Dakar, Senegal - Mokhtar Belmokhtar seorang tokoh yang dikabarkan menjadi otak dibelakang penyadaraan puluhan warga asing di tambang gas Algeria dinyatakan tewas oleh pemerintahan Chad kemarin. Namun salah seorang jenderal dari pasukan gabungan Chad dan Prancis yang memimpin penyerangan terhadap Mali bagian utara dimana para militan garis keras Islam berkumpul menyatakan bila pernyataan ini belum bisa dikonfirmasi.
Dari pihak pemerintahan Prancis yang telah mengirimkan sekitar 3500 anggota pasukannya dalam pengepungan ini juga menyatakan belum bisa mengkonfirmasi klaim dari pemerintah Chad.
Saat ini pemerintahan Chad dengan dibantu oleh beberapa negara Afrika dan pasukan dari Prancis sedang berusah untuk menghancurkan kekuatan Islam garis keras yang berpusat di Mali.
Pasukan Chad pimpinan Jendral Oumar Bikomo menyatakan pertempuran berjalan sengit kemarin Minggu dan mereka berhasil menghancurkan pangkalan utama pejuang Islam di daerah Adrar Des Ifoghas. Sang jenderal mengklaim telah membunuh sekitar 60 pejuang Islam dan mungkin saja Mokhtar menjadi salah satu korban yang tewas.
Beberapa hari sebelumnya, salah satu pimpinan pasukan Islam yang dikabarkan mempunyai hubungan dengan Al-qaeda diklaim juga telah tewas yaitu Abu Zeid. Hal itu dikonfirmasi juga oleh pengakuan beberapa tawanan yang berhasil di tangkap.
Pertempuran berlangsung sengit dan alot mengingat pasukan Islam telah menguasai Mali dari sejak 2001. Bunker-bunker persediaan makanan, pertahanan, benteng dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk pertahanan telah terbangun dengan baik. Dan disisi lain, para pasukan Islam mengetahui medan perang lebih detail dibanding pasukan gabungan Afrika dan Prancis.
Sumber: NYT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar