Jumat, 17 Mei 2013

Kekhawatiran AS Setelah Uji Coba Rudal China


Peluncuran roket Long March-3B di Sichuan
Cina telah menguji rudal jarak jauh yang mampu mencegat satelit, demikian klaim sumber intelijen AS.
Pada Senin malam waktu setempat roket dikirim ke luar angkasa dari pusat peluncuran di provinsi Sichuan, Cina barat daya. Beijing mengatakan, peluncuran itu adalah bagian dari misi pengumpulan data ilmiah.

Tapi sebuah sumber anonim pertahanan AS mengatakan pada Reuters: "Ini adalah rudal berbasis darat yang kami percaya akan menjadi tes pertama mereka yang dirancang untuk mencegat setelah satelit itu sebenarnya telah tetap pada orbit. "

Mike Rogers, ketua Komite Intelijen Dewan, menolak untuk mengomentari klaim tersebut pada sebuah konferensi cyber security  yang diselenggarakan oleh Reuters tapi mengisyaratkan kecemasan AS atas peluncuran tersebut.

"Setiap kali Anda mendapatkan sebuah negara yang ingin memiliki sikap yang lebih agresif dalam ruang angkasa, itu sangat memprihatinkan," katanya.

Cina telah menolak klaim bahwa peluncuran roket merupakan perkembangan militer yang agresif.

"Roket diluncurkan pada tanggal 9 pada hari Senin dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya China untuk menyelidiki partikel energi dan medan magnet dalam stratum dan dekat Bumi di ruang terionisasi," pejabat dari National Space Science Center mengatakan kepada media pemerintah.

"Penelitian telah mencapai tujuan yang diharapkan dengan memungkinkan para ilmuwan untuk memperoleh data dari tangan pertama mengenai lingkungan pada ketinggian yang berbeda," kata kantor berita resmi China, Xinhua, melaporkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei mengatakan kepada wartawan: "Saya ingin menekankan bahwa China telah secara konsisten menganjurkan untuk penggunaan damai teknologi luar angkasa dan menentang persenjataan luar angkasa serta perlombaan senjata di luar angkasa." Peluncuran menciptakan kebingungan di media internet Cina, dengan mikro-blogger di bagian barat daya China tengah mencatat penampilan cerah objek berbentuk V di langit.

Spekulasi online telah menyebabkan media pemerintah mengeluarkan release bila yang mereka lihat bukanlah object UFO.

Pada hari Rabu, juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Monica Matoush, mengatakan ada benda telah ditempatkan ke orbit oleh sebuah  peluncuran.

"Kami melacak beberapa objek selama penerbangan tapi tidak mengamati penyisipan dari benda ke orbit dan tidak ada benda-benda yang terkait dengan peluncuran ini tetap di ruang angkasa," kata juru bicara tersebut kepada Reuters.

sumber: dt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar