Rabu, 06 Maret 2013

Pemberontak Suriah Menahan 20 Tentara PBB di Dataran Tinggi Golan

Pejuang Pembebasan Suriah menculik sekelompok pasukan PBB yang berpatroli di wilayah yang disengketakan di dataran tinggi Golan antara Suriah dan Israel pada hari Rabu kemarin. Mereka juga mengancam akan memperlakukan mereka sebagai tawanan perang bila dalam 24 jam tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Dengan kondisi perang yang telah memburuk, wilayah Golan telah secara berkala terganggu sesekali oleh bentrokan bersenjata dan artileri atau pemboman mortir yang telah menjadi sumber keprihatinan kepada Israel. Namun para pejabat PBB mengatakan bahwa anggota misi penjaga perdamaian PBB selama ini belum pernah diculik oleh salah satu pihak dalam konflik.

Sebuah video yang diunggah di YouTube oleh kelompok yang mengidentifikasikan dirinya sebagai Martir Yarmouk mengaku bertanggung jawab dan mengatakan pasukan penjaga perdamaian akan tetap ditahan sampai pasukan pemerintah Suriah menarik diri dari daerah sekitar Al Jamlah, tempat bentrokan akhir pekan. Video tidak menunjukkan salah satu tawanan, namun PBB kendaraan terlihat dibelakang.

Seorang pembicara dalam video berbicara dalam bahasa Arab: "Jika penarikan tidak terjadi dalam waktu 24 jam, kami akan menganggap mereka sebagai tahanan perang"

Konflik ini merupakan kejadian genting lainnya setelah sebelumnya 40 tentara Suriah dibantai daerah Irak ketika mereka sedang di arahkan untuk kembali ke daerah Suriah oleh tentara Irak.

Di PBB, Eduardo del Buey, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, menyatakan bahwa para pejabat telah lama mengkhawatirkan kemungkinan ancaman terhadap pasukan penjaga perdamaian. "Sebagai sekretaris jenderal, saya telah mengatakan berulang kali efek spillover dari krisis Suriah menimbulkan bahaya bagi wilayah secara keseluruhan dan ke negara-negara dan daerah-daerah di negara-negara tetangga di sekitarnya, dan UNDOF tidak terkecuali," katanya, dengan menggunakan singkatan untuk misi penjaga perdamaian Golan. "Mereka berada di zona mana spillover bisa menjadi konsekuensi."



Sumber: NYT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar