Rabu, 06 November 2013

ISIS Semakin Kuat di Perbatasan Turki dan Suriah


Dari sebuah berita yang diliput oleh wartawan CNN - Nick Paton Walsh - kemarin, dikatakan bila Islamic State of Iraq and Shaam (ISIS) - semakin kuat kedudukannya di wilayah Suriah. ISIS yang oleh USA dihubungkan dengan kelompok Al-Qaeda saat ini menjadi kelompok perlawanan terkuat terhadap Bashar Assad di Suriah. Kota Raqqa, Idlib dan banyak wilayah lainnya saat ini dibawah kekuasaan ISIS yang menerapkan hukum-hukum syariah bagi wilayah yang dikuasainya. Selain itu, dukungan dari warga Suriah termasuk suku-suku yang ada disana juga sangat besar.

Dalam liputan yang dilakukan oleh Nick di Turki, dia melihat bagaimana ratusan warga asing yang mengalir memasuki Suriah dari wilayah Turki. Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat bagaimana warga negara dari Inggris, Libya, Mesir, Mauritinia, dan lain-lain berada dalam kelompok-kelompok kecil berkumpul dahulu di rumah singgah di Turki sebelum malamnya berangkat menuju wilayah Suriah. Dari tempatnya dia meliput di Turki, dia bisa melihat bendera ISIS dengan warna hitam melambai-lambai dengan jarah ratusan meter saja dari daerah Turki.

Menurut liputannya, semakin banyaknya warga negara asing yang datang ke wilayah Suriah ini terjadi setelah terjadinya serangan kimia oleh rezim Assad kepada warga Suriah. Dikatakan lonjakan warga asing yang datang ke Suriah mencapai 3 atau 4 kali lipat dari biasanya. Dengan tidak terjun langsungnya Amerika dalam konflik Suriah dan membiarkan terjadinya serangan kimia tanpa tindakan, dianggap oleh warga muslim yang bergabung kesana sebagai bentuk keberpihakan dari USA yang sebenarnya sama saja dengan Assad. Dikatakan bila warga asing yang bergabung dengan ISIS pun menargetkan bila barat sebagai musuh mereka.

Perang yang terjadi di Suriah menurut pejuang yang bergabung adalah salah satu rangkaian dari Perang Besar terakhir di akhir jaman. Nick melihat bagaimana para warga asing tersebut menangis tersedu-sedu dan berlutut ketika sampai di tanah suriah. Bahkan sebagian dari mereka menunjukkan kebahagiannya ketika bisa bergabung dalam peperangan ini. Ini adalah akibat dari tidak pedulinya Amerika untuk menghukum Assad. Demikian menurut Nick dari Turki.

source: http://edition.cnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar