Kamis, 16 Mei 2013
Pemboman di Irak Menewaskan 34 Orang
Pemboman di Irak menewaskan 34 orang pada Rabu seiring ketegangan yang terus meningkat antara pemerintah yang dipimpin oleh Muslim Syiah dan minoritas Sunni, dengan serangkaian ledakan terutama menargetkan daerah Syiah di Baghdad.
Bom mobil menghantam Kadhimiyah dan Kota Sadr di Baghdad utara, Saidiyah di selatan dan Mashtal, Baghdad Jadida dan Al-Husseiniyah di timur, menewaskan 19 orang dan melukai 58, sementara sebuah bom pinggir jalan di daerah Zafraniyah menewaskan dua polisi, petugas keamanan dan medis kata para pejabat.
Wartawan AFP mendengar suara ledakan di Baghdad pusat, dan melihat sejumlah ambulans di jalan.
Sementara itu, televisi pemerintah Iraqiya mengutip pernyataan petugas keamanan yang bertanggung jawab untuk Baghdad mengatakan empat bom mobil lagi telah dijinakkan di ibukota.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kekerasan ini, namun serangan terkoordinasi adalah taktik favorit militan Sunni terkait dengan Al-Qaeda.
Sebuah bom mobil di Kirkuk adalah sebuah serangan tunggal paling mematikan yang menewaskan delapan orang dan melukai delapan lainnya.
Di Tarmiyah, utara Baghdad, seorang pembom bunuh diri mengendarai sepeda motor menyerang sebuah pos pemeriksaan polisi, menewaskan seorang polisi dan melukai empat orang.
Serangan di kota utara Mosul menewaskan dua polisi dan melukai dua orang lagi.
Kekerasan pada hari Rabu terjadi sehari setelah serangan menewaskan 16 orang di Irak, termasuk 12 ditembak mati saat orang-orang bersenjata menyerang sebuah deretan toko-toko alkohol di Baghdad.
Ketegangan terjadi antara pemerintah Perdana Menteri Nouri al-Maliki, seorang Syiah, dan warga minoritas Sunni yang menuduh otoritas menargetkan komunitas mereka, termasuk melalui penahanan yang salah dan tuduhan terlibat dalam terorisme.
Protes pecah di daerah Sunni di Irak hampir lima bulan yang lalu. Meskipun pemerintah telah membuat beberapa konsesi, seperti membebaskan tahanan dan menaikkan gaji pejuang anti-Al-Qaeda Sunni, masalah mendasar belum ditangani.
Pada tanggal 23 April pasukan keamanan menyerang pengunjuk rasa di dekat kota di provinsi Kirkuk Hawijah, memicu bentrokan yang menewaskan 53 orang.
Puluhan lainnya tewas dalam kerusuhan berikutnya yang termasuk serangan balas dendam menargetkan pasukan keamanan. Hal itu menimbulkan kekhawatiran kembali ke konflik sektarian yang telah menewaskan puluhan ribu nyawa antara tahun 2006 dan 2008.
Kekerasan di Irak telah menurun dari puncaknya pada 2006 dan 2007, namun serangan-serangan masih umum terjadi, menewaskan lebih dari 200 orang tiap bulan di empat bulan pertama tahun ini.
sumber: al-arabiya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar