Tampilkan postingan dengan label Iran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Iran. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 November 2013

Iran Usir Paksa Pengungsi Afganistan

Iran mengusir dengan paksa ribuan pengungsi Afganistan yang merupakan pelanggaran terhadap kewajiban internasional untuk melindungi pengungsi, demikian menurut kelompok pengamat HAM pada laporan hari Rabu.

Laporan organisasi pengamat HAM - HRW -  ini termasuk cerita tentang beberapa bapak yang di deportasi tanpa diberikan kesempatan untuk berpamitan kepada keluarganya. Bahkan dilaporkan juga ada seorang anak umur 12 tahun yang ditinggal tanpa uang di perbatasan yang terpaksa memohon untuk bisa naik bis ke Afganistan.

Jutaan warga Afganistan melarikan diri ke Iran dan Pakistan pada tahun 1980an untuk melarikan diri dari pemberontakan anti komunis terhadap kekuasaan Uni Soviet. Pada puncak perang, ada sekitar 5 juta orang di Pakistan dan 4 juta orang di Iran. Saat ini menurut HRW ada sekitar 2 juta warga Afganistan masih tinggal di Iran sebagai pengungsi yang tidak terdaftar. Beberapa diantara mereka ada yang pernah kembali ke Afganistan namun akhirnya kembali mengungsi karena tidak adanya lapangan kerja dan parahnya situasi keamanan di Afganistan.

Menurut perwakilan dari HRW - Faraz Sanei - saat ini ada 840ribu warga Afganistan yang terdaftar secara resmi di Iran sebagai pengungsi, namun Iran menolak untuk mendaftarkan yang lain. Sanei mengatakan bila timnya telah berada di perbatasan Afganistan - Iran untuk mewawancarai pengungsi, dan banyak sekali mendapatkan kabar tentang pelecehan, kekerasan dan cerita menakutkan lainnya dari mereka.

Banyak keluarga yang dipisah-pisah dengan paksa karena alasan-alasan sepele. Seperti contohnya ada dua perempuan Afganistan yang ditangkap di kota suci Iran Qom. Alasannya karena keduanya memakai kerudung pink. Ketika ayahnya, tunangannya dan seorang gadis lagi akan menolongnya, polisi mengetahui bila mereka adalah warga Afgan, mereka langsung dipulangkan ke Afganistan sedangkan Ibu dan 3 anaknya ditinggal di Iran.

Tidak ada komentar sama sekali dari pihak Iran yang memang jarang sekali mengomentari terhadap laporan HAM.

sumber: alrabiya

Selasa, 19 November 2013

Iran Membantah Keberadaan Installasi Militer Nuklir Rahasia

Iran pada hari Selasa membantah klaim installasi nuklir rahasia ini sebagai "tak berdasar" yang diklaim oleh kelompok oposisi di pengasingan dengan tuduhan bahwa pihaknya melakukan kegiatan nuklir militer dalam situs bawah tanah secara rahasia, demikian kantor berita resmi IRNA melaporkan.

"pernyataan tak berdasar tentang keberadaan instalasi nuklir rahasia di Iran" demikian menurut juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvand kepada IRNA.

Pada hari Senin, Dewan Perlawanan Nasional Iran(NCRI) yang berbasis di Paris telah menuduh berdasarkan sumber yang telah dikonfirmasi bahwa ada situs militer "012" di pusat provinsi Isfahan, terletak di dalam terongan sedalam 650 meter dan dijaga ketat.

Namun kelompok ini tidak dapat memastikan apa yang terjadi di dalam wilayah dengan tingkat keamanan sangat tinggi.

The NCRI telah mengungkapkan beberapa aspek penting dari program nuklir Iran di masa lalu, termasuk keberadaan fasilitas Natanz pada tahun 2002, namun para ahli telah mengomentari banyak klaim diantaranya dengan sikap skeptis.

Klaim baru datang menjelang perundingan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia di Jenewa minggu ini, setelah putaran awal pembicaraan bulan ini mendekati kesepakatan interim tapi tersandung pada perubahan draft teks pada menit-menit terakhir.

Kamalvand menuduh NCRI membuat tuduhan ini untuk mempengaruhi "atmosfir positif" dalam pembicaraan.

Yang disebut P5 +1 - Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia dan China plus Jerman - menuduh Iran menggunakan program nuklirnya untuk mengembangkan senjata atom, namun Teheran bersikeras itu adalah murni untuk tujuan damai.

The NCRI adalah payung politik bagi sejumlah kelompok pembangkang, khususnya Rakyat Mujahidin Iran (MEK), didirikan pada tahun 1960 untuk menentang aturan Shah.

Setelah revolusi Islam 1979, MEK mengangkat senjata melawan penguasa ulama Iran. Ia mengatakan sekarang telah meletakkan senjata dan bekerja untuk menggulingkan rezim Islam di Teheran dengan cara damai.

sumber: alarabiya

Update Bom Kembar Kedubes Iran di Beirut - Atase Kebudayaan Iran Termasuk Korban Tewas

wartaperang - Kementrian Kesehatan Lebanon mengatakan update terkini dari jumlah korban tewas adalah 23 orang dan 146 terluka dalam dua serangan bom bunuh diri di Beirut hari ini.

2 bom bunuh diri tersebut yang pertama mengarah kepada kedubes Iran sedangkan satu lagi menghantam benteng Hizbullah disebelah utara Dahya. Seorang ulama Shiah dan beberapa penjaga kedubes juga terbunuh. Menurut beberapa laporan, pembom bunuh diri meledakan bom mobil yang diarahkan kepada target mereka.

Koresponden harian shiah al-Manar mengutip dari petugas keamanan mengatakan bila ledakan pertama di bawa oleh seorang pembom bunuh diri menggunakan sepeda motor yang meledakan dirinya menabrak gedung dan petugas keamanan yang berkerumum, kemudian satu detik kemudian seorang pembom bunuh diri lainnya menerobos ke gedung dengan mobil yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang parah.

sumber: debka

Ledakan Menggoncang Kedubes Iran di Beirut

wartaperang - Setidaknya 18 orang tewas setelah dua ledakan terjadi di dekat Kedutaan Besar Iran di Beirut pada hari Selasa.

Sebagian besar korban adalah warga sipil, demikian dilaporkan koresponden Al Arabiya di Beirut, Adnan Ghalmoush.

Koresponden melaporkan bahwa ada jeda dua menit diantara kedua ledakan.

Warga melaporkan ledakan keras terdengar, sementara media lokal Lebanon menyiarkan gambar hidup asap mengepul dari gedung kedutaan. Gambar mengerikan dari korban luka dibawa dari lokasi ledakan juga disiarkan.

Sebanyak enam bangunan di dekat kedutaan Iran telah rusak parah menurut Al Arabiya News Channel. Pasukan keamanan juga telah dikerahkan ke lokasi.

Sebuah sumber keamanan berbicara kepada kantor berita Reuters membantah laporan sebelumnya bahwa ledakan itu disebabkan oleh roket. Dia mengatakan penyebabnya adalah bom mobil.

Ledakan terjadi di daerah yang dianggap sebagai kubu Hezbollah di Lebanon, yang merupakan sekutu utama Presiden Suriah Bashar al - Assad dalam perang sipil negara sebelah yaitu Suriah. Tidak jelas apakah ledakan ini terkait dengan perang sipil Suriah atau tidak.

sumber: alarabiya

Senin, 18 November 2013

Riyadh Membantah Klaim Latihan Perang Bersama Israel

Arab Saudi pada hari Senin membantah laporan oleh surat kabar Inggris bahwa mereka sedang menyusun contingency plan dengan Israel untuk serangan potensial terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Sebuah sumber resmi di Kementerian Luar Negeri membantah artikel dari Sunday Times, serta, keberadaan hubungan apapun dengan Israel di tingkat manapun," lapor kantor berita resmi Saudi.

The Sunday Times melaporkan bahwa Riyadh telah setuju untuk mengizinkan Israel untuk menggunakan wilayah udaranya ketika menyerang Iran, termasuk kedua negara bekerja sama atas penggunaan helikopter penyelamat, tanker dan drone.

Surat kabar itu juga mengutip sumber diplomatik anonim yang mengatakan bahwa "orang-orang Saudi sedang marah dan bersedia untuk memberikan Israel semua bantuan yang dibutuhkan."

Baik Arab Saudi dan Israel telah menyatakan kebencian mereka terhadap enam kekuatan dunia yang sedang berusaha meringankan sanksi ekonomi terhadap Iran jika republik Islam tersebut menunda program nuklirnya.

Iran dan kelompok P5 +1 negara memulai babak baru pembicaraan di Jenewa pada Rabu, setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan di tingkat tinggi dalam sebuah negosiasi maraton awal bulan ini.

Seperti Arab Saudi dan Israel, Perancis mengatakan tidak akan mentolerir proliferasi nuklir.

Selama kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande ke Israel pada hari Minggu, pemimpin Prancis berjanji untuk menjaga sikap garis keras negaranya dalam pembicaraan nuklir mendatang.

Hollande menyatakan empat tuntutan yang harus ada di dalam kesepakatan dengan Iran untuk berhasil mengekang program nuklirnya.

Namun, Presiden Iran Hassan Rouhani pada Senin memperingatkan terhadap "tuntutan yang berlebihan" oleh kekuatan dunia pada pembicaraan nuklir.

"Pada perundingan Jenewa baru-baru ini berhasil dicapai kemajuan yang baik, tapi semua orang harus menyadari tuntutan yang berlebihan bisa menyulitkan proses menuju kesepakatan yang saling menguntungkan," demikian menurut Rowhani kepada Presiden Rusia Vladimir Putin sesuai kantor berita Dolat dari Iran.

Dia "berterima kasih kepada Rusia untuk posisi di Jenewa" dan menekankan bahwa program nuklir Iran adalah "untuk tujuan damai dan di bawah kontrol" dari badan atom PBB.

sumber: alarabiya

Rabu, 13 November 2013

Pimpinan Hizbullah Memperingatkan Kemungkinan Perang Jika Deal Dengan Iran Tidak Tercapai

Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah mengingatkan - di dalam sebuah penampilannya yang jarang di umum pada hari Rabu - bahwa kegagalan dalam menemukan kesepakatan bersama Iran mengenai isu program Nuklir akan menyebabkan perang di wilayah. Demikian katanya menurut AFP.

Nasrallah yang biasanya muncul dalam video di internet dikarenakan kekhawatiran akan dibunuh oleh pembunuh dari Israel, berbicara di benteng Hizbullah di selatan Beirut untuk menandai hari libur Shiah Ashura.

Kekuatan dunia gagal mencapai kesepakatan dengan Iran selama akhir pekan untuk mengekang program nuklirnya yang kontroversial untuk ditukar dengan beberapa bantuan atau keringanan dari sanksi Barat yang melumpuhkan, meskipun pembicaraan oleh tokoh-tokoh penting telah dilakukan secara maraton di Jenewa.

Negara barat dan Israel telah mencurigai bila Iran sedang mengejar kemampuan senjata nuklir bersama Program sipil, suatu tuduhan yang ditolak dengan keras oleh Teheran.

"Apakah alternatif dari kesepatakan antara Iran dengan negara-negara dunia? Alternatifnya adalah perang di kawasan", demikian katanya. Nasrallah juga menuduh Israel telah bekersa sama dengan negara-negara arab.

Sepertinya tuduhan ini tertuju kepada negara Muslim Suni yaitu Saudi Arabia dan Qatar yang menjadi pendukung utama pemberontak yang melawan Bashar al-Assad dimana dia, Iran dan Hizbullah adalah satu sekutu.

"Negara-negara ini menolak setiap solusi politik yagn dapat menghentikan pertumpahan darah dan kehancuran Suriah. Mereka juga sangat menentang setiap kesepakatan antara Iran dan negara-negara di dunia.", demikian katanya.

"Kami memiliki dua sekutu - Iran dan Suriah," katanya, dan menambahkan: "Kami yakin akan persekutuan ini."

sumber: alarabiya

Rabu, 06 November 2013

Iran Bisa Menggunakan Pengaruhnya Untuk Menarik Mundur Pasukan Hizbullah dari Suriah

Paris - Menteri Luar Negeri Iran memberikan sinyal pada hari Selasa kemarin bahwa Teheran bisa menggunakan pengaruhnya untuk mendorong kelompok non-Suriah yang berperang di Suriah untuk meninggalkan negara tersebut.

"Iran sedang bersiap untuk menyerukan penarikan semua pasukan asing dari Suriah", demikian menurut Mohammad Javad Zarif terhadap France 24. "Kita telah bersiap dengan semua pihak dengan pengaruh (yang kita miliki) untuk mendorong penarikan semua pasukan non-Suriah dari tanah Suriah".

Zarif menyatakan jawabannya terhadap sebuah pertanyaan tentang apakah Iran bersedia untuk menggunakan pengaruhnya terhadap kekuatan syiah Hizbullah yang saat ini sedang berperang bersama kekuatan Bashar al-Assad di Suriah.

Belum diketahui dengan pasti apakah ini hanyalah sebuah pernyataan basa-basi saja atau memang itikad yang sesungguhnya. Jawaban-jawaban diplomasi seperti ini kerap disampaikan oleh pemerintah Iran terhadap konflik Suriah hanya sekedar menunjukkan bila Iran tidak terlibat langsung atas apa yang terjadi di Suriah.

sumber: Reuteur

Jumat, 24 Mei 2013

Iran Tidak Mengakui Tentaranya Ada di Suriah

Negara-negara yang tergabung dalam Friends of Syria menyerukan agar pasukan-pasukan asing dari Hizbullah dan Iran yang saat ini ada di Suriah dan membantu rezim Assad agar meninggalkan Suriah karena membahayakan situasi regional. Namun pernyataan ini ditentang oleh Iran.

Iran dengan diwakili oleh juru bicara kementerian luar negeri Abbas Araqchi berbicara di televisi nasional Iran berkata, "Musuh sebenarnya telah membuat tuduhan ini untuk memprovokasi rakyat di negara ini", demikian katanya.

Tuduhan ini keluar setelah negara-negara Friends of Syria melakukan pertemuan selama 3 hari di Istanbul Turki untuk membahas jalan damai yang dibahas oleh Rusia dan AS.

Dilaporkan bila pejuang-pejuang Hizbullah berikut Iran terlihat berada di pertempuran Qusayr yang terjadi masih dengan sengitnya hari ini.

Iran adalah sebuah negara Islam Syiah yang menjadi sekutu terdekat Suriah dan memberikan dukungan intelejen, militer, keuangan dan pelatihan terhadap Suriah yang sedang melakukan perlawanan terhadap kebangkitan warga muslim Sunni yang telah memakan korban 80.000 orang.

Friends of Syria Pesimis Akan Perundingan Damai yang Digagas Rusia-AS

Disisi lainnya, negara-negara yang tergabung dalam Friends of Syria menuntut pernyataan resmi dari pemerintah Suriah bila memang mereka benar-benar akan menghadiri perundingan damai yang digagas oleh Rusia dan AS di jenewa bulan Juni ini.

Menurut mereka, pernyataan bila rezim Suriah akan menghadiri perundingan damai ini hanya datang secara sepihak dari Rusia, sedangkan dari pihak Suriah sendiri terlihat sepi-sepi saja.

Seiring dengan semakin mendekatnya bulan Juni ini, terlihat bila para pengamat maupun pihak yang berseteru memandang negatif bila pertemuan ini akan berhasil mengingat Assad sendiri dalam wawancara dengan majalah Argentina - Clarin -  menyatakan dengan jelas tidak akan meninggalkan tampuk pimpinannya sebelum dilakukan pemilu.

Menurut Friends of Syria, apa yang dilakukan oleh rezim hanyalah usaha untuk mengulur-ngulur waktu saja.

sumber: dari berbagai sumber

Selasa, 21 Mei 2013

Saudi Arabia Menangkap 10 Tersangka Jaringan Mata-mata Iran


Pemerintah Saudi telah menahan 10 tersangka lainnya dalam jaringan mata-mata Iran yang diduga dilakukan pada bulan Maret, seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada hari Selasa.

"Penyelidikan awal yang dilakukan oleh otoritas menyebabkan penahanan 10 orang lain yang terlibat dalam kegiatan mata-mata", saluran televisi berita pemerintah Al-Ekhbariya melaporkan, mengutip Kementerian Dalam Negeri.

Para tersangka termasuk delapan warga Saudi, seorang Lebanon dan Turki, katanya.

Pada tanggal 19 Maret, Kementerian Dalam Negeri mengatakan pemerintah telah menangkap 16 warga Saudi, seorang Iran dan Lebanon di empat wilayah termasuk provinsi bagian timur.

Sementara Iran telah membantah terlibat dalam jaringan mata-mata yang dituduhkan, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, Mansour al-Turki, mengatakan pada April bahwa penyelidikan awal telah mengungkapkan keterlibatan langsung dari mereka yang ditangkap dengan intelijen Iran.

Sementara itu, Turki mengatakan bahwa pria Lebanon yang ditahan pada bulan Maret telah dilepaskan. Semua warga Saudi yang ditangkap pada bulan Maret adalah anggota minoritas Muslim Syiah.

sumber: al-arabiya

Jumat, 15 Maret 2013

Korut Tes Rudal Jarak Pendek dan AS Menambah Pertahanan Anti Misil

Seoul - Korea Utara telah melakukan tes rudal jarak pendek di kawasan laut Jepang yang dikenal dengan Pantai Timur di Korea. Sepertinya itu adalah sebuah usaha untuk mengimbangi latihan militer bersama yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat. Demikian dilaporkan harian Korea Selatan Yonhap.

Menurut sumber militer Korea Selatan yang berbicara pada Yonhap, militer Korea Utara meluncurkan dua rudal jarak pendek dengan type KN-02 ke wilayah perairan internasional.
Rudal KN-02 adalah rudal mobile. Dibuat berdasarkan type OTR-21 Tochka dari jaman Soviet. Rudal ini diluncurkan dari belakang truk seperti pengangkut SCUD.


Graphic: BBC News
Rudal jarak pendek ini jenis lain dari rudal Scarab Suriah dan mempunyai jangkauan 120-140km. Biasanya digunakan untuk menghancurkan target berupa bangunan besar dan bisa pula dirubah untuk membawa hulu ledak nuklir.

Amerika Serikat Menambah Rudal Interceptor

Seiiring dengan semakin meningkatnya ketegangan di kawasan semenanjung Korea, Amerika Serikat meresponnya dengan menambah 14 rudal interceptor di Alaska untuk mengatasi ancaman dari Korea Utara dan Iran. Demikian menurut pernyataan dari Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel Jumat kemarin.

Fasilitas ini akan selesai dan bisa beroperasional secara penuh pada tahun 2017. Penambahan ini akan meningkatkan pertahanan Amerika Serikat sebanyak 50 persen.

Hagel juga mengatakan bila AS akan mengalihkan beberapa sumber daya seiring pemotongan budget pertahanan oleh kongres. Proyek gabungan AS-Eropa yaitu program anti misil AEGIS menjadi tertunda dan direncanakan akan menambah radar anti rudal balistik di Jepang.


sumber: countdowntozerotime, nbcnews