Selasa, 12 Maret 2013

Raja Muda Selamat dan Reporter Filipina Ditolak Meliput Sabah

Manila - Berita simpang siur mengenai status tewasnya Raja Abgimuddin merebak ketika beberapa media Malaysia mengabarkan bila jasad adik Kesultanan Sulu telah ditemukan. Demikian menurut kompas yang melansir dari inquirer.net.

Namun ketika warta perang dunia mencoba menelusuri ke berbagai media yang ada, tidak ada pernyataan secara resmi yang menyatakan bila Raja Muda telah tewas. Dari pihak Malaysia sendiri memang mengakui telah menewaskan 20an orang anggota militan, dan katanya salah seorang jenderalnya bernama Haji Musa yang juga merupakan tokoh MNLF ikut tewas, namun tidak ada kepastian mengenai status dari Raja Muda.

Dari Filipina pihak keluarga kesultanan Sulu menyatakan bila raja muda dalam keadaan baik-baik saja dan bisa selamat dari sergapan pasukan Sulu di Lahad Datu kemarin. Dalam pembicaraan antara Jaycel - putri Sultan Sulu - bersama pamannya - Raja Muda Agbimuddin, diakui bila mereka belum bisa bertemu dengan Haji Musa sehingga status dari beliau tidak diketahui.

Jurnalis Dari Filipina Ditolak Meliput Sabah
Kembali ke Malaysia, pemerintahan Malaysia menyatakan menolak wartawan-wartawan dari Filipina yang meliput konflik Sabah ini. Menurut pihak Malaysia hal ini dilakukan untuk menghindari simpang siurnya berita.
Beberapa hari sebelumnya, media Filipina ramai mengabarkan bagaimana brutal dan buruknya perlakuan pihak Malaysia terhadap warga Filipina yang ditangkap. Namun dengan tertutupnya Malaysia akan akses publik terhadap konflik Sabah, berita-berita yang beredar sangat sulit untuk dikonfirmasi.

Keluaga Kesultanan Sulu Terpecah?

Dari Filipina di Camp Crame, Quezon City, kemarin baru saja dilakukan perundingan antara Mar Roxas perwakilan dari pemerintah Filipina dengan Sultan Bantilan Esmail Kiram II saudara dari Jamalul (Sultan Sulu Red.). Dalam pembicaraan tersebut disampaikan pertanyaan dari Esmail sebagai perwakilan dari keluarga untuk mengetahui bagaimana mekanismenya "meletakan senjata" seperti yang diminta oleh pihak Malaysia.

Namun anehnya, meskipun Esmail menyatakan diri sebagai perwakilan dari keluarga, dari pihak Kesultanan Sulu sendiri dengan diwakili oleh juru bicaranya Indjirani menyatakan bila Jamalul tidak memerintahkan Esmail untuk menemui Roxas, padahal menurut Esmail dia telah meminta persetujuian dari Jamalul untuk menemui Roxas.

Putri Jacel sendiri yang rupanya juga ada dalam pertemuan itu menyatakan bila apa yang mereka lakukan hanyalah sebuah gesture yang baik sebagai warga negara Filipina memenuhi permintaan pemerintah.

sumber: interaksyon, inquirer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar