Senin, 20 Mei 2013

Gelombang Kekerasan Sektarian Meningkat Drastis di Irak

Gelombang bom mobil dan penembakan menewaskan sedikitnya 70 orang di daerah Syiah dan Sunni Irak, Senin, kata para pejabat. Meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya kekerasan sektarian dan pertumpahan darah di negara tersebut.

Beberapa serangan diantaranya menghantam pasar dan halte bus yang ramai selama jam sibuk pagi hari, mendorong korban tewas di Irak sejak Rabu menjadi lebih dari 200. Pertumpahan darah selama seminggu terakhir telah mengingatkan pada serangan balasan antara Sunni dan Syiah yang mendorong negara itu ke jurang perang saudara tahun 2006-2007.

Ketegangan telah memburuk sejak minoritas Sunni Irak mulai memprotes apa yang mereka katakan adalah penganiayaan di tangan pemerintah yang dipimpin Syiah. Demonstrasi-demonstrasi massa yang dimulai pada bulan Desember sekarang berangsur sepi, namun jumlah serangan meningkat tajam setelah operasi keamanan mematikan pada protes kamp Sunni di Irak utara pada tanggal 23 April.

Mayoritas Syiah Irak yang tertindas di bawah Saddam Hussein, sekarang mengontrol tuas kekuasaan di negara ini. Kekerasan terhadap minoritas Sunni semakin terasa dari hari ke hari dibawah kepemimpinan Syiah dan kekerasan baru diantara Syiah dan Sunni sejak akhir bulan lalu telah memicu kekhawatiran kembali ke perang sektarian.

Yang terburuk dari kekerasan Senin terjadi di Baghdad, di mana sepuluh bom mobil mengoyak pasar terbuka dan area lain dari lingkungan Syiah, menewaskan sedikitnya 46 orang dan melukai lebih dari 150, kata para pejabat polisi.

Dalam serangan paling berdarah, sebuah bom mobil yang diparkir meledak di sebuah pasar yang sibuk di lingkungan Syiah utara Shaab, menewaskan 13 dan melukai 25, kata para pejabat polisi dan kesehatan.

"Berapa lama kita harus terus hidup seperti ini, dengan semua kebohongan dari pemerintah?" tanya 23-tahun penduduk Baghdad Malik Ibrahim. "Setiap kali mereka mengatakan mereka telah mencapai solusi, pemboman kembali lebih kuat dari sebelumnya."

"Kami muak dengan mereka dan kami tidak bisa mentolerir ini lagi," tambahnya.

Kota didominasi Syiah dari Basra di Irak selatan pada hari Senin juga terkena dengan dua bom mobil di sana - satu di luar sebuah restoran dan satu lagi di stasiun bus utama kota - menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 40, kata juru bicara polisi provinsi Kolonel Abdul Karim al-Zaidi dan kepala direktorat kesehatan kota, Riadh Abdul-Amir.

Kekerasan juga melanda daerah Sunni yaitu daerah kota Samarra di utara Baghdad dan provinsi Anbar barat.

Sebuah bom mobil yang diparkir di Samarra meledak di dekat sebuah pertemuan milisi Sunni pro-pemerintah yang sedang menunggu di luar sebuah pangkalan militer untuk menerima gaji, menewaskan tiga orang dan melukai 13, sedangkan pada orang bersenjata menyerang dua polisi Anbar patroli dekat kota Haditha, menewaskan delapan polisi.

Juga di Anbar, pihak berwenang menemukan 13 mayat di daerah gurun terpencil, kata para pejabat. Mayat, yang termasuk delapan polisi yang diculik oleh kelompok bersenjata pada hari Jumat, telah tewas dengan tembakan di kepala.

Para pejabat berbicara tentang kondisi anonimitas karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

sumber:tz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar