Kehancuran Kota Suriah Akibat Perang |
Pentagon - AS, Israel, Yordania dan Turki telah menandatangani kesepakatan bila mereka akan melakukan aksi pembalasan terhadap Suriah bila terjadi serangan kimia maupun biologi terhadap salah satu negara. Demikian perjanjian ini dibuat kemarin setelah pertemuan antara menhan AS Chuck Hagel dengan menhan Israel Ehud Barak.
Sumber militer Debka - dimana berita ini dilansir - menyatakan bila menurut Hagel perang kimia di Suriah mungkin saja terjadi. Washington memprediksikan bila pemberontak Suriah yang dekat dengan Al-Qaeda akan memulai serangan tipe ini dan Suriah akan melakukan pembalasan serupa. Kejadian seperti ini akan mudah berimbas kepada negara tetangga.
Penculikan yang terjadi baru-baru ini terhadap 21 tentara pengamat PBB oleh pemberontak Islam di Yarmouk sepertinya bertalian erat dengan rencana kedepan dari pasukan pemberontak Suriah yang dipimpin oleh Jabhat al-Nusra - dimana kelompok ini menguasai daerah-daerah Golan, Suriah Timur dan bagian atas Euprates dimana kota Deir Azor dan Abu Kemal berada.
Dengan memperkuat pertahanan mereka di timur Suriah, milisi Islam percaya hal ini akan menjadi jalan untuk terbentuknya wilayah yang kuat dan dikuasai oleh Al-Qaeda mulai dari pinggiran Damaskus terus ke utara mendekati Baghdad.
Washington percaya bila Jabhat al Nusra yang menurut mereka adalah kelompok militer yang berafiliasi dengan Al-Qaeda yang paling efektif di Suriah dan Iraq dan diyakin akan melaksanakan rencananya menggunakan segala cara termasuk senjata biologi dan kimia. Dan kementerian pertahanan AS juga memperingatkan Israel bila beberapa serangan kimia di berbagai target kemungkinan lebih dipilih dibanding satu target untuk memaksimalkan efek serangan.
Disisi lain Jabhat al Nusra sendiri dikalangan warga Suriah sangat didukung dan elu-elukan sebagai pejuang Suriah. Rakyat berdemo dan menunjukkan dukungannya terhadap Jabhat al Nusra.
Dukungan warga Suriah terhadap Jabhat al Nusra
Kehidupan di Raqqa Semakin Sulit
Dari dalam Suriah, kota yang baru direbut yaitu Raqqa mengalami serangan bombardir yang terus dilakukan oleh tentara Suriah. Pertempuran antara pemberontak pembebasan Suriah (FSA) dengan tentara Suriah yang berada di seberang sungai Euphrates terus berlangsung.
Para warga mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses terhadap roti dan bahan bakar. Beberapa warga juga mulai berkemas untuk mengungsi.
Situasi di Raqqa secara pelan maupun masti mulai mendekati keadaan kota-kota lainnya yang sebelumnya telah mengalami peperangan dahsyat seperti contohnya Hom. Di Homs hampir tidak ada lagi tempat tinggal yang utuh, begitu pula dengan masjid-masjid. Puing-puing bangungan berserakan dimana-mana dan kehancuran terlihat sepanjang mata memandang.
Homs silih berganti dikuasai oleh kedua pihak, saat ini sebagian besar dari kota Homs dikabarkan telah dikuasai oleh pemerintah Suriah dan daerah-daerah pinggiran seperti al-Qusayr dan Ar-Rastan dikuasai oleh FSA. Pertempuran sporadis masih terdengar di tengah kota Homs yang menunjukkan konflik ini masih jauh dari usai.
Sumber: alarabiya, debka, youtube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar