Senin, 20 Mei 2013

Hassan Nasrallah Bertanggung Jawab Atas Pembantaian Warga Suriah di Qusayr


Para Pejuang Kebabasan Suriah (FSA) menuding Hassan Nasrallah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas situasi yang terjadi di Qusayr, sebuah kota di perbatasan antara Lebanon dan Suriah dan Damaskus dengan sisi pantai Suriah. Qusayr saat ini menjadi pusat pertempuran paling sengit mengingat posisi kota tersebut yang sangat strategis.

FSA mengancam bila mereka akan melakukan tindakan balasan kepada Hizbullah yang berpusat di Lebanon mengingat sudah jelas bila Hassan mengetahui dan menyetujui dikirimnya sekitar 1200 anggota Hizbullah ke untuk membantu pemerintah Suriah menggempur Qusayr.
Qusayr saat ini terus di bombardir oleh bom, serangan udara dan artileri oleh pemerintah Suriah dan oleh mortar disisi lainnya oleh pasukan Hizbullah. Dan dari medan peperangan diketahui bila pasukan yang mengalir dari Lebanon untuk membantu pemerintah Suriah juga datang dari partai Tuhan, partai Baath dan beberapa kelompok syiah lainnya.

Dari lebanon terlihat pemerintah Lebanon telah lumpuh mengingat mereka tidak mempunyai kuasa untuk mencegah mengalirnya pasukan dari Lebanon untuk ikut campur dalam peperangan di Suriah tepatnya di kota Qusayr. Dengan kondisi terkini ini sudah jelas bila peperangan di Suriah dalam waktu dekat akan melimpah ke negara-negara tetangga.

Dari Israel, beberapa analis militer juga menyatakan kewaspadaannya mengingat posisi Qusayr yang sangat strategis. Menurut analis mereka, bila Qusayr di kuasai oleh pemerintah Suriah dan Hibuzllah, maka sudah dengan pasti aliran senjata dari Suriah menuju Lebanon akan lancar sehingga dikhawatirkan Hizbullah dan Suriah akan dengan mudah menggempur Israel.

Akibat serangan-serangan Israel kepada beberapa target di Suriah, militer Suriah saat ini telah memegang mandat untuk melakukan serangan balasan langsung terhadap Israel. Bahkan dari beberapa sumber dikatakan bila beberapa rudal darat ke darat telah diarahkan ke wilayah Israel.

Benjamin Netanyahu beberapa waktu lalu sudah berusaha melobby Putin untuk menghentikan pengiriman senjata rudal darat ke udara anti pesawat terbang S-300 dan rudal anti kapal perang Yakhnot ke Suriah, namun diplomasi itu gagal. Tapi Netanyahu pun kembali mengancam bila Israel akan menghancurkan rudal-rudal tersebut bila memang mereka memerlukannya.

Kembali ke Suriah, saat ini hanya dua kota yang dikuasai sepenuhnya oleh FSA yaitu Raqqa dan Qusayr. Dan dari konstelasi yang ada, terlihat bila kedua pihak berusaha mati-matian merebutkan Qusayr.

sumber: tz, al-arabiya, debka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar