Argumentasi mengenai menghadiri atau tidaknya Jenewa II telah mencapai keterlibatan fisik antara anggota kelompok oposisi utama di Suriah, demikian menurut sebuah sumber.
Mr Ahmed Jarba, pemimpin Koalisi Nasional menampar Mr Louai al-Mukdad, wakil dari Tentara Pembebasan Suriah dalam Koalisi Nasional selama pertemuan oposisi Minggu malam atas silang pendapat pada "Untuk pergi atau tidak pergi" ke Jenewa.
Sebelumnya Koalisi Nasional telah menyetujui untuk berpartisipasi di pembicaraan damai di Jenewa yang bertujuan untuk bersama-sama dengan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk membuat pemerintahan transisi dan mengakhiri konflik 2 tahun Suriah, demikian menurut Reuters.
Namun permasalahan terjadi ketika FSA memberikan pernyataan yang menekankan beberapa kondisi yang harus dipenuhi sebelum pembicaraan di mulai. Ini kali pertama akhirnya grup secara utuh berkomitmen untuk mengikuti pembicaraan disamping ada beberapa perbedaan.
"Apa yang bisa kita lakukan adalah berharap bahwa pembicaraan ini (Jenewa) akan berakhir dengan kepergian Bashar al-Assad", demikian menurut Adib Shishakly seorang anggota dari koalisi yang di cuplik oleh Reuters.
Mayoritas kelompok bersenjata Islam telah menyatakan penolakannya terhadap pembicaraan Jenewa jika konferensi itu tidak menghasilkan keputusan untuk melengserkan Bashar Al-Assad dan beberapa diantara mereka menyatakan akan menghukum semua yang menghadiri pembicaraan internasional ini sebagai penghianat.
sumber: ZA dan Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar