Setidaknya 31 orang demonstran Libya tewas dan 285 orang lainnya terluka pada hari Jumat kemarin setelah sebuah kelompok milisi menembaki aksi demonstrasi yang menuntut kepergian milisi dari Tripoli. Kelompok milisi sekarang menguasai ibu kota Libya Tripoli sejak mereka berhasil menurunkan Muammar Qaddafi pada 2011.
Televisi Libya melaporkan sebelumnya bila korban tewas hanya 4 orang, 45 orang terluka dan 15 orang dalam kondisi kritis.
Sadat al-Badri, pimpinan dari dewan kota Tripoli yang menyerukan protest, mengatakan kepada AFP bila tembakan yang diarahkan kepada para pendemo berasal dari dalam kantor milisi.
"Ketegangan sedang meningkat di Tripoli. Kita akan mengumumkan mogok massal dan kampanye pembangkangan sipil sampai milisi ini pergi", demikian katanya.
Ketika sholat Jumat dilakukan kemarin, imam sholat Jumat mendukung aksi protes terhadap para milisi ini. Ratusan orang membawa bendera putih sebagai simbol perdamaian, begitu pula dengan bendera nasional Libya. Mereka menyanyikan lagu nasional dan berkumpul di alun-lun kota Meliana.
Mereka kemudian berjalan ke markas milisi Misrata yang berada di distrik Gharghour untuk memaksakan permintaan mereka ketika para milisi yang berada di dalam gedung menembakan tembakan ke udara untuk menakuti mereka.
Ketika kerumuman semakin banyak menuju gedung, para milisi mulai menembaki mereka, demikian menurut contributor AFP yang melihat sendiri 2 orang terluka termasuk yang tertembak di perut.
Pimpinan dari milisi Misrata sebelah timur dari ibu kota mengatakan kepada televisi channel al-Naba bila para demonstran lah yang melakukan tembakan pertama kali.
Demonstrasi ini dimulai dengan kekerasan pada tanggal 7 November ketika milisi Misrate berperang sebagai pemain utama yang digambarkan sebagai penyebab ketidak stabilan Libya.
Salah satu pemimpin dari kelompok ini, Nuri Friwan, telah terluka dengan fatal dalam pertempuran di checkpoint melawan kelompok lain mantan dari pemberontak, dua orang dikabarkan tewas dalam pertempuran ini.
Penduduk Tripoli telah berulang kali mengadakan demonstrasi terhadap para milisi. Milisi-milisi ini menolak untuk meninggalkan ibu kota setelah diseru oleh pemerintahan Libya yang lemah.
sumber: alarabiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar