Tampilkan postingan dengan label perang irak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perang irak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 November 2013

Kembali Ledakan Terjadi di Baghdad, 24 Orang Tewas

Sebuah gelombang serangan dan kebanyakan beruba bom mobil, menyerang wilayah Shiah dan menggoncang Baghdad pada waktu Rabu pagi. Korban tewas setidaknya 24 orang pada pertumpahan darah yang terus berlanjut di Irak.

Kekerasan kali terkahir ini telah menyebabkan pula 65 orang lainnya terluka. Serangan-serangan ini semakin meningkat seiring semakin dekatnya rencana pemilu yang akan diadakan sebulan lagi. Hal inilah yang menyebabkan Irak meminta pertolongan dari dunia internasional untuk menangani masalah yang semakin memburuk ini yang telah berlangsung dari sejak 2008.

Paling tidak 7 ledakan termasuk 6 bom mobil meledak di wilayah muslim Shiah di ibukota Irak, demikian menurut petugas keamanan dan medis. Ledakan terkoordinasi ini dimulai dari sejak pukul 7.30 pagi. Serangan ini mempunyai model yang sama dengan tipe serangan sebelumnya pada hari Minggu di Baghdad yang menewaskan 21 orang.

sumber: ZA

Senin, 18 November 2013

Serangan Bom di Irak Memburuk, 22 Tewas

Serangkaian pemboman menghantam dekat pasar, kafe dan teater di Baghdad pada hari Minggu malam, serangkaian serangan yang paling mematikan dimana 22 orang sipil dan 12 militan tewas diseluruh Irak.

Pertumpahan darah yang melukai lebih dari 70 orang di seluruh negeri, adalah yang terbaru dalam gelombang kekerasan berkepanjangan yang telah memaksa Irak untuk memohon bantuan internasional dalam memerangi militansi hanya beberapa bulan sebelum pemilihan umum pertama dalam empat tahun.

Serangan paling mematikan melanda di Baghdad, di mana gelombang pemboman di malam hari menargetkan warga sipil di kedua kelompok Sunni dan Syiah di ibukota.

Dari 6:00 (1500 GMT ) dan seterusnya, empat bom mobil dan tiga bom pinggir jalan meledak mulai dari lingkungan kumuh Syiah Kota Sadr di Baghdad timur laut ke barat pinggiran Sunni Radhwaniyah.

Sebuah bom mobil meledak di dekat National Theatre di pusat ibukota, sementara ledakan juga melanda pasar di selatan Baghdad dan sebuah kafe di utara.

Secara keseluruhan, setidaknya 17 orang tewas dan lebih dari 50 terluka, menurut pejabat keamanan dan medis.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pertumpahan darah ini, tetapi militan Sunni terkait dengan Al - Qaeda sering memicu pemboman terkoordinasi di Baghdad. Mereka berupadaya untuk melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang dipimpin Syiah.

Sebelumnya pada hari Minggu, kekerasan di Baghdad dan utara ibukota menyebabkan lima orang tewas, sementara para pejabat keamanan mengklaim telah menewaskan selusin militan yang mencoba untuk melakukan serangan.

Serangan pada hari Minggu juga menargetkan milisi suku Sunni anti al-Qaeda milisi di pinggiran selatan Baghdad dan utara ibukota di provinsi Salaheddin, menewaskan enam orang termasuk empat militan.

Dari akhir 2006 dan seterusnya, milisi suku Sunni yang dikenal sebagai Sahwa, berbalik melawan mereka yang ada di Al - Qaeda dan berpihak pada militer AS, membantu mengubah gelombang pemberontakan Irak.

Tapi militan Sunni melihat mereka sebagai pengkhianat dan sering menjadikan mereka sebagai target.

Di utara Baghdad, seorang tentara tewas dan tiga terluka dalam serangan bom, sementara bentrokan antara polisi dan militan di kota Kirkuk meninggalkan seorang pria bersenjata tewas. Lainnya ditangkap dan yang ketiga melarikan diri.

Empat militan juga ditembak mati oleh polisi dalam dua insiden terpisah ketika mencoba untuk menanam bom pinggir jalan di selatan Baghdad.

Kerusuhan itu adalah yang terbaru dalam gelombang berlarut-larut dari pertumpahan darah yang telah mendorong kekerasan ke level tertinggi sejak 2008, ketika Irak pulih dari dari perang sektarian Sunni - Syiah yang terburuk.

Perdana Menteri Nuri al - Maliki telah meminta bantuan Washington dalam bentuk berbagi informasi intelejen yang lebih luas lagi dan pengiriman sistem senjata baru dalam upaya untuk mengekang pertumpahan darah.

Selain gagal untuk mengekang pertumpahan darah, pihak berwenang juga telah berjuang untuk menyediakan layanan dasar yang memadai seperti listrik dan air bersih, sedangkan disisi lain korupsi menyebar luas.

Pertengkaran politik telah melumpuhkan pemerintah, sementara DPR hampir tidak pernah pernah mengeluarkan Undang-Undang yang penting selama bertahun-tahun.

sumber: alarabiya

Minggu, 10 November 2013

Serangan di Daerah Utara Irak, 7 Tewas

Serangan terjadi di sepanjang Irak, dan yang paling mematikan terjadi di bagian utama sebelah utara kota Mosul yang menyebakan 7 orang tewas dan 50 orang luka-luka pada hari Minggu kemarin.

Kekerasan datang menjelang acara tahunan yang diperingati oleh warga shiah, dimana pada waktu-waktu ini para militan Sunni sering melakukan serangan. Irak terus terjebak dalam kekerasan berdarah meskipun telah dilakukan operasi besar-besaran terhadap pemberontak dan memperketat keamanan.

Dengan semakin melebarnya kekerasan yang terjadi di Irak, PM Nuri al-Maliki telah meminta kerja sama lebih luas lagi dengan Amerika untuk memerangi militan dan Turki pada saat bersamaan juga menawarkan bantuan.

Pemboman dan penembakan telah menghantam setengah dari kota yang ada di Irak pada hari Minggu, namun yang paling mematikan terjadi di Mosul. Sebuah bom bunuh diri meledakan dirinya sendiri di sebuah pusat perekrutan tentara di wilayah yang di huni mayoritas Sunni, membunuh 2 orang dan melukai 7 lainnya sedang sebuah pemboman di restoran yang terkenal membunuh 2 lainnya dan belasan orang luka-luka.

Dua lainnya terbunuh dan 10 orang terluka di penembakan yang terjadi di sepanjang kota. Seorang petugas sipil wanita juga ditembak mati di Baghdad sedangkan ledakan bom di selatan kota Basra tepatnya di Hilla, Samawa dan Diwaniyah telah meninggalkan 20 orang terluka.

Serangan-serangan ini meningkat di bulan-bulan terakhir ini di Irak. Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, namun ditengarai sebagian serangan tersebut dilakukan oleh militan yang terhubung dengan Al-Qaeda yang menentang pemerintahan Irak yang dipimpin oleh Shiah.

Pertumpahan darah ini memburuk dari sejak terjadinya peperangan sektarian pada tahun 2008. Dan sebagai tambahan dari permasalahan keamanan yang ada, otoritas pemerintah gagal untuk memberikan pelayanan yang semestinya yaitu listrik dan air bersih, sedangkan korupsi terjadi dimana-mana.

Pertengkaran politik telah melumpuhkan pemerintah, sementara parlemen tidak mengeluarkan undang-undang yang penting selama bertahun-tahun belalu.

sumber: alarabiya

Jumat, 17 Mei 2013

Bom Irak Meledak Di Komunitas Sunni, 58 Tewas


Setidaknya 58 orang tewas di Irak setelah dua ledakan menghantam sebuah masjid Sunni  dan bom lainnya menghantam sebuah prosesi pemakaman Sunni. Bom meledak di daerah komersial Sunni di Baghdad barat.

Bom pertama meledak saat jamaah berangkat menuju masjid Saria di kota Baquba, sebelah utara Baghdad. Bom kedua kemudian meledak setelah orang berkumpul di lokasi ledakan pertama, memakan korban sedikitnya 41 orang dan melukai 57, kata para pejabat kepada AFP.

Di Madain, selatan Baghdad, sebuah bom pinggir jalan meledak di dekat prosesi pemakaman bagi seorang pria Sunni, menewaskan delapan orang dan melukai sedikitnya 25 pejabat keamanan dan medis mengatakan, menurut AFP.

Sementara itu, para pejabat Irak mengatakan kepada AP bahwa sebuah bom meledak di lingkungan Sunni terutama di Baghdad barat, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 20.

Serangan pada hari Jumat adalah yang terbaru dalam serangkaian pemboman yang telah ditargetkan kepada Sunni, Syiah, aparat keamanan dan pemimpin suku, sejak pasukan keamanan menyerbu sebuah kamp dekat Sunni pada protes di Kirkuk sebulan lalu.

Pada hari Kamis, seorang pembom bunuh diri menewaskan 12 orang di pintu masuk Al-Zahraa Husseiniyah, tempat ibadah Syiah di kota Kirkuk.

Perdana Menteri Nuri al-Maliki disalahkan atas lonjakan terbaru dalam kekerasan intoleransi agama.

"Pertumpahan darah ... adalah hasil dari kebencian sektarian, "kata Maliki. "Kejahatan ini adalah hasil alami dari pola pikir sektarian."

Ketegangan antara pemerintah perdana menteri Syiah dan anggota minoritas Sunni telah meningkat akhir-akhir ini. Sebagian warga Sunni menuduh pemerintah Irak telah menargetkan komunitas mereka sendiri.

sumber: alarabiya

Jumat, 01 Maret 2013

Irak Membantu Pemerintahan Suriah Mengambil Alih Checkpoint Perbatasan

Baghdad - Pasukan Irak dilaporkan telah menembakkan artileri daratnya ke posisi FSA (Free Syrian Army) yang ada di dalam wilayah Suriah dekat perbatasan Irak. Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi menyatakan bila Irak membantu pemerintahan Suriah untuk mengambil alih checkpoint perbatasan yang telah dikuasai oleh pejuang FSA, demikian Al Arabiya dan RT melaporkan.

Pasukan Suriah telah mengambil alih checkpoint Al-Ya'robiya yang berbatasan dengan Irak pada Jumat malam. Menurut saksi yang melaporkan via twitter, pasukan Irak terlihat bergerak untuk membantu operasi ini dan melakukan tembakan artileri ke pos penjagaan perbatasan yang dikuasai oleh pemberontak.

Seorang koresponden Al-Arabiya juga mengkonfirmasi bila beberapa target di dalam Suriah telah menjadi sasaran tembak sedangkan beberapa sniper dari Irak juga terlihat dalam posisi menyerang. Bala bantuan yang sangat besar juga terlihat diturunkan di Baghdad dekat perbatasan Suriah, demikian menurutnya. Mungkinkah perang suriah akan menjalar menjadi perang Irak?

Syrian Obervatory for Human Rights mengumumkan bahwa pos penjagaan di bagian timur laut Suriah yang berbatasan dengan Irak telah dikuasai oleh pasukan pejuang dari faksi Al-Nusra pada hari Kamis namun kemudian berhasil direbut kembali oleh pemerintahan Suriah hanya kurang dari 24jam.

Pada hari Kamis sebelumnya, konflik juga menyebar ke wilayah tetangga yaitu Irak ketika sebuah rudal Scud yang ditembakkan dari Suriah mendarat di provinsi Nineveh Irak yang tidak menyebabkan banyak kerusakan. Sebelumnya roket Suriah mendarat di Suriah pada September 2012 dan menyebabkan terbunuhnya anak perempuan umur 5 tahun.
PM Irak Nouri al-Maliki mengingatkan pada hari Rabu bila pemberontah Suriah memenangkan pertempuran ini, hal ini akan menyebabkan konflik sectarian di wilayah tersebut dan juga wilayah tetangga.

sumber: RT