Setelah belum lama ini terjadi pembantaian warga Sunni di Baniyas - Suriah yang dilakukan oleh pasukan militer dan sipil militer Shabiha dukungan pemerintahan Suriah, baru-baru ini kekejaman terhadap korban perang juga dilakukan oleh salah seorang pimpinan pasukan oposisi dari kesatuan Farouq Brigade yaitu Abu Sakkar yang berlokasi di homs.
Abu Sakkar membuat heboh dunia ketika dia merekam tindakannya dengan membelah mayat tentara Suriah yang baru saja meninggal kemudian mengeluarkan jantungnya. Dalam video tersebut dia menyatakan bila dia bersumpah akan memakan jantung para tentara Alawite yang mendukung Pemerintahan Bashar Assad dan dia berpura-pura memakan jantung tersebut.
Tindakan tersebut serta merta mendapatkan reaksi yang keras dari semua pihak. Dari pihak Koalisi Nasional Suriah - badan resmi persatuan oposisi Suriah yang diakui barat - menyatakan bila mereka mengecam tindakan tersebut dan menyatakan bila brigade yang dipimpin oleh Abu Sakkar adalah brigade yang bertindak bebas sendiri tanpa terikat.
Dari Inggris PM David Cameron juga menyatakan bila dia akan lebih berhati-hati untuk ikut serta dalam konflik Suriah ini mengingat situasi yang terjadi baru-baru ini membuatnya berpikir bila berakhirnya konflik tidak bisa dilakukan dengan memberikan support ke level bawah. Pernyataan ini sekaligus menyatakan bila dia akhirnya sepihak dengan Barrack Obama untuk lebih berhati-hati dalam memberikan dukungan lebih lanjut kepada pihak pemberontak yaitu dengan adanya wacana memberikan dukungan persenjataan bagi pembertontak.
Pembelaan Abu Sakkar Balas Dendam
Abu Sakkar sendiri ketika diwawancarai oleh majalah Times menyatakan bila apa yang dilakukannya adalah balas dendam terhadap apa yang sudah dilakukan oleh tentara Suriah terhadap warga Suriah. Dia menyatakan bila dia melihat video yang direkam oleh tentara Suriah yang telah ditangkap. Dalam video tersebut terlihat seorang ibu dan dua orang gadis yang telanjang sedang dipermalukan.
Dari youtube sendiri terlihat banyak sekali kekejaman yang juga dilakukan oleh tentara Suriah seperti kepala jenazah yang di permainkan dengan linggis ataupun pembakaran bayi dan warga sunni di daerah Baniyas.
Apa yang terjadi di Suriah saat ini semakin memberikan gambaran kelam akan masih adakah hati nurani dari para militer yang bertempur disana. Hal inilah yang membuat banyak pemerintahan geram dan ingin konflik ini segera dihentikan. Namun hal ini menjadi sulit mengingat keinginan pemberontak Suriah untuk memulai dialog dengan kondisi Assad tidak diikut sertakan sedangkan Russia, China dan Iran mendukung penuh Assad untuk tetap ikut campur dalam politik Suriah.
sumber: telegraph, times, alarabiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar