Kamis, 23 Mei 2013
Bom Bunuh Diri Serang Barak dan Tambang Uranium Nigeria
Pemerintah Nigeria mengatakan sedikitnya 20 tentara dan lima pembom bunuh diri tewas Kamis dalam serangan terhadap sebuah pangkalan militer di kota utara-tengah Agadez dan tambang uranium milik Perancis di bagian utara Arlit.
Sumber menegaskan kepada VOA bahwa salah satu penyerang di Agadez tetap bebas dan menyandera beberapa perwira muda di pangkalan. Media Prancis mengatakan kelompok militan Islamis MUJAO telah mengaku bertanggung jawab atas serangan ganda sebagai balasan atas peran Nigeria dalam intervensi militer yang dipimpin Perancis terhadap mereka di Mali utara.
Saksi mata mengatakan serangan kembar terjadi sekitar 05:30 waktu setempat Kamis.
Di Agadez, sebuah mobil meledak di barak militer. Juru bicara pemerintah Morou Amadou mengatakan beberapa pemberontak terlibat.
Dia mengatakan beberapa penyerang mengenakan sabuk peledak. Dia mengatakan mereka tiba di kendaraan yang dipasangi dengan bahan peledak dan kemudian menyebar dibeberapa titik untuk menyerang tentara.
Penduduk Agadez mengatakan mereka mendengar pasukan keamanan bentrok dengan gerilyawan di barak.
Salah satu penduduk, Hassane mengatakan ia mendengar ledakan besar sekitar 5:30 diikuti oleh tembakan senjata berat. Ia mengatakan kota itu tenang pada pertengahan pagi, tapi militer dan polisi ditempatkan sepanjang jalan dan telah memblokir akses ke pangkalan militer.
Sebuah bom mobil bunuh diri juga melanda tambang uranium milik Perancis Somair di utara Arlit.
Perusahan energi nuklir Areva yang berbasis di Paris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menewaskan satu orang dan melukai 14 orang. Pasukan keamanan Nigeria sekarang memperkuat keamanan di situs mereka.
Nigeria telah memberikan kontribusi tentara bagi pasukan regional Afrika Barat memerangi militan Islam di Mali utara.
Intervensi militer yang dipimpin Prancis dimulai pada bulan Januari dan telah berhasil merebut banyak wilayah setelah pendudukan sepuluh bulan oleh para ekstremis. Namun, pejuang Islam telah muncul kembali untuk melakukan serangan gerilya terhadap tentara Mali dan target regional.
Sebuah bom mobil bunuh diri menargetkan barak pasukan Nigeria ditempatkan di kota Mali utara Menaka pada 10 Mei. Namun korban jiwa yang jatuh adalah pembomnhya itu sendiri.
Serangan hari Kamis adalah yang pertama di Nigeria dan sejauh ini menjadi penyumbang paling mematikan bagi intervensi Mali sejak para pejuang yang terhubung ke al-Qaida menggerebek sebuah pabrik gas alam BP di Aljazair selatan pada akhir Januari dan menewaskan 38 sandera.
Pemerintah Niger telah menyatakan tiga hari berkabung nasional.
sumber: voa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar