Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diwakili oleh Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA Air Force) menggelar latihan tempur bersama dengan sandi Sharp Knife Airborne 2013 di Markas Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Landasan Udara (Lanud) Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2013).
Menurut Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Paskhas Kolonel Rolland DG Waha, yang juga menjabat sebagai direktur latihan, kegiatan tersebut akan berlangsung selama 10 hari ke depan.
"Ini merupakan program pemerintah kita. Latihan Sharp Knife Airborne 2013 ini adalah yang ketiga. Yang pertama tahun 2011 dilakukan di Kopassus di Batujajar. Kemudian, kita kunjungan balasan ke China tahun 2012," kata Rolland saat ditemui di Lanud Sulaiman, Rabu siang.
Rolland menambahkan, angkatan udara dari kedua negara ini nantinya akan bertukar pengetahuan dan wawasan seputar dunia militer di masing-masing negara. Materi yang akan dilatih, kata Rolland, mulai dari kegiatan perorangan, latihan tempur, latihan terjun payung, hingga bela diri.
"Sebenarnya, hampir semua materi yang ada di mereka sudah kita miliki, cuma yang membedakan bentuk dan tipenya saja. Jadi, kalau mereka punya halang rintang, kita juga punya. Cuma modelnya yang berbeda sehingga protapnya juga berbeda," bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Korpaskhas Mayor Rivaid menambahkan, latihan gabungan tersebut menyertakan 60 personel dari PLA Air Force China dan 120 prajurit Korps Paskhas.
"Sebenarnya, ini latihan TNI secara keseluruhan, tapi pada periode ini latihan diserahkan ke Korpaskhas," ujar Rivaid.
Rivaid menambahkan, meskipun Pasukan Pembebasan China membawa sendiri sebagian peralatan yang dibutuhkan, Paskhas tetap menyediakan sepenuhnya peralatan dari persenjataan hingga alutsista yang dibutuhkan dalam latihan tersebut. "Kita kerahkan tiga unit pesawat Hercules untuk membantu latihan," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar