Kementrian Luar Negeri Pakistan pada hari Kamis menolak spekulasi dan laporan tak berdasar dari BBC yang menyatakan bila Islamabad telah setuju untuk menjual senjata nuklir kepada Saudi Arabia.
"Pakistan adalah negara bersenjata nuklir dengan komando dan kontrol struktur yang kuat dan kontrol ekspor yang komprehensif", demikian pernyataan resmi dari Pakistan kepada BBC.
BBC sebelumnya telah mencuplik seorang "tokoh senior dari pengambil keputusan NATO" yang mengatakan bila Pakistan telah memproduksi bom nuklir untuk Saudi Arabia dan siap untuk dikirim.
Klaim ini juga didukung oleh mantan pimpinan intelejen militer Israel Amos Yadlin yang mengatakan dalam sebuah konferensi di Swedia bulan lalu bahwa "Saudi tidak akan menunggu satu bulan. Mereka telah membayar untuk bom tersebut, mereka akan pergi ke Pakistan dan membawa apa yang perlu mereka bawa", demikian menurut BBC.
Gary Samore, mantan penasehat presiden Barrack Obama juga menyatakan bila Saudi Arabia kemungkinan besar telah mencapai sebuah kesepahaman dengan Pakistan untuk mendapatkan senjata nuklir bila diperlukan.
Kedutaan besar Saudi di London mengatakan kepada BBC bila kerajaan berkewajiban untuk mengikuti Non-Proliferation Treaty dan telah bekerja untuk mewujudkan sebuah timur tengah yang bebas nuklir.
Namun juga dikatakan "kegagalan untuk mewujudkan timur tengah yang bebas nuklir adalah salah satu alasan kenapa kerajaan Saudi Arabia menolak tawaran untuk duduk di kursi Dewan Keamanan PBB".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar