kapal tanpa awak ini akan dikendalikan melalui komunikasi satelit dan digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap kapal penyusup," katanya.

Ia menjelaskan untuk dapat melakukan tugasnya itu Prototipe kapal tanpa awak yang dikerjakan oleh para mahasiswa UI ini memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh kapal tanpa awak pada umumnya, seperti mampu kembali ke posisi semula jika kapal tersebut terbalik (self-righting boat), dan dilengkapi dengan baterai Litium Polymer yang disusun sistematis dengan Microcontroller sehingga kapal dapat beroperasi dalam waktu yang cukup lama.

Pembangunan Alutsista untuk Harga Diri Bangsa

http://statik.tempo.co/data/2013/11/08/id_235492/235492_620.jpg

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista) bukanlah untuk gagah-gagahan. Pembangunan alutsista, menurut Purnomo, penting untuk harga diri bangsa.

"Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya," kata dia dalam diskusi panel bertajuk "Membangun Kemampuan Kekuatan Pertahanan Berkelanjutan" di Century Park Hotel, Jumat, 29 November 2013.

Sejak 2010, kata Purnomo, Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara, dan kementerian terkait sudah membuat daftar-daftar utama ancaman negara. Dengan demikian, dapat dijadikan dasar membangun kekuatan pertahanan negara.

Dinamika politik, ia melanjutkan, bisa saja mengancam tidak berlanjutnya pembangunan alutsista yang sudah dilakukan selama ini. "Kalau presidennya tidak mengerti militer, bisa saja tidak berlanjut, komitmennya harus kuat," kata dia.

Sebab itulah, kata Purnomo, komitmen pembangunan kekuatan pertahanan harus "diikat" dengan peraturan yang kuat. "Kalau perlu, buat undang-undangnya," ujar dia.

Ada dua rekomendasi Purnomo agar pembangunan alutsista tetap berlanjut. Yaitu diperlukan landasan peraturan perundangan dari eksekutif dan landasan keputusan politik paripurna DPR sebagai pemegang hak anggaran untuk mendukung eksekutif.

Kamis, 28 November 2013

Tentara Norwegia Berlatih Bersama Group 2 Kopassus Tangani Separatisme

http://images.solopos.com/2013/11/281113_SOLO_KOPASSUS_01.jpg

Tentara Norwegia memberikan pelatihan kepada puluhan perwira TNI anggota Group 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Markas Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/11). Sedikitnya 6 personel Tentara Nasional Norwegia mengajari 45 perwira Kopassus tentang penanganan separatis tanpa melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Komandan Group 2 Kopassus Kandang Menjangan, Letkol (inf) Maruli Simanjuntak mengatakan, kedatangan tentara Norwegia ke Group 2 Kopassus merupakan inisiatif mereka sendiri. "Ini inisiatif mereka sendiri, kita tidak mengundang. Mereka ingin mengembangkan ilmu, pengalaman dan bertukar pengalamannya dalam bidang kemiliteran bersama tentara Indonesia, khususnya Kopassus," ujar Maruli, Kamis (28/11).

Menurut Maruli, tentara Norwegia memberikan pelatihan selama empat hari, mulai Senin (25/11) hingga Kamis (28/11). Selama diklat tersebut kata Maruli, banyak pengalaman yang didapatkan. Pengalaman tersebut diharapkan akan ditularkan oleh para perwira kepada anggota di bawahnya.

Salah seorang peserta diklat, Kapten MZ Tarigan mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan juga melibatkan warga sipil. Latihan ini dinilai penting dilakukan khususnya saat perang melibatkan warga sipil. "Ini sangat penting, soalnya bila benar terjadi, penanganannya nanti tidak melanggar HAM," katanya.

Pelatihan yang melibatkan tentara Norwegia tidak hanya dilakukan di Group 2 Kopassus Kandang Menjangan saja. Tetapi juga dilakukan di seluruh kesatuan Kopassus di Indonesia. Sebelum di Group 2 Kopassus, tentara Norwegia ini telah melakukan beberapa diklat. Yakni di Wamena, Merauke, Aceh dan beberapa tempat lainnya.[has]

Kopassus “Kalahkan” Tentara Norwegia
Puluhan pasukan Kopassus yang dinamai Pasukan Biru terlihat menunduk mengintai pasukan musuh atau tentara Norwegia yang berjumlah enam orang. Tiga anggota pasukan biru atau pihak Kopassus ditahan di basecamp pasukan merah untuk dimintai informasi militer.

Tidak mudah, Pasukan Merah meminta keterangan militer pada pasukan biru. Bahkan salah satu anggota Pasukan Biru ditembak beberapa kali di bagian kakinya dengan senapan laras pendek karena tidak mau menunjukkan tempat persembunyian Pasukan Biru.

Selang beberapa menit, Pasukan Biru dari Kopassus datang untuk menyelamatkan tiga anggotanya yang ditahan Pasukan Merah. Ditenggah perjalanan pasukan Kopassus mendapati dua warga sipil yang beraktivitas mencari rumput di dekat basecamp Pasukan Merah. Dua warga sipil tewas ditembak Pasukan Biru dan tembakan tersebut didengar Pasukan Merah yang sedang berjaga sehingga terjadi kontak senjata di antara dua pasukan ini.

Selang beberapa lama, pihak Pasukan Kopassus bernegosiasi untuk menyelamatkan tiga anggotanya yang luka parah akibat dipukuli dan ditembak Pasukan Merah. Dengan bantuan satu unit mobil ambulans tiga anggota Pasukan Biru pun diselamatkan. Namun, pihak pasukan musuh atau Tentara Merah tak menyangka mobil ambulans dimanfaatkan pasukan biru untuk menyergap Pasukan Merah sampai mereka semua tewas dan dua pasukan berhasil melarikan diri.

Peristiwa tersebut bagian dari cuplikan adegan kedua dari empat adegan perang yang ditontonkan pihak Kopassus dan Tentara Norwegia dalam latihan perang bersama menangani separatis tanpa melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) di markas Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Kamis (28/11).

Komandan Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, Letkol (Inf) Maruli Simanjuntak mengatakan latihan ini merupakan yang terakhir setelah selama tiga hari sebelumnya latihan di ruang kelas dan kini latihan bersama di lapangan. Unsur yang dilibatkan dalam latihan ini yakni dari pihak komandan saja yang berjumlah 45 orang dari Kopassus dan lima orang dari angkatan udara.

“Diharapkan setelah latihan ini hasil dan manfaatnya bisa disosialisasikan dengan anggota di bawahnya,” ujar Letkol Maruli.

Ia mengakui, manfaat dari latihan ini setidaknya mendapatkan pembelajaran. Selain itu, secara umum internasional bisa melihatkan pada mereka bahwa Kopassus bukan anti hal-hal seperti ini. Dia mengatakan Norwegia merupakan negara yang memiliki perguruan tinggi atau negara yang sangat memperhatikan soal aturan perang sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Konvensi Jenewa Swiss.

“Jadi Norwegia benar-benar negara yang patuh hukum dan HAM dalam berperang. Inilah yang dipelajari kedua belah pihak. Soal latihan bukan Kopassus yang mengajak bekerja sama, tetapi Norwegia menawarkan pada kami,” jelasnya

Menurut Letkol Maruli, semua unsur Kesatuan Kopassus semua diajak latihan bersama seperti di Wamena Papua dan Aceh. Disinggung soal kemampuan berperang tentara Norwegia, Ia mengaku kemampuan perang mereka banyak didukung logistik yang optimal karena mereka memang unggul dalam itu. Tetapi untuk perang di hutan Kopassus paling unggul dan tentara Norwegia ingin belajar kepada Kopassus.

“Pangkat pasukan Norwegia yang ikut latihan mulai dari bintara sampai Mayor Jenderal,” katanya. Muhammad Ismail.

Legislator Desak Panglima TNI Agar Membolehkan Wanita TNI Berjilbab

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/panglima-kostrad-letnan-jenderal-tni-gatot-nurmantyo-_130817150828-906.jpg

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf mendesak Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko agar juga memperbolehkan wanita anggota TNI untuk mengenakan jilbab. "Sudah saatnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mencabut pelarangan seragam berjilbab bagi wanita anggota TNI," ujar Almuzammil di Jakarta, Kamis.

Dia mengaku bangga dengan ketegasan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman yang membolehkan Polisi Wanita (Polwan) untuk mengenakan jilbab. Muzzammil menambahkan dirinya sudah pernah menyampaikan agar wanita anggota TNI boleh berjilbab ketika dirinya menjabat Anggota Komisi I DPR pada 2009.

"Namun, jawaban diplomatis Panglima TNI waktu itu adalah sedang dikaji oleh pimpinan TNI. Sampai sekarang kami belum tahu sampai dimana kajiannya?," tanya dia. Menurut Muzzammil, saat ini bukan zamannya lagi untuk bersikap alergi dengan jilbab seperti Orde Baru yang lalu. TNI dan Polri harus menjadi yang terdepan dalam menjunjung tinggi hukum dan HAM.

"Alergi jilbab itu sudah ketinggalan zaman seperti Orde Baru. Kini zamannya reformasi, hukum dan HAM sudah dilindungi dalam Konstitusi."

Dia menambahkan Pasal 28E Ayat 1 UUD 1945 menyebutkan setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya. Keinginan anggota TNI muslimah untuk mengenakan jilbab, menurut Muzzammil, jumlahnya tidak sedikit. "Mereka berharap ada perubahan kebijakan mengenai seragam TNI bagi wanita," jelas dia.

Dia juga mengatakan keinginan mereka belum terealisasi sampai saat ini karena belum ada peraturan tertulis di TNI yang membolehkan berjilbab, kecuali jika berdinas di Aceh. Bahkan Muzzammil mendapat informasi adanya anggota TNI muslimah terpaks harus keluar dari TNI karena ingin mengenakan jilbab.

"Keadaan ini tentu menjadi halangan bagi hak muslimah untuk bergabung dalam TNI."

Dia juga mengatakan pengenaan jilbab adalah hak asasi setiap muslimah yang dilindungi oleh UUD 1945 dan Pancasila. "Secara internasional penggunaan seragam tentara muslimah sudah ada di beberapa negara non muslim. "

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendesak agar Panglima TNI secepatnya mengizinkan anggota TNI yang wanita boleh menggunakan seragam jilbab dan memasukkannya dalam peraturan seragam wanita TNI. Muzzammil berharap masyarakat juga turut mendukung para wanita anggota TNI yang ingin berjilbab.

Panglima TNI: Ada yang Ingin Papua Kacau


Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengecam aksi penembakan yang terjadi terhadap Serka Wendy, salah satu anggota TNI di Puncak Jaya, Papua. Moeldoko menuding ada pihak yang sengaja membuat situasi di Bumi Cenderawasih kacau.

"Motifnya ada pihak yang tidak ingin Papua tenang," ujar Moeldoko di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Moeldoko menjelaskan, saat itu Serka Wendy tengah berbelanja, tetapi tiba-tiba saja ditembak orang tak dikenal. Moeldoko mengklaim hubungan TNI dengan warga Papua sangat baik.

"Tapi, justru ada pihak-pihak yang melakukan tindakan seperti itu. Ini harus disikapi," kata Moeldoko. Hingga kini, lanjut Moeldoko, pelaku penembakan masih diburu aparat kepolisian.

Seperti diberitakan, Serka Wendy, anggota Koramil Ilu, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, tewas setelah ditembak orang tak dikenal di Pasar Ilu, Kamis (28/11/2013) pukul 10.00 WIT. Penembak mengarahkan senjata ke wajah Wendy dan peluru itu mengenai pipi kiri dan menembus mata kirinya. Wendy sempat dilarikan ke puskesmas terdekat sebelum dievakuasi ke RS Marthen Indey, Jayapura.

Kamis, 21 November 2013

Kedubes Saudi Serukan Warganya Meninggalkan Lebanon

Kedutaan Arab Saudi di Beirut telah meminta warga untuk meninggalkan Lebanon karena situasi berbahaya, demikian pernyataan itu dikeluarkan pada hari Kamis, setelah beberapa media mengaitkan ledakan itu dengan kerajaan.

"Kedutaan besar Saudi mengirim pesan teks ke warga di Lebanon menasihati mereka untuk meninggalkan Lebanon, mengingat situasi berbahaya dan kepedulian atas keamanan mereka", demikian menurut duta besar, Awad Assiri, kepada AFP.

Peringatan itu datang dua hari setelah serangan bom bunuh diri kembar menewaskan 24 orang di Beirut dekat kedutaan Iran yang merupakan rival Saudi di kawasan. Kedutaan Iran sendiri terletak di benteng pertahanan Hizbullah yang merupakan sekutu Iran.

Pesan teks yang dikirim ke Saudi di Lebanon berbunyi: "Mengingat situasi keamanan saat ini dan kampanye di media, kedutaan menyarankan warga untuk kembali ke rumah, dan menyarankan hati-hati."

Serangan Selasa di luar kedutaan Iran diikuti dengan kampanye menyengat di beberapa media pro - Hizbullah melawan Arab Saudi, menuduh kerajaan monarki daerah Teluk ini berada di balik ledakan.

"Arab Saudi : kerugian di Suriah dan bunuh diri di Lebanon", demikian headline pada sebuah harian pro Hizbullah al- Akhbar pada hari Rabu.

Pada hari Kamis, al- Akhbar mengatakan Lebanon telah "memasuki era bom bunuh diri," dan menambahkan bahwa para penyerang telah mengarah kepada "takfiri ( ekstrimis Sunni ) yang disponsori oleh kerajaan Saudi dengan jutaan dolar."

Dua puluh lima orang tewas dan hampir 150 orang terluka dalam serangan Selasa terhadap kedubes Iran  yang mendukung Hizbullah dan tulang punggung Presiden Suriah Bashar al - Assad.

Arab Saudi mendukung perjuangan pemberontak untuk menggulingkan Assad.
sumber: alarabiya

Kembali Ledakan Terjadi di Baghdad, 24 Orang Tewas

Sebuah gelombang serangan dan kebanyakan beruba bom mobil, menyerang wilayah Shiah dan menggoncang Baghdad pada waktu Rabu pagi. Korban tewas setidaknya 24 orang pada pertumpahan darah yang terus berlanjut di Irak.

Kekerasan kali terkahir ini telah menyebabkan pula 65 orang lainnya terluka. Serangan-serangan ini semakin meningkat seiring semakin dekatnya rencana pemilu yang akan diadakan sebulan lagi. Hal inilah yang menyebabkan Irak meminta pertolongan dari dunia internasional untuk menangani masalah yang semakin memburuk ini yang telah berlangsung dari sejak 2008.

Paling tidak 7 ledakan termasuk 6 bom mobil meledak di wilayah muslim Shiah di ibukota Irak, demikian menurut petugas keamanan dan medis. Ledakan terkoordinasi ini dimulai dari sejak pukul 7.30 pagi. Serangan ini mempunyai model yang sama dengan tipe serangan sebelumnya pada hari Minggu di Baghdad yang menewaskan 21 orang.

sumber: ZA

Pasukan Assad Merebut Beberapa Wilayah dan Menangkap Sekjen Koalisi Nasional

Pasukan yang loyal pada Presiden Assad telah merebut desa Dweirina di dekat bandara Internasional Aleppo pada hari Rabu, demikian menurut sumber Zaman Alwasl.

Pasukan rezim telah memasuki desa yang strategis ini tanpa ada perlawanan setelah pasukan pemberontak mundur dari wilayah tersebut beberapa jam sebelumnya. Jumat lalu, pasukan Assad yang didukung oleh Hizbullah dan pasukan Shiah Irak telah merebut 3 kota terakhir sebelah tenggara Aleppo.

Di sisi lain, dilaporkan pula sekjen Badan Koalisi Nasional untuk Demokrasi (NBC) - Raja'a al-Nasser - telah ditangkap oleh pasukan Assad di daerah Damaskus. Tuntutan untuk pembebasannya telah disampaikan oleh NBC - yang berbasis di Prancis ini - lewat account Facebook mereka.

Pada September 2012, partner dari Raja'a al-Nasser yaitu Abdel-Aziz al-Khair juga hilang ketika kembali ke Damaskus setelah melakukan kunjungan resmi ke Rusia dan Cina untuk mendiskusikan kemungkinan negosiasi dengan rezim untuk mengakhiri konflik. Aktifis menyatakan bila dia telah tewas setelah di siksa dan dikurung selama 10 bulan oleh badan intelejen Suriah.

Selain penculikan dan pegerakan pasukan yang agresif, rezim Suriah juga menjalankan taktik propagandanya. Salah satunya adalah program pergantian ganti rugi kepada setiap keluarga di as-Suwayda sebanyak 2 kambing atas setiap kematian dari keluarga yang ada disana.
As-Suwayda adalah desa dimana telah terjadi pembantaian warga Suni oleh milisi pro Rezim yang bernama Shabiha. Pemberian ganti rugi ini oleh warga Suni seolah seperti penghinaan dimana setiap warga yang tewas sama dengan kambing.

Rudal Suriah Hantam Rumah Sakit Homs

Dan dilain tempat, sebuah rumah sakit di Homs dua hari lalu terkena rudal darat ke darat Suriah yang menewaskan 8 warga sipil dimana 2 diantaranya adalah perawat. Laporan ini direlease oleh Pengamat HAM Suriah dari Inggris. Namuan pada saat bersamaan dengan kejadian, televisi Suriah menyiarkan laporan palsu dimana dalam berita itu disampaikan bagaimana heroiknya pemerintahan Suriah berusaha memberikan makanan dan minuman kepada 400ribu warga Suriah yang terkepung di kota Wa'er tanpa listrik dan makanan selama 37 hari.

sumber: ZA

Senjata Kimia Suriah Kemungkinan Akan Dimusnahkan Di Laut

Lebih dari 1.000 ton senjata kimia Suriah bisa jadi dihancurkan di laut jika tidak ada negara yang setuju untuk memusnahkannya di wilayahnya, demikian menurut seorang pengamat senjata kimia dunia mengatakan Rabu.

"Kemungkinan ini telah dilihat beberapa kali", demikian menurut Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia ( OPCW ) lewat juru bicaranya Christian Chartier kepada AFP.

"Hal ini masih dilihat dan merupakan salah satu dari beberapa solusi yang dipikirkan oleh negara-negara anggota selama keputusan belum diambil" kata Chartier.

Dewan Eksekutif OPCW pada Jumat menyetujui sebuah peta jalan akhir untuk membersihkan Suriah dari arsenal pada pertengahan 2014, dengan rencana tentang cara untuk menghancurkan mereka yaitu dengan mengirimkannya ke luar negeri, di darat atau di laut, dan harus disetujui pada 17 Desember.

Dunia saat ini dalam perjanjian untuk menghancurkan senjata kimia Suriah sebagai bagian dari kesepakatan antara AS-Rusia yang ditujukan untuk menahan serangan terhadap rezim Damaskus setelah serangan kimia mematikan pada bulan Agustus.

Tapi meskipun telah tercapai konsensus untuk menghancurkan senjata kimia di luar negara yang sedang dilanda perang ini, tidak ada negara yang menyatakan siap agar wilayahnya dipakai sebagai tempat pemusnahan senjata kimia ini.

Belgia mengatakan pada hari Senin bahwa menghancurkan bahan kimia di wilayahnya tidak akan menguntungkannya. Albania juga menolak kemungkinan tersebut pada hari Jumat setelah menghadapi serangkaian protes dari warganya.

Norwegia juga telah mengesampingkan menghancurkan senjata kimia di wilayahnya, tetapi bersama dengan Denmark telah menawarkan kapal untuk membantu mengambil bahan kimia dari Suriah.

Perancis mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka siap untuk menawarkan keahlian, tetapi menyangkal bahwa mereka telah didekati untuk menghancurkan bahan kimia.

sumber: alarabiya

Iran Usir Paksa Pengungsi Afganistan

Iran mengusir dengan paksa ribuan pengungsi Afganistan yang merupakan pelanggaran terhadap kewajiban internasional untuk melindungi pengungsi, demikian menurut kelompok pengamat HAM pada laporan hari Rabu.

Laporan organisasi pengamat HAM - HRW -  ini termasuk cerita tentang beberapa bapak yang di deportasi tanpa diberikan kesempatan untuk berpamitan kepada keluarganya. Bahkan dilaporkan juga ada seorang anak umur 12 tahun yang ditinggal tanpa uang di perbatasan yang terpaksa memohon untuk bisa naik bis ke Afganistan.

Jutaan warga Afganistan melarikan diri ke Iran dan Pakistan pada tahun 1980an untuk melarikan diri dari pemberontakan anti komunis terhadap kekuasaan Uni Soviet. Pada puncak perang, ada sekitar 5 juta orang di Pakistan dan 4 juta orang di Iran. Saat ini menurut HRW ada sekitar 2 juta warga Afganistan masih tinggal di Iran sebagai pengungsi yang tidak terdaftar. Beberapa diantara mereka ada yang pernah kembali ke Afganistan namun akhirnya kembali mengungsi karena tidak adanya lapangan kerja dan parahnya situasi keamanan di Afganistan.

Menurut perwakilan dari HRW - Faraz Sanei - saat ini ada 840ribu warga Afganistan yang terdaftar secara resmi di Iran sebagai pengungsi, namun Iran menolak untuk mendaftarkan yang lain. Sanei mengatakan bila timnya telah berada di perbatasan Afganistan - Iran untuk mewawancarai pengungsi, dan banyak sekali mendapatkan kabar tentang pelecehan, kekerasan dan cerita menakutkan lainnya dari mereka.

Banyak keluarga yang dipisah-pisah dengan paksa karena alasan-alasan sepele. Seperti contohnya ada dua perempuan Afganistan yang ditangkap di kota suci Iran Qom. Alasannya karena keduanya memakai kerudung pink. Ketika ayahnya, tunangannya dan seorang gadis lagi akan menolongnya, polisi mengetahui bila mereka adalah warga Afgan, mereka langsung dipulangkan ke Afganistan sedangkan Ibu dan 3 anaknya ditinggal di Iran.

Tidak ada komentar sama sekali dari pihak Iran yang memang jarang sekali mengomentari terhadap laporan HAM.

sumber: alrabiya

Kebosanan Dan Lelah Menerpa Petugas Rudal Nuklir Antar Benua AS

wartaperang - Permasalahan yang berada di dalam angkatan Udara AS khususnya yang menangani rudal nuklir tenyata lebih dalam dan lebar dibanding yang disampaikan secara resmi.

Dalam sebuah dokumen yang tidak dipublikasikan untuk umum dan dimiliki oleh kantor berita AP diketahui bila "burnout" - istilah untuk kondisi yang dialami oleh petugas-petugas ini telah dialami oleh mereka, padahal mereka bertugas untuk mengontrol peluncuran 450 rudal nuklir. Juga terbukti adanya tingkah laku yang menyimpang seperti kekerasan seksual maupun kekerasan lokal yang dilakukan secara umum oleh mereka.

Dalam studi yang diberikan kepada AP, diketahui bila rating hukuman untuk petugas rudal nuklir untuk tahun 2011-2012 dua kali lipat lebih tinggi dari petugas Angkatan Udara biasa. Juga hukuman administrasi seperti surat peringatan terhadap pelanggaran hukum dan penyimpangan lainnya juga tinggi pada tahun-tahun itu.

Indikator terbaru ini menunjukkan sebuah gambaran yang kurang baik di dalam kekuatan ICBM (Rudal Antar Benua Red.), sebuah departmen dari Angkatan Udara yang merupakan warisan kebanggaan namun tidak mempunyai kepastian di masa depan.

Ketika dilakukan penilaian terhadap para petugas dengan perjanjian terjaganya kerahasiaan terhadap jati diri mereka, mereka diberi pilihan skala 1-7 untuk mewakili perasaan "tidak pernah" dan "selalu" atas beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan perasaan mereka di tempat kerja. Pertanyaan itu meliputi pengalaman-pengalaman seperti kelelahan, tidak adanya harapan atau hopelessness, atau perasaan seperti terpenjara. Dan ternyata rata-rata penilaian itu ada pada level 4.4, dimana nilai diatas 4 adalah termasuk dalam range "burnout".

Para petugas sudah masa bodoh dengan tugas yang ada, yang penting bagi mereka adalah mereka jangan sampai kena masalah.

Pada masa kini, petugas ICBM telah berkurang separuhnya dibanding ketika perang dingin. Namun dengan kondisi terkini ancaman nuklir sepertinya bukan lagi tantangan bagi keamanan AS dibandingkan dengan ancaman di masa kini yaitu teroris dan cyberwar. Belum lagi publik lebih memperhatikan drone sebagai senjata abad 21.

Menurut salah seorang petugas yang telah bertugas selama 4 tahun bernama Andrew Neal, moral mereka sekarang dalam kondisi paling rendah. "Kami mengetahui betapa pentingnya kami, tapi pada saat bersamaan kami pikir misi ini tidak terlalu kritis", demikian katanya sambil menambahkan bila perang nuklir adalah tidak ada. "Jadi kami ini terus latihan untuk perang nuklir secara all-out, tapi kita tau itu tidak akan pernah terjadi".

Setiap jam dan setiap hari, 90 petugas peluncuran bertugas di dalam kantor komando bawah tanah yang mengontrol rudal Minuteman 3. di dalam setiap kapsul ada 2 petugas yang bertanggung jawab atas 10 rudal dimana masing-masing rudal berada di dalam silonya masing-masing dan dipersenjatai dengan satu atau lebih kepala nuklir yagn siap meluncur dalam hitungan menit.

Mereka menunggu sebuah perintah peluncuran dari presiden yang tidak pernah datang selama 50 tahun sejarah ICBM AS. Tugas ini sangat melelahkan dengan durasi jam kerja yang panjang dan kesempatan terbatas untuk peningkatan karir. Belum lagi dengan lokasi hidup yang terpencil di bagian utara AS.

sumber: alarabiya

Rabu, 20 November 2013

Dua Orang Tewas Dalam Kekerasan Al-Azhar

Dua orang tewas pada hari Rabu dalam bentrokan antara pasukan keamanan Mesir dan ratusan mahasiswa di Universitas al-Azhar di Kairo.

Lebih dari 1.500 siswa telah berbaris sebelumnya dari kampus universitas di Kairo Nasr City ke gedung administrasi pusat Al - Azhar, demikian menurut situs berita Al-Ahram milik pemerintah melaporkan.

Ketika siswa berusaha menyerbu gedung, pasukan keamanan campur tangan dan memaksa mereka untuk kembali ke kampus, koresponden Al Arabiya melaporkan.

Laporan sebelumnya menyatakan bahwa bangunan kampus telah dibakar, tetapi karyawan universitas kepada Al Arabiya News Channel bahwa hanya sejumlah pohon terbakar.

Ia mengatakan puluhan mahasiswa ditahan oleh polisi.

Mereka meneriakkan slogan-slogan terhadap kementerian dalam negeri dan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.

Mereka menuntut pencopotan Imam Besar al- Azhar Syekh Imam Ahmed el Tayeb dan Imam Universitas al-Azhar Osama el-Abd yang mereka tuduh menutup-nutupi kejahatan militer Mesir dengan alasan-alasan agama.

Pekan lalu, pengadilan menjatuhkan hukuman kepada 12 siswa Azhar dengan 17 tahun penjara karena menyerang gedung administrasi universitas.

sumber: alarabiya

Selasa, 19 November 2013

Duka Pengungsi Palestina dari Suriah Yang Selamat Dari Kapal Kematian

Setelah selamat dari pemboman di Damaskus dan pertumpahan darah yang mengerikan di laut, bayi Palestina kembar berumur 14 bulan sekarang menjadi bagian dari ratusan orang yang hidup tidak jelas di kantor kepolisian Mesir dengan tidak ada kejelasan di masa depan mereka.

Dari lebih dari 2 juta orang yang melarikan diri dari perang saudara Suriah, tidak ada yang lebih buruk daripada pengungsi Palestina yang tidak memiliki rumah selain di Suriah namun tidak memiliki kewarganegaraan Suriah. Oleh karenanya, mereka telah ditolak oleh Mesir untuk mendapatkan hak-hak mereka sebagai pengungsi meskipun itu hanya sekedar hak aman saja.

PBB menyatakan bila pemerintahan Suriah telah menolak untuk menyetujui mendaftarkan pengungsi Palestina yang berasal dari Suriah sebagai pengungsi dan memberikan mereka kartu kuning yang dapat memberikan hak kepada mereka untuk tinggal. Dan hasilnya adalah ratusan warga sipil Palestina berakhir dalam tahanan kepolisian dan tidak memiliki tempat lain untuk pergi.

Keluarga si kembar dari Suriah ini melarikan diri dari Suriah setelah rumah mereka hampir saja rata karena mortir. Namun ketika mereka tiba di Mesir, mereka ditolak untuk mendapatkan persetujuan untuk kerja dan menerima hak-hak pengungsi. Setelah 5 bulan dengan tidak ada jalan untuk bertahan hidup, mereka mencoba untuk meninggalkan Mesir menuju Italia.

Mereka ditangkap di laut pada tanggal 17 September 2013 oelh angkatan laut Mesir yang menembakkan peluru ke perahu darurat yang penuh muatan, demikian menurut sang ibu kembar. Dia mendekap erat kedua anaknya erat ketika peluru-peluru berterbangan lewat. Setidaknya satu orang terkena tembakan dan perahu itu penuh dengan darah dan pecahan peluru.

Sebelum lengsernya presiden Mursi, Mesir merupakan tujuan yang menjanjikan bari para pengungsi Suriah. Kebijakan presiden Mursi begitu terbuka untuk menerima para pengungsi Suriah meskipun banyak dari mereka berkewarganegaraan Palestina. Namun ketika Mursi lengser, publik menjadi berbalik memusuhi mereka karena beranggapan bila para pengungsi ini adalah para pendukung Mursi.

Dari sekitar 300.000 orang pengungsi Suriah yang melarikan diri ke Mesir diperkirakan antara 5000 sampai 6000 diantara mereka adalah warga Palestina. Mereka dibiarkan untuk tinggal di sekitar kantor kepolisian dan dipaksa untuk segera meninggalkan negara ini ke negara lain atau didorong kembali ke medan perang Suriah.
Yordania dan Turki juga tidak menerima pengungsi dari Palesina yang berasal dari Suriah sedangkan Lebanon hanya memperbolehkan mereka untuk berjalan melalui negara itu selama 48 jam.

sumber: ZA

Pasukan Suriah Merebut Desa Strategis Qara di Pegunungan Qalamoun

Pasukan Suriah berhasil merebut desa strategis Qara di pegunungan Qalamouon Selasa kemarin setelah pertempuran yang amat sengit selama beberapa hari. Desa ini menjadi kunci untuk rute suply antara Damaskus dan Homs.

Laporan berhasil direbutnya wilayah ini datang setelah serangan udara yang dilakukan terhadap wilayah yang dekat perbatasan Lebanon yang juga merupakan rute penyelundupan untuk pemberontak yang melawan presiden Assad.

"Setelah 3 hari pertarungan, tentara Suriah telah mengambil alih penuh kontrol Qara", demikian menurut sebuah sumber militer Suriah.

Pertempuran di Qara telah menyebabkan setidaknya 1700 orang warga sipil melarikan diri ke Lebanon, menambah jumlah pengungsi yang saat ini sudah mencapai 800.000 orang.

Kaburnya Jaisyul Islam Dari Medan Pertempuran

Menurut beberapa media dari komunitas jihadist dan Suriah, salah satu penyebab lain kekalahan dari pemberontak adalah mundurnya pasukan dari Jaisyul Islam dari medan perang tanpa koordinasi dahulu dengan kelompok pemberontak lainnya.

Dikatakan dalam pertempuran itu hanya beberapa kelompok yang tetap bertahan, dua diantaranya Jabhat al-Nusra dan ISIS. Korban paling tinggi dikabarkan berasal dari ISIS yang berusaha keras untuk mempertahankan mati-matian Qara. 20 orang dikabarkan tewas dari pasukan ISIS.

Jaisyul Islam mendapatkan track record kurang baik setelah terjadinya kejadian ini setelah sebelumnya juga melarikan diri dari pertempuran di Safiroh yang juga berhasil direbut pemerintah Suriah. Jaisyul Islam adalah kelompok pemberontak yang mendapatkan bantuan langsung dari Saudi. Dikabarkan kelompok inilah yang paling lengkap dan modern senjatanya. Bahkan dalam salah satu videonya, Jaisyul Islam memiliki pesawat tempur pula disamping tank-tank yang modern.

Menurut beberapa sumber, tersebar rumor bila sebetulnya kelompok dukungan Saudi ini berusaha untuk mencegah terjadinya Khilafah seperti tujuan dari kelompok garis keras Islam lainnya. Kelompok ini pun di olok-olok oleh masyarakat Suriah sebagai "Jaisyul Saud Fee Suriyya" dikarenakan ketidak seriusan mereka dalam berperang di Suriah.

sumber: SA, al arabiya, dan beberapa sumber

Militer Mesir Membersihkan Tahrir Square

Polisi anti huru hara Mesir yang didukung oleh kendaraan lapis baja menyerbu Tahrir Square Kairo Selasa malam untuk membubarkan para demonstran menyusul demonstrasi yang diadakan untuk memperingati 42 orang tewas dua tahun lalu dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.

Mesir terbagi antara pendukung mantan Presiden Mohammad Mursi dan orang-orang militer yang menggulingkan dia, tapi pengunjuk rasa Selasa menuduh kedua sisi mengkhianati tujuan dari pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.

"Turunkan rezim militer," seruan para pengunjuk rasa pada hari sebelumnya menurut laporan Reuters.

Seorang pejabat keamanan mengatakan polisi memutuskan untuk membersihkan alun-alun setelah pengunjuk rasa telah berusaha menyerbu markas besar Liga Arab. Pihak berwenang kemungkinan akan membiarkan mereka untuk tetap di jalan-jalan di dekatnya, pejabat tersebut menambahkan.

Bentrokan telah meletus di dekat markas Liga Arab di sudut lapangan, dimana jutaan orang telah melakukan konvoi untuk menekan Mubarak dan kemudian dua tahun kemudian menekan Mursi untuk mengundurkan diri.

Polisi menembakkan gas air mata dan tembakan pada para demonstran yang melemparkan batu, sebelum menyerbu alun-alun dengan kendaraan lapis baja, menghamburan beberapa ratus demonstran ke jalan-jalan.

Kementerian Kesehatan Ahmed al-Ansari kepada AFP secara resmi mengatakan 16 orang terluka dalam kekerasan ini, termasuk seorang pria dengan luka mata.

Para pengunjuk rasa sendiri menutup wajah mereka untuk memblokir gas air mata.

"Saya di sini untuk membalas teman-teman saya yang tewas dalam insiden Mohamed Mahmud. Tidak ada yang mengangkat hak-hak mereka," kata salah satu pengunjuk rasa muda yang memberikan namanya sebagai Mohamed.

Setidaknya 43 pengunjuk rasa tewas selama beberapa hari bentrokan dengan polisi di Mohamed Mahmud di sebuah jalan lepas Tahrir Square pada tahun 2011.

Bentrokan yang dimulai pada 19 November, adalah pemberontakan serius pertama yang dihadapi oleh junta militer yang mengambil alih kepemimpinan setelah pengunduran diri Mubarak pada Februari 2011.

Kekuasaan militer diserahkan kepada Mursi pada Juni 2012, setelah ia memenangkan pemilihan bebas pertama di negara itu, tapi dia digulingkan setahun kemudian menyusul protes massal menuntut pengunduran dirinya.

Penggulingan Mursi diiringi oleh tindakan keras terhadap para pengikut Islam nya yang menewaskan lebih dari 1.000 dalam bentrokan dan ribuan lainnya telah ditangkap.

Bentrokan pada Selasa, bagaimanapun, terjadi antara pengunjuk rasa yang menentang baik Mursi dan pemerintah militer sementara yang ditunjuk.

Beberapa pengunjuk rasa telah marah dengan sebuah monumen yang diresmikan di alun-alun pada malam hari ketika ulang tahun peristiwa Mohamed Mahmud.

Selasa, pengunjuk rasa telah merusak monumen yang ditujukan untuk mereka yang tewas dalam protes yang membantu menggeser dua presiden dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Para pengunjuk rasa menuduh pemerintah dan polisi merevisi sejarah pembantaian Mohamed Mahmud di tengah gelombang nasionalisme pro - militer setelah penggulingan Mursi.

"Merayakan sambil memuji tentara adalah provokasi. Kami berada di sini hari ini untuk berkabung terhadap martir," kata Magda al - Masrya, 50thn, saat ia mengambil bagian dalam protes pada Selasa itu.

Seorang pengunjuk rasa lainnya, Reni Rafat, mengatakan kepada AFP :"Apa yang kita butuhkan adalah pengadilan untuk mereka yang bertanggung jawab ( atas kematian pada bulan November 2011) dan bukan perayaan".

Mahmoud Hisyam, seorang mahasiswa 21 tahun, mengatakan :"Revolusi masih belum berakhir.

"Dalam tiga tahun kami memiliki tiga sistem dan tiga pengkhianat - Mubarak, militer dan brotherhood"

Baik Ikhwanul maupun gerakan Tamarod yang menyelenggarakan protes massa yang mengarah ke penggulingan Mursi telah menyerukan demonstrasi saingan Selasa.

sumber: alarabiya dan bbrp sumber

Iran Membantah Keberadaan Installasi Militer Nuklir Rahasia

Iran pada hari Selasa membantah klaim installasi nuklir rahasia ini sebagai "tak berdasar" yang diklaim oleh kelompok oposisi di pengasingan dengan tuduhan bahwa pihaknya melakukan kegiatan nuklir militer dalam situs bawah tanah secara rahasia, demikian kantor berita resmi IRNA melaporkan.

"pernyataan tak berdasar tentang keberadaan instalasi nuklir rahasia di Iran" demikian menurut juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvand kepada IRNA.

Pada hari Senin, Dewan Perlawanan Nasional Iran(NCRI) yang berbasis di Paris telah menuduh berdasarkan sumber yang telah dikonfirmasi bahwa ada situs militer "012" di pusat provinsi Isfahan, terletak di dalam terongan sedalam 650 meter dan dijaga ketat.

Namun kelompok ini tidak dapat memastikan apa yang terjadi di dalam wilayah dengan tingkat keamanan sangat tinggi.

The NCRI telah mengungkapkan beberapa aspek penting dari program nuklir Iran di masa lalu, termasuk keberadaan fasilitas Natanz pada tahun 2002, namun para ahli telah mengomentari banyak klaim diantaranya dengan sikap skeptis.

Klaim baru datang menjelang perundingan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia di Jenewa minggu ini, setelah putaran awal pembicaraan bulan ini mendekati kesepakatan interim tapi tersandung pada perubahan draft teks pada menit-menit terakhir.

Kamalvand menuduh NCRI membuat tuduhan ini untuk mempengaruhi "atmosfir positif" dalam pembicaraan.

Yang disebut P5 +1 - Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia dan China plus Jerman - menuduh Iran menggunakan program nuklirnya untuk mengembangkan senjata atom, namun Teheran bersikeras itu adalah murni untuk tujuan damai.

The NCRI adalah payung politik bagi sejumlah kelompok pembangkang, khususnya Rakyat Mujahidin Iran (MEK), didirikan pada tahun 1960 untuk menentang aturan Shah.

Setelah revolusi Islam 1979, MEK mengangkat senjata melawan penguasa ulama Iran. Ia mengatakan sekarang telah meletakkan senjata dan bekerja untuk menggulingkan rezim Islam di Teheran dengan cara damai.

sumber: alarabiya

Update Bom Kembar Kedubes Iran di Beirut - Atase Kebudayaan Iran Termasuk Korban Tewas

wartaperang - Kementrian Kesehatan Lebanon mengatakan update terkini dari jumlah korban tewas adalah 23 orang dan 146 terluka dalam dua serangan bom bunuh diri di Beirut hari ini.

2 bom bunuh diri tersebut yang pertama mengarah kepada kedubes Iran sedangkan satu lagi menghantam benteng Hizbullah disebelah utara Dahya. Seorang ulama Shiah dan beberapa penjaga kedubes juga terbunuh. Menurut beberapa laporan, pembom bunuh diri meledakan bom mobil yang diarahkan kepada target mereka.

Koresponden harian shiah al-Manar mengutip dari petugas keamanan mengatakan bila ledakan pertama di bawa oleh seorang pembom bunuh diri menggunakan sepeda motor yang meledakan dirinya menabrak gedung dan petugas keamanan yang berkerumum, kemudian satu detik kemudian seorang pembom bunuh diri lainnya menerobos ke gedung dengan mobil yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang parah.

sumber: debka

Mau Ngecek Ga Otak Kanan Kamu Baik ??

Otak adalah suatu sumber pertama dan utama sama seperti komputer
Ga ada CPU? percuma ga akan bisa menggunakan komputer





Nah Cara nya gampang

BACA LAH TULISAN INI

P354N 1N1 11131118UK71K4N 841-1W4 074K K174 8154 1113L4KUK4N 1-14L Y6 LU412 81454 1113N4KJU8K4N! P4D4 4W4LNY4 7312454 5UK412 74P1 5373L41-1 54111P41 D1841215 1N1 P1K1124N K174 8154 111311184C4NY4 53C4124 0701114715 74NP4 8312P1K112 841-1W4 K174 111311184C4 4N6K4. 84N664L41-1! K4123N4 1-14NY4 0124N6-0124N6 731273NTU Y4N6 8154 111311184C4 P35AN 1N1. PL3453 F012W412D 1F U C4N 1234D 71-115.111355463


Bila kamu menemukan jawaban nya tulis lah di Coment jujur

 

COMENT YAH ! gimana otak kamu ! 

sumber : http://omg-ohternyata.blogspot.com/2013/11/mau-ngecek-ga-otak-kanan-kamu-baik.html

Ledakan Menggoncang Kedubes Iran di Beirut

wartaperang - Setidaknya 18 orang tewas setelah dua ledakan terjadi di dekat Kedutaan Besar Iran di Beirut pada hari Selasa.

Sebagian besar korban adalah warga sipil, demikian dilaporkan koresponden Al Arabiya di Beirut, Adnan Ghalmoush.

Koresponden melaporkan bahwa ada jeda dua menit diantara kedua ledakan.

Warga melaporkan ledakan keras terdengar, sementara media lokal Lebanon menyiarkan gambar hidup asap mengepul dari gedung kedutaan. Gambar mengerikan dari korban luka dibawa dari lokasi ledakan juga disiarkan.

Sebanyak enam bangunan di dekat kedutaan Iran telah rusak parah menurut Al Arabiya News Channel. Pasukan keamanan juga telah dikerahkan ke lokasi.

Sebuah sumber keamanan berbicara kepada kantor berita Reuters membantah laporan sebelumnya bahwa ledakan itu disebabkan oleh roket. Dia mengatakan penyebabnya adalah bom mobil.

Ledakan terjadi di daerah yang dianggap sebagai kubu Hezbollah di Lebanon, yang merupakan sekutu utama Presiden Suriah Bashar al - Assad dalam perang sipil negara sebelah yaitu Suriah. Tidak jelas apakah ledakan ini terkait dengan perang sipil Suriah atau tidak.

sumber: alarabiya

Ulama Saudi Pindah ke Suriah

wartaperang - Pada saat banyak dari donatur dari negara-negara teluk mengirimkan dana kepada pemberontak Suriah dari tahun 2011-2012, namun ada saja tokoh yang baru bergerak pada beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah seorang syekh yang ada dalam artikel besutan Ben Hubbard yang merinci peran Kuwait sebagai pemberi dana dari seluruh teluk. Syekh tersebut adalahw arga Saudi bernama Abdullah bin Muhammed al-Mohisni.

Meskipun pemerintah Saudi telah mencegah sumbangan secara pribadi secara terbuka dikirimkan kepada pemberontak Suriah pada tahun 2012, proyek Mohisni dalam menghimpun dana terus bisa berjalan dikarenakan dua hal. Pertama, Mohisni secara langsung berhubungan dengan pendonor melalui telpon yang terletak di Kuwat dan Qatar dan mengarahkan bagaimana mereka bisa menerima instruksi cara pengiriman dana tersebut. Dan yang kedua adalah Mohisni pindah ke Suriah pada musim gugur tahun 2013 ini dimana para pemberi dana lain hanya pergi ke Suriah pada saat tertentu saja. Aksi inilah yang membuat profil dari Mohisni terangkat. Seorang ulama ternama seperti Suleiman al-Alwan pun secara terbuka memuji Mohisni karena meninggalkan harta dan posisinya sebagai imam dari masjid yang dimiliki oleh bapaknya di Mekah untuk mendukung perjuangan di Suriah.

Mohisni yang pamannya meninggal di Deir Ezzor pada pertempuran di bulan April 2013 bersama pasukan Jabhat al-Nusra sangat terbuka untuk menunjukkan bila dia memberikan donasi terhadap kelompok yang terkait al-Qaeda. Syekh lainnya di daerah teluk juga memberikan donasi secara diam-diam kepada Al-Nusra dan ISIS, namun mereka akan menghindari pengambilan photo secara terbuka yang memperlihatkan mereka bersama kelompok-kelompok tersebut. Mohisni sepertinya tidak khawatir untuk memperlihatkan photo kedekatannya dengan beberapa pimpinan ISIS.

Seperti donatur lainnya, Mohisni juga terlibat dalam beberapa kegiatan kemanusiaan yang legal. Mohisni aktif mendukung Jamia Rahma, sebuah lembaga charity yang berada di Mafraq Yordania yang menyediakan layanan untuk pengungsi Suriah. Beberapa tokoh Salafi juga telah berpartisipasi di dalam lembaga Jamia Rahma termasuk Mohamed Arifi dan Nabil al-Auwadi. Mohisni menyanjung Jamia Rahma karena fokus dalam usaha untuk menasehati para pengungsi.

Kuwait dan Qatar tidak bersedia untuk memutus network aliran dana dari para donatur ke pejuang Suriah dimana Saudi justru sebaliknya berusaha memutus aliran dana dari Saudi ke Suriah tanpa melewati jalur yang digariskan Saudi. Para syekh di negara-negara teluk ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pergerakan pemberontak di Suriah baik dengan mengirimkan dana maupun dengan pejuang-pejuang kepada kelompok-kelompok jihadist Suriah.

sumber: ZA

Belgia Negara Keempat Yang Menolak Menjadi Tempat Untuk Menghancurkan Senjata Kimia Suriah

Pemburuan negara untuk menerima tanahnya menjadi tempat memusnahkan senjata kimia Suriah masih berlanjut setelah Belgia akhirnya menyatakan penolakannya atas permintaan ini.

Rencana dunia Internasional untuk memusnahkan senjata kimia Suriah mengalami jalan buntu setelah tidak ada negara yang setuju agar tanahnya dipakai untuk memusnahkan senjata kimia ini. Albania, Norwegia, Belgia dan Prancis telah didekati namun ke-empat negara ini ternyata menyatakan penolakannya.

Pieter De Crem, Menhan Belgia menyatakan bila negaranya telah dicoba untuk dihubungi sehubungan dengan pengalaman negara ini dalam memusnahkan senjata kimia pada saat perang dunia pertama.

Seorang konsultan yang menangani perlucutan senjata kimia - Ralph Trapp - menyatakan saat ini tinggal sedikit negara kandidat yang saat ini bisa untuk melaksanakan pemusnahan senjata kimia ini yang totalnya sebanyak 1.300 ton.

"Banyak negara terbiasa untuk memusnahkan senjata kimia tipe lama, namun memusnahkan gas syaraf jenis baru seperti sarin memerlukan proses yang berbeda", demikian katanya.

Amerika dan Rusia dapat melakukan pekerjaan tersebut, namun hukum AS melarang untuk mengimport senjata kimia untuk pemusnah massal. Sedangkan Rusia mengatakan bila fasilitas yang dimiliki mereka saat ini sedang penuh untuk melakukan pemusnahan senjata kimia milik mereka sendiri.

Menurut Trapp kemungkinan besar akhirnya Rusia sendiri yang akan melakukannya karena negara inilah yang menjadi sekutu terdekat Suriah. Norwegia sendiri telah menyatakan kesediaan mereka untuk mengangkut senjata kimia tersebut menuju tempat yang belum diketahui.

Badan yang melarang penggunaan senjata kimia (OPCW) telah menyetujui sebuah rencana ambisius mengenai pemusnahan senjata massal Suriah. Tanggal 31 Desember semua senjata kimia itu diberi batas waktu untuk segera meninggalkan Suriah, dan semua senjata telah selesai dimusnahkan pada tanggal 30 Juni.

sumber: telegraph

Indonesia Marah Pada Respon Australia Mengenai Isu Mata-mata

wartaperang - Demikianlah headline dari harian berita Inggris terkemuka, Telegraph hari ini. Menurut harian ini, Indonesia telah memanggil duta besarnya dari Australia menyusul laporan bahwa mata-mata Australia berusaha untuk menyadap telpon Presiden dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Pada hari ini memang dikabarkan kedubes Indonesia telah mengcancel jadwal untuk menghadiri suatu acara dan segera berangkat ke Jakarta melalui bandara Canberra.

Presiden Indonesia telah meningkatkan tekanan pada Australia atas tuduhan tetangganya telah melakukan penyadapan terhadap telponnya. Indonesia mengatakan bila tindakan itu tercela dan akan mengkaji ulang perjanjian kerjasama yang selama ini telah terjalin.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam twit yang dikonfirmasi oleh kantornya mengatakan: "Saya juga menyayangkan pernyataan Perdana Menteri Australia yang meremehkan penyadapan Indonesia, tanpa rasa bersalah."

Tony Abbott, perdana menteri Australia, mengatakan ia menyesal dan rasa malu kepada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atas klaim ponselnya dimata-matai, namun pernyataan itu berhenti begitu saja tanpa ada pernyataan mengakui maupun menolak atau permintaan maaf.

"Australia memiliki respek yang dalam terhadap Indonesia, bagi pemerintah dan bagi rakyatnya," katanya kepada parlemen dari mitra strategis dan perdagangan penting.

Berita tentang berangnya pemerintah Indonesia menjadi headline beberapa koran terkemuka di dunia. Hal ini dipicu dari bocornya berita intelejen oleh Snowded tentang gerakan mata-mata yang dilakukan oleh pemerintah Australia terhadap Indonesia yang menyebabkan hubungan Indonesia dengan Australia dalam titik terbawah.

Di media-media Indonesia kemarin, Marty Natalegawa menyatakan akan memberikan respond yang keras dan terukur. Setelah memanggil kedubes Australia, akan dilanjutkan dengan memanggil duta besar Indonesia untuk Australia (sudah dilakukan hari ini red.). Kemudian langkah terakhir adalah dengan melakukan review atas hubungan bilateral yang ada.

"Bila ada pengunjung dari Australia datang ke Indonesia, mulai saat ini kami akan selau mencurigai motivasi kedatangan mereka", demikian salah satu pernyataan keras beliau.

Pejabat-pejabat pemerintahan Indonesia lainnya juga menyatakan kemarahannya. Hatta Rajjasa juga menyatakan bila apa yang terjadi adalah merupakan hal yang sangat serius.

"Saya disadap, Mensesneg disadap, Presiden disadap, pembantu dekat presiden disadap, itu sudah masuk ke jantungnya pemerintahan. Jadi this is very serious," tandasnya menurut harian kompas.

Disisi lain, Giya Wiryawan - menperindag - juga menyatakan keberangannya. "Ini merupakan pengkhianatan yang dahsyat dan tinggi sehingga perlu ditindak tegas karena bagaimanapun juga tidak terjadi lagi ke depan," ujar Gita di Surabaya seperti dikutip Antara, Selasa (19/11/2013).

Jika perlu menurut beliau, Indonesia menyikapi dengan kasar seperti penghentian import sapi dari Australia, bila memang kekuatan sapi lokal telah siap.

Namun disisi lainnya, meskipun pernyataan-pernytaan dari para pejabat publik Indonesia terlihat keras, Indonesia dan Australia tetap melanjutkan latihan militer bersama yang dilakukan di Australia. Belum diketahui dengan jelas bagaimana isue sensitif ini akan berakhir.

sumber: dari berbagai sumber

Senin, 18 November 2013

Tentara Libya Diturunkan di Tripoli

Militer Libya menyapu ibukota pada hari Senin dengan puluhan truk pickup yang dimuati dengan senjata anti-pesawat dalam operasi untuk mengusir milisi, Associated Press melaporkan.

Operasi itu mendapatkan sambutan hangat dari warga Libya yang sedang marah terhadap kelompok bersenjata yang banyak merajalela di negeri ini.

Essam al- Naas, juru bicara dari Ruang Operasi Bersama, sebuah badan keamanan di bawah perdana menteri, mengatakan kepada Associated Press bahwa ketika militer dikerahkan, milisi dari kota barat Misrata mengundurkan diri dari posisi mereka di empat kabupaten dan kembali ke kota mereka.

Tembakan sporadis terdengar di Tripoli timur di daerah yang disebut Wadi al - Rabie, atau Spring Valley, ketika para anggota milisi Misrata menembaki milisi berbasis Tripoli yang menuntut mereka menyerahkan senjata mereka sebelum meninggalkan kota, demikkian menurut kata al - Naas. Tidak ada laporan mengenai korban.

Pengerahan pasukan dilakukan setelah terjadi bentrokan di akhir pekan yang mematikan dipicu oleh protes terhadap mantan pemberontak di Libya tahun 2011 yang masih wara-wiri di kota Tripoli.

Kerusuhan itu adalah yang paling mematikan terjadi di ibukota sejak pemberontakan meletus. Kekerasan terjadi ketika mantan pemberontak dari Misrata menembaki demonstran, memicu bentrokan yang menewaskan sedikitnya 43 orang dan melukai 450, demikian menurut AFP.

Universitas di Tripoli pada Senin mengumumkan mereka akan menutup lembaga itu selama seminggu.

Di tempat lain, seorang perwira senior militer lolos dari ledakan bom pada hari Senin di kota timur Benghazi, yang telah menjadi ajang kekerasan rutin sejak 2011.

"Iring-iringan Kolonel Abdallah al - Saati, kepala ruang keamanan bersama dan gubernur militer Benghazi, diserang saat ia melewati daerah Al - Hadeq, meninggalkan satu orang tewas dan satu luka parah dari rombongannya, " dikutip AFP dari Juru bicara pasukan Kolonel Abdallah al - Zaidi.

Zaidi mengatakan bahwa para ahli bahan peledak menyisir daerah tersebut untuk mencari tahu bagaimana serangan itu terjadi.

Langkah tentara ini bergerak seiringan dengan pernyataan dari Amerika Serikat pada Senin yang mengumumkan akan melatih hingga 8.000 tentara Libya yang bertujuan untuk memperkuat militer.

sumber: alarabiya

Riyadh Membantah Klaim Latihan Perang Bersama Israel

Arab Saudi pada hari Senin membantah laporan oleh surat kabar Inggris bahwa mereka sedang menyusun contingency plan dengan Israel untuk serangan potensial terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Sebuah sumber resmi di Kementerian Luar Negeri membantah artikel dari Sunday Times, serta, keberadaan hubungan apapun dengan Israel di tingkat manapun," lapor kantor berita resmi Saudi.

The Sunday Times melaporkan bahwa Riyadh telah setuju untuk mengizinkan Israel untuk menggunakan wilayah udaranya ketika menyerang Iran, termasuk kedua negara bekerja sama atas penggunaan helikopter penyelamat, tanker dan drone.

Surat kabar itu juga mengutip sumber diplomatik anonim yang mengatakan bahwa "orang-orang Saudi sedang marah dan bersedia untuk memberikan Israel semua bantuan yang dibutuhkan."

Baik Arab Saudi dan Israel telah menyatakan kebencian mereka terhadap enam kekuatan dunia yang sedang berusaha meringankan sanksi ekonomi terhadap Iran jika republik Islam tersebut menunda program nuklirnya.

Iran dan kelompok P5 +1 negara memulai babak baru pembicaraan di Jenewa pada Rabu, setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan di tingkat tinggi dalam sebuah negosiasi maraton awal bulan ini.

Seperti Arab Saudi dan Israel, Perancis mengatakan tidak akan mentolerir proliferasi nuklir.

Selama kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande ke Israel pada hari Minggu, pemimpin Prancis berjanji untuk menjaga sikap garis keras negaranya dalam pembicaraan nuklir mendatang.

Hollande menyatakan empat tuntutan yang harus ada di dalam kesepakatan dengan Iran untuk berhasil mengekang program nuklirnya.

Namun, Presiden Iran Hassan Rouhani pada Senin memperingatkan terhadap "tuntutan yang berlebihan" oleh kekuatan dunia pada pembicaraan nuklir.

"Pada perundingan Jenewa baru-baru ini berhasil dicapai kemajuan yang baik, tapi semua orang harus menyadari tuntutan yang berlebihan bisa menyulitkan proses menuju kesepakatan yang saling menguntungkan," demikian menurut Rowhani kepada Presiden Rusia Vladimir Putin sesuai kantor berita Dolat dari Iran.

Dia "berterima kasih kepada Rusia untuk posisi di Jenewa" dan menekankan bahwa program nuklir Iran adalah "untuk tujuan damai dan di bawah kontrol" dari badan atom PBB.

sumber: alarabiya

Abbas: Perundingan Damai Akan Berlangsung Selama 9 Bulan Penuh

Pembicaraan damai dengan Israel akan terus berlanjut selama sembilan bulan penuh yang telah disepakati dengan Washington"terlepas dari apa yang terjadi di darat", demikian menurut Presiden Palestina Mahmud Abbas kepada AFP, Minggu.

Dalam sebuah wawancara eksklusif di markas Muqataa di Ramallah, pemimpin Palestina juga menyerukan penyelidikan internasional untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Yasser Arafat setelah para ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan besar ia diracuni.

Berbicara menjelang kunjungan utama Presiden Prancis Francois Hollande, Abbas menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong maju pembicaraan perdamaian dukungan AS, meskipun marah besar atas pembangunan permukiman Israel.

"Kami telah berkomitmen untuk melanjutkan negosiasi selama sembilan bulan, terlepas dari apa yang terjadi di lapangan," katanya kepada AFP.

"Kami berkomitmen dan menjalani perundingan sembilan bulan penuh, dan kemudian kami akan mengambil keputusan yang tepat," katanya.

Setelah berbulan-bulan dengan diplomasi intensif oleh Menlu AS John Kerry, Israel dan Palestina akhirnya setuju untuk memulai pembicaraan langsung pada akhir Juli dengan tujuan ambisius mencapai kesepakatan dalam waktu sembilan bulan.

Abbas mengatakan tim negosiator perdamaiannya yang dipimpin oleh Saeb Erakat, yang secara kolektif mengundurkan diri tiga hari yang lalu karena kegiatan permukiman Israel yang sedang berlangsung, akan tetap di tempat untuk sementara waktu.

"Delegasi telah menyerahkan pengunduran dirinya kepada kami, namun kita masih belum menerimanya. Para pemimpin Palestina sedang mempelajari itu dan hari ini mereka bertemu untuk membahas hal itu, tetapi memutuskan untuk mengambil waktu sedikit lebih lama untuk membuat keputusan," jelasnya.

Dia juga menuntut penyelidikan internasional untuk menentukan tanggung jawab atas kematian Arafat pada tahun 2004 informasi oleh para ahli laboratorium Swiss bila ia dibunuh oleh racun polonium.

"Kami memiliki indikasi bahwa presiden Yasser Arafat tidak mati karena usia tua atau penyakit tetapi bahwa ia meninggal karena keracunan," katanya, meringkas kesimpulan dipublikasikan awal bulan ini oleh para ilmuwan Swiss dan Rusia yang melakukan tes forensik pada Arafat.

"Ada indikasi ia diracun, jadi siapa yang meracuninya ? Dan yang mengirim racunnya ? Hal ini perlu investigasi," katanya.

"Itulah sebabnya kami menuntut penyelidikan internasional, seperti yang dituntut untuk Perancis ( pembunuhan mantan perdana menteri Lebanon ) Rafiq Hariri, untuk menemukan siapa yang membunuh Yasser Arafat," katanya.

Arafat meninggal pada usia 75 di sebuah rumah sakit di dekat Paris pada tanggal 11 November 2004 setelah jatuh sakit sebulan sebelumnya. Dokter tidak dapat menentukan penyebab kematian dan tidak ada post-mortem dilakukan.

Masyarakat Palestina telah lama mendapatkan rumor bahwa Arafat dibunuh, dengan Israel sebagai pihak yang paling sering disalahkan. Tapi tidak pernah ada bukti apapun yang berhasil diajukan.

sumber: alarabiya

Serangan Bom di Irak Memburuk, 22 Tewas

Serangkaian pemboman menghantam dekat pasar, kafe dan teater di Baghdad pada hari Minggu malam, serangkaian serangan yang paling mematikan dimana 22 orang sipil dan 12 militan tewas diseluruh Irak.

Pertumpahan darah yang melukai lebih dari 70 orang di seluruh negeri, adalah yang terbaru dalam gelombang kekerasan berkepanjangan yang telah memaksa Irak untuk memohon bantuan internasional dalam memerangi militansi hanya beberapa bulan sebelum pemilihan umum pertama dalam empat tahun.

Serangan paling mematikan melanda di Baghdad, di mana gelombang pemboman di malam hari menargetkan warga sipil di kedua kelompok Sunni dan Syiah di ibukota.

Dari 6:00 (1500 GMT ) dan seterusnya, empat bom mobil dan tiga bom pinggir jalan meledak mulai dari lingkungan kumuh Syiah Kota Sadr di Baghdad timur laut ke barat pinggiran Sunni Radhwaniyah.

Sebuah bom mobil meledak di dekat National Theatre di pusat ibukota, sementara ledakan juga melanda pasar di selatan Baghdad dan sebuah kafe di utara.

Secara keseluruhan, setidaknya 17 orang tewas dan lebih dari 50 terluka, menurut pejabat keamanan dan medis.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pertumpahan darah ini, tetapi militan Sunni terkait dengan Al - Qaeda sering memicu pemboman terkoordinasi di Baghdad. Mereka berupadaya untuk melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang dipimpin Syiah.

Sebelumnya pada hari Minggu, kekerasan di Baghdad dan utara ibukota menyebabkan lima orang tewas, sementara para pejabat keamanan mengklaim telah menewaskan selusin militan yang mencoba untuk melakukan serangan.

Serangan pada hari Minggu juga menargetkan milisi suku Sunni anti al-Qaeda milisi di pinggiran selatan Baghdad dan utara ibukota di provinsi Salaheddin, menewaskan enam orang termasuk empat militan.

Dari akhir 2006 dan seterusnya, milisi suku Sunni yang dikenal sebagai Sahwa, berbalik melawan mereka yang ada di Al - Qaeda dan berpihak pada militer AS, membantu mengubah gelombang pemberontakan Irak.

Tapi militan Sunni melihat mereka sebagai pengkhianat dan sering menjadikan mereka sebagai target.

Di utara Baghdad, seorang tentara tewas dan tiga terluka dalam serangan bom, sementara bentrokan antara polisi dan militan di kota Kirkuk meninggalkan seorang pria bersenjata tewas. Lainnya ditangkap dan yang ketiga melarikan diri.

Empat militan juga ditembak mati oleh polisi dalam dua insiden terpisah ketika mencoba untuk menanam bom pinggir jalan di selatan Baghdad.

Kerusuhan itu adalah yang terbaru dalam gelombang berlarut-larut dari pertumpahan darah yang telah mendorong kekerasan ke level tertinggi sejak 2008, ketika Irak pulih dari dari perang sektarian Sunni - Syiah yang terburuk.

Perdana Menteri Nuri al - Maliki telah meminta bantuan Washington dalam bentuk berbagi informasi intelejen yang lebih luas lagi dan pengiriman sistem senjata baru dalam upaya untuk mengekang pertumpahan darah.

Selain gagal untuk mengekang pertumpahan darah, pihak berwenang juga telah berjuang untuk menyediakan layanan dasar yang memadai seperti listrik dan air bersih, sedangkan disisi lain korupsi menyebar luas.

Pertengkaran politik telah melumpuhkan pemerintah, sementara DPR hampir tidak pernah pernah mengeluarkan Undang-Undang yang penting selama bertahun-tahun.

sumber: alarabiya

Saudi Arabia dan Prancis Melakukan Latihan Militer Bersama

Saudi Arabia melanjutkan latihan militer yang dilakukan secara bersama-sama dengan Prancis yang telah dimulai pada hari Kamis lalu. Latihan ini menitik beratkan pada peperangan di pegunungan.

Latihan darat dan udara yang diawasi oleh Menhan Saudi Prince Salman bin Abdulaziz dilakukan oleh tentara darat kerajaan Saudi dan partnernya dari Prancis untuk melatih tentara mereka dalam latihan perang di wilayah pegunungan al-Sirwat di sebelah barat daya Saudi Arabiya.

Peperangan di daerah pegunungan terjal dianggap paling menantang karena melancarkan peperang di medan berbukit membutuhkan tingkat ketahanan fisik yang lebih tinggi dan memerlukan teknik tertentu.

Helikopter Black Hawk yang digunakan dalam latihan dipakai untuk melatih tentara mengevakuasi di medan yang berat dalam kasus darurat.

Maj. Gen. Prince Fahad bin Turki Abdulaziz al-Saud, Wakil Komandan Angkatan Darat, Komandan Unit Penerjun dan Pasukan Khusus mengatakan, "Pelatihan dengan Prancis telah terkonsentrasi direncanakan."

Dia menekankan bahwa "akan ada latihan lainnya dengan Yordania dan Amerika Serikat."

Sementara itu, perwira Prancis Christian Vadim memuji tentara Saudi untuk bakat mereka.

Dia mengatakan, "mereka berbakat dan tahu bagaimana menggunakan persenjataan mereka. Mereka juga sangat tertarik untuk belajar dari tentara Prancis."

Latihan mendatang akan mentransfer pelatihan Perancis - Arab dari pegunungan Shamrakh di Arab Saudi ke pegunungan Alpen Prancis, tentara Saudi akan tahu lebih banyak tentang daerah pegunungan lainnya, dan memberikan pengalaman kepada kedua belah pihak pada latihan peperangan tersebut.

sumber: alarabiya

Amerika Serikat Akan Melatih Ribuan Tentara Libya

Menurut seorang perwira senior Amerika Serikat pada hari Minggu kemarin, Amerika Serikat berencana untuk melatih 7000 anggota pasukan keamanan Libya.

Admiral William McRaven yang memimpin misi spesial militer Amerika Serikat mengatakan bila AS akan fokus kepada pasukan yang nantinya akan melakukan misi-misi penanggulangan teroris.

"Cukup dikatakan bila akan ada sebuah usaha konvensional untuk melatih pasukan konvensional mereka antara 5 sampai 7000 orang. Dan kami memiliki usaha pelengkap di sisi operasi khusus untuk melatih sejumlah pasukan mereka untuk melakukan kontra-terorisme", demikian katanya dalam sebuah forum di Kalifornia pada saat akhir minggu menurut Reuters.

Berita ini muncul setelah kemarin terjadi eskalasi ketegangan di Tripoli dimana lebih dari 40 orang warga sipil tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah warga kota melakukan aksi protes terhadap milisi.

Kekerasan meledak pada hari Jumat ketika pendemo yang diserukan oleh otoritas setempat untuk melakukan demonstrasi damai terhadap milisi-milisi yang ada. Mereka melakukan konvoi ke kantor pusat dari kelompok Misrata dan mereka mendapatkan tembakan dari dalam gedung.

McRaven mengatakan akan ada pemeriksaan ekstensif terhadap personil Libya yang dilatih oleh Amerika Serikat.

Namun, ia mengakui pemeriksaan hanya bisa dilakukan begitu banyak di Libya saja di mana milisi dan mantan pejuang sering digunakan oleh pemerintah untuk melindungi kementerian dan kantor-kantor pemerintah. Mereka yang bersenjata tetap setia kepada komandan atau suku mereka dan sering bentrok di persaingan wilayah.

"Sekarang kita maju untuk mencoba dan menemukan cara yang baik untuk membangun pasukan keamanan Libya sehingga mereka tidak dijalankan oleh milisi, kita harus mengasumsikan beberapa risiko," kata McRaven forum Sabtu malam.

"Mungkin ada beberapa risiko bahwa beberapa orang yang kita latih tidak memiliki catatan paling bersih. Tetapi nantinya itu adalah solusi terbaik yang dapat kita temukan untuk melatih mereka untuk menangani masalah mereka sendiri."

sumber: alarabiya

Minggu, 17 November 2013

Perwira Anti Teroris Mesir Ditembak Mati

Seorang perwira anti terorisme Mesir telah ditembak mati oleh penembak tak dikenal pada hari Minggu malam kemarin di Kairo, demikian menurut Kementrian Dalam Negeri.

Perwira yang bekerja di departemen keamanan dalam negeri ditembak mati di dalam mobilnya ketika dia berjalan ke kantornya. Perwira yang tewas itu diberi nama Mohammad Mabruk yang telah bekerja atas isu kelompok islamis militan.

Militan yang menyerang konvoi keamanan telah meningkat di dalam negara ini, terutama di daerah Semenanjung Sinai sejak di kudetanya Presiden Mursi.

Insiden terakhir di bulan Oktober adalah tewasnya 3 orang polisi yang bertugas di dengan universitas Mansoura di wilayah delta Nil Mesir.

Kelompok-kelompok yang terinspirai oleh Al-Qaeda telah mengklaim sebagian serangan yang terjadi di ibu kota, termasuk sebuah bom di bulan September yang menyerang Menteri Dalam Negeri. Namun dalam serangan tersebut sang pejabat selamat.

sumber: alrabiya

Pimpinan-pimpinan Pejuang dan Pemerintah Berguguran Dalam Pertempuran Sengit Beberapa Hari Terakhir

Seorang pimpinan pemberontak oposisi tewas dari luka-luka yang di deritanya di dalam serangan udara di atas kota Aleppo, demikian menurut sumber dari pemberontak baru-baru saja.

Tewasnya Abdelqader Saleh, komandan dari brigadi Islamist al-Tawhid telah memberikan pukulan yang berarti terhadap oposisi militer yang melawan Assad.

Beliau di deklarasikan sebagai mati syahid oleh kelompoknya, demikian menurut laporan dari Reuteur. Saleh terluka setelah pada hari Kamis, pasukan Assad menyerang sebuah meeting dari para komandan Brigade Tawhid dan membunuh seorang komandan lainnya ditempat. Saleh dibawa ke rumah sakit Turki sampai akhirnya meninggal disana.

Dalam sebuah interview dengan televisi oposisi dari medan perang sebelah timur Aleppo minggu lalu, Saleh mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan Iran dan Hizbullah melaju lebih jauh tanpa melewati mayat kami", demikian katanya. Saleh mempunyai nama panggilan Hajji Mareh, seorang pejuang dari kota Mareh, sebuah wilayah di sebelah utara Aleppo. Dia mengumpulkan pejuang pemberontak dibawah banner Tawhid.

Tawhid telah menyatakan sebuah pernyataan pada minggu lalu bersama dengan kelompok Islam lainnya termasuk al-Nusra Front yang terkait dengan kelompok al-Qaeda menyatakan keadaaan kritis dan meminta semua pejuang untuk menuju ke medan perang.

3 Jendral, 1 Brigjen dan Puluhan Tentara Suriah Tewas

Pertempuran masih berlangsung dengan sangat sengitnya di bagian tengah Suriah. Dilaporkan kemarin 31 tentara Suriah setidaknya tewas, diantaranya 4 orang perwira terbunuh oleh serangan bom yang menyerang pangkalan militer di dekat Damaskus pada hari Minggu.

"3 Jenderal dan seorang Brigadir Jenderal termasuk di dalam 31 tentara yang tewas dalam sebuah serangan bom yang menyebabkan sebuah gedung transport militer di Harasta roboh", demikian pengamat kemanusiaan dari Suriah - direktur Abdel Rahman - mengatakan pada AFP.

"Timing dari serangan sangat tepat", demikian katanya. Serangan itu tepat pada saat pasukan pemerintah sedang melakukan serangan ke berbagai wilayah disekitar Damaskus.

sumber: alarabiya, reuters, afp

Jumat, 15 November 2013

Pengamat Ahli: Sekitar 600 Pejuang Saudi Berada di Suriah

Diperkirakan sekitar 600 orang warga Saudi telah bergabung dengan kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah berperang melawan rezim presiden Bashar al-Assad, demikian menurut seorang ahli dalam pergerakan Islam kepada al-Arabiya dalam sebuah program mingguan hari Jumat.

Faris bin Hizam mengatakan banyak warga Saudi yang bertempur ada dalam kelompok Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) dan Al-Nusra Front.

Namun kelompok pejuang dari Saudi sangat kecil dibandingkan dengan pejuang-pejuang dari negara-negara asing lainnya yang berjuang di Suriah, demikian katanya.

Tidak seperti Afganistan dan Irak dimana al-Qaeda mempunyai pengaruh kuat disana, saat ini ada peningkatan kewaspadaan diantara warga Saudi tentang bahayanya bila berada di al-Qaeda dan kepercayaan yang meluas bila revolusi Suriah tidak memerlukan pejuang, namun memerlukan dukungan biaya.

Faris juga menambahkan bila pengamanan dari Saudi Arabia yang ketat telah berhasil mengekang Al-Qaeda, tidak seperti Libya dan Tunisia yang gagal untuk melakukannya setelah revolusi.

al-Nusra Front telah melakukan beberapa kali serangan mematikan terhadap rezim Suriah, termasuk diantaranya bom bunuh diri. Pengamat dari Saudi ini mengatakan bila tidak ada warga Saudi diantara 10 pemimpin utama di kelompok al-Qaeda Suriah. Mereka bergabung ke kelompok ini hanya untuk mengambil bagian di bom bunuh diri dan operasi sipil, demikian katanya.

Faris menyatakan bila al-Qaeda cenderung untuk memperbanyak jumlah anggota Saudi untuk kelompoknya di Suriah, Pakistan, Yaman dan Irak sebagai cara untuk mengundang lebih banyak sukarelawan dan bantuan finansial dari donaturnya.

sumber: alarabiya

Rusia Menawarkan Kesepakatan Senjata Utama Terhadap Mesir

Rusia menawarkan untuk menjual jet tempur yang modern, helikopter dan sistem pertahanan udara ke Mesir dan dilaporkan bernilai $ 2 miliar. Pejabat Rusia mengatakannya sebagai tanda yang jelas bila militer kedua negara kembali bekerja sama.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, bersama dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, melakukan kunjungan ke Mesir pada hari Kamis untuk mendapatkan kontrak yang berharga dengan pemerintah negara itu setelah Amerika Serikat menahan bantuan militer ke Kairo bulan lalu.

Shoigu telah mengkonfirmasi bahwa kolaborasi militer dibahas dalam pertemuan dengan partnernya dari Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, tetapi tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana kolaborasi tersebut.

"Kami telah sepakat untuk mengambil langkah-langkah dalam menciptakan dasar hukum bagi kesepakatan kami [pada kolaborasi militer]," katanya, menurut kantor berita RIA Novosti.

Mikhail Zavaly , seorang pejabat senior Rusia bersama perusahaan yang bergerak dalam ekspor senjata Rosoboronexport, akan memimpin delegasinya di Dubai mendatang dalam pameran udara. Dikonfirmasi Rusia ingin menjual perangkat keras militer ke Mesir, demikian menurut AFP.

"Sekarang kami menawarkan Mesir helikopter modern, peralatan pertahanan udara dan modernisasi peralatan militer yang sebelumnya telah dibeli," katanya kepada kantor berita RIA Novosti.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi harian Rusia Vedomosti mengatakan negosiasi sedang berlangsung tentang penjualan jet tempur MiG-29M/M2, berbagai sistem pertahanan udara jarak pendek dan roket anti tank.

Mengutip sumber-sumber pertahanan Rusia, Vedomosti mengatakan kesepakatan itu bernilai lebih dari $ 2 miliar dan bisa dibiayai oleh sekutu Mesir di negara-negara Arab.

Awal pekan ini seorang pejabat senior Rosoboronexport mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Rusia ingin menjual perangkat keras militer ke Mesir.

"Kami siap untuk bernegosiasi dengan pihak Mesir dengan kemungkinan pengiriman persenjataan baru serta memperbaiki peralatan yang disediakan di masa Uni Soviet," kata pejabat Rosoboronexport.

Tapi pejabat itu mencatat bahwa pasokan baru tersebut akan bergantung pada kemampuan Mesir untuk membayar mereka. "Moskow siap untuk berdiskusi dengan Kairo tentang kemungkinan pinjaman ke negara itu," katanya.

Uni Soviet adalah pemasok senjata utama ke Mesir pada tahun 1960 dan awal tahun 1970, tetapi kerja sama menurun setelah tercapainya perjanjian damai dengan Israel, ketika itu Kairo mulai menikmati bantuan murah hati AS.

Namun, pemerintah AS menghentikan sebagian bantuan militer ke Kairo setelah penggulingan Mursi.

sumber: alarabiya

31 Orang Tewas Oleh Tembakan Milisi Libya

Setidaknya 31 orang demonstran Libya tewas dan 285 orang lainnya terluka pada hari Jumat kemarin setelah sebuah kelompok milisi menembaki aksi demonstrasi yang menuntut kepergian milisi dari Tripoli. Kelompok milisi sekarang menguasai ibu kota Libya Tripoli sejak mereka berhasil menurunkan Muammar Qaddafi pada 2011.

Televisi Libya melaporkan sebelumnya bila korban tewas hanya 4 orang, 45 orang terluka dan 15 orang dalam kondisi kritis.

Sadat al-Badri, pimpinan dari dewan kota Tripoli yang menyerukan protest, mengatakan kepada AFP bila tembakan yang diarahkan kepada para pendemo berasal dari dalam kantor milisi.

"Ketegangan sedang meningkat di Tripoli. Kita akan mengumumkan mogok massal dan kampanye pembangkangan sipil sampai milisi ini pergi", demikian katanya.

Ketika sholat Jumat dilakukan kemarin, imam sholat Jumat mendukung aksi protes terhadap para milisi ini. Ratusan orang membawa bendera putih sebagai simbol perdamaian, begitu pula dengan bendera nasional Libya. Mereka menyanyikan lagu nasional dan berkumpul di alun-lun kota Meliana.

Mereka kemudian berjalan ke markas milisi Misrata yang berada di distrik Gharghour untuk memaksakan permintaan mereka ketika para milisi yang berada di dalam gedung menembakan tembakan ke udara untuk menakuti mereka.

Ketika kerumuman semakin banyak menuju gedung, para milisi  mulai menembaki mereka, demikian menurut contributor AFP yang melihat sendiri 2 orang terluka termasuk yang tertembak di perut.

Pimpinan dari milisi Misrata sebelah timur dari ibu kota mengatakan kepada televisi channel al-Naba bila para demonstran lah yang melakukan tembakan pertama kali.

Demonstrasi ini dimulai dengan kekerasan pada tanggal 7 November ketika milisi Misrate berperang sebagai pemain utama  yang digambarkan sebagai penyebab ketidak stabilan Libya.

Salah satu pemimpin dari kelompok ini, Nuri Friwan, telah terluka dengan fatal dalam pertempuran di checkpoint melawan kelompok lain mantan dari pemberontak, dua orang dikabarkan tewas dalam pertempuran ini.

Penduduk Tripoli telah berulang kali mengadakan demonstrasi terhadap para milisi. Milisi-milisi ini menolak untuk meninggalkan ibu kota setelah diseru oleh pemerintahan Libya yang lemah.

sumber: alarabiya

Kamis, 14 November 2013

Norwegia Mengirimkan Kapal ke Suriah Untuk Mengangkut Senjata Kimia

Norwegia pada hari Kamis menjadi negara pertama yang mengkonfirmasi bila mereka mengirimkan tentara militer ke Suriah dan membantu PBB untuk memusnahkan senjata kimia pemerintahan Assad.

Menlu Norwegia Borge Brende mengatakan bila negaranya akan mengirimkan sebuah kapal cargo sipil dan sebuah frigat Angkatan Laut ke dermaga Suriah untuk mengangkut senjata kimia tersebut dan membawanya ke tempat lain untuk dimusnahkan.

Dalam sebuah interview dengan AFP, Brende menggambarkan bila pemusnahan senjata kimia Suriah adalah kewajiban Norwegia. 50 tentara akan ikut bersama frigat Norwegia dan Brende mengetahui bila operasi ini bukan tanpa resiko.

Badan PBB untuk pencegahan senjata kimia masih sedang mengerjakan rencana untuk menghancurkan persediaan senjata kimia Assad. Denmark sedang mempertimbangkan bantuan transportasi serupa dan sedang menunggu persetujuan parlemen.

Koordinasi dari banyak negara ini merupakan rencana B dari presiden Barrack Obama setelah dia gagal mendapatkan dukungan dari dalam negeri dan internasional untuk melakukan serangan militer terhadap Suriah yang dipimpin oleh presiden Bashar Al-Assad.

Brende mengatakan bila detail lebih jelas masih sedang dipikirkan seperti dimana dermaga yang akan dipakai untuk mengambil senjata kimia tersebut. Dia pun menolak untuk mengatakan kemana senjata kimia itu akan dibawa.

Albania kemarin dilaporkan sebagai salah satu negara yang menjadi tujuan untuk menghancurkan senjata kimia ini. Sekitar 5000 warag Albania melakukan demonstrasi pada hari Kamis diluar parlemen dan kantor PM menyatakan penolakannya.

Norwegia juga menyatakan akan memberikan donasi sebesar $14.5 juta untuk senjata kimia dan tambahan 16 juta dollar untuk bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Suriah. Total bantuan yang telah diberikan oleh Norwegia untuk bantuan kemanusiaan selama perang mencapai 137 juta dollar.

sumber: alarabiya

Era Baru, Mesir Beralih ke Russia Untuk Dukungan

Kunjungan delegasi Rusia atas ke Mesir pada hari Kamis telah mengisyaratkan kemungkinan perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Kairo, mengkonsolidasikan hubungan dengan sekutu lama dan mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov bertemu dengan rekan-rekan mereka di Kairo untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Kunjungan ini dilakukan sebulan setelah Washington menangguhkan bagian dari bantuan tahunan militer ke Mesir. Dikatakan kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik dan keamanan antara Rusia dan Mesir.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Rusia dalam beberapa bidang, karena pengaruh Rusia di arena internasional", kata Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy kepada wartawan setelah pertemuan dengan Lavrov.

Fahmy menambahkan bahwa, "Posisi Rusia terlalu berat untuk menjadi pengganti bagi siapa pun", mengacu pada Amerika Serikat, Associated Press melaporkan .

Fahmy mengatakan sehari sebelumnya bahwa kunjungan delegasi Rusia "adalah pesan politik yang penting yang mencerminkan kepedulian, penghargaan dan penghormatan bagi Mesir dan sejarahnya".

Penguasa baru Mesir tidak senang dengan kurangnya dukungan kuat dari Presiden AS Barak Obama dan sekutu Eropanya atas kudeta militer terhadap Presiden Mohammad Mursi.

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah mengkritik tindakan keras dan mematikan terhadap demonstran, dan telah menyerukan pembebasan tahanan politik dan mengakhiri keadaan darurat.

Pemerintahan Obama bahkan menangguhkan pengiriman beberapa sistem militer besar -besaran, serta $ 260.000.000 kepada para pemimpin yang didukung militer Mesir.

Para pengamat politik mengatakan langkah AS adalah alasan yang mendorong pemulihan hubungan Mesir dengan Rusia, tetapi tidak mungkin bahwa Kairo akan berpaling terlalu jauh dari Amerika Serikat.

"Mesir sedang mengalami masa perubahan politik , dan dengan demikian memiliki hak untuk mencari keseimbangan dalam hubungan luar negerinya", demikian menurut Mohamed Gomaa seorang analis politik di al - Ahram Pusat Studi Politik dan Strategis kepada Al Arabiya News.

"Urusan luar negeri Mesir sedang direstrukturisasi, tetapi hubungan dengan Rusia tidak harus dilihat sebagai pengganti hubungan dengan Amerika Serikat", kata Gomaa .

"Pengambil keputusan di Mesir tidak punya niat untuk berpaling dari Amerika Serikat pada saat ini", tambahnya.

Gehad Auda, seorang profesor ilmu politik di Universitas Helwan dan Universitas Inggris di Kairo, mengatakan pemulihan hubungan antara Rusia dan Mesir tetap memerlukan persetujuan dari Amerika Serikat .

"Hubungan internasional di Timur Tengah tunduk pada kesepakatan antara kekuatan dunia", kata Auda. "Dengan demikian, hubungan Mesir - Rusia tidak akan bertentangan dengan kepentingan AS di kawasan itu".

Berbeda dengan era Perang Dingin , saat ini Rusia dan Amerika bisa saling bekerjasama, ia menambahkan.

Mesir menikmati hubungan yang kuat dengan Uni Soviet dari tahun 1950 hingga 1970-an, di bawah Presiden Gamal Abdel Nasser dan Anwar al- Sadat.

Di bawah Nasser, Uni Soviet memberikan senjata kepada Mesir dan mendukung proyek-proyek infrastruktur seperti bendungan tinggi Aswan. Mesir mengobarkan perang 1973 melawan Israel menggunakan senjata Rusia.

Ketika Sadat membuat perdamaian dengan Israel pada 1979, Mesir dihadiahi dana tahunan sebesar $ 1,3 miliar berupa bantuan militer dan ekonomi  dari AS, membawa lebih dekat Kairo ke Washington daripada Moskow.

Kairo dapat bergantung pada Rusia sebagai sumber pelengkap perangkat keras militer, ia menambahkan. Berbeda dengan Amerika Serikat, Rusia tertarik untuk menjual senjata kepada tentara Mesir, tidak menyumbangkan mereka .

Kantor berita RIA Novosti Rusia mengutip seorang pejabat tinggi di perusahaan eksportir senjata Rosoboronexport mengatakan pengiriman senjata akan tergantung pada kemampuan Kairo dalam membayar mereka.

Sejak penggulingan Mursi pada bulan Juli, ekonomi Mesir telah bertahan pada bantuan internasional terutama dari negara-negara kaya Arab Teluk.
Kerusuhan yang sedang berlangsung  menjadi pukulan besar bagi berbagai sektor ekonomi negara dan menguras anggaran negara.

sumber: alarabiya