"Sultan Jamalul Kiram III menyerukan gencatan senjata yang dimulai efektif siang ini sekitar jam 12:30", demikian juru bicara kesultanan Abraham Idjirani dihadapan para wartawan di kantor mereka di Taguig.
Dia mengatakan bila ini untuk menghormati seruan dari sekjen PBB Ban untuk mengakhiri kekerasan disana dan menyelamatkan banyak nyawa.
Dia juga mengatakan bila serangan yang dilakukan oleh pihak berwenang Malaysia kemaren terhadap 40 orang warga tak berdosa juga telah membunuh seorang bayi di dalam sel penjara.
Sikap Bertahan
Dia berharap Malaysia akan membalas seruan tersebut ditengah bombardir yang terus dilakukan oleh tentara Malaysia terhadap kelompok pangeran mahkota Raja Muda Agbimuddin Kiram, saudara dari Sultan. Ia mengatakan bila tentara kerajaan hanya akan mengambil sikaf defensif. Ini artinya mereka tidak akan meninggalkan Sabat, tapi tidak akan mengambil tindakan apapun terhadap pihak lain.
Sementara mereka mungkin dalam posisi yang kurang menguntungkan, Idjirani mengatakan bila mereka telah menunjukkan kepada dunia bila "Sultan dan kesultanan mempunya toleransi Islam". Dia mengatakan kedua belah pihak adalah Muslim. Sudah saatnya dunia tau siapa sebenarnya yang mengikuti "prinsip-prinsip Islam".
Sekjen PBB saat ini menyatakan keprihatinan tentang dampak dari kebuntuan ini terhadap penduduk sipil termasuk migran yang ada di wilayah tersebut. Ban sedang memantau situasi di Sabah dan ingin melihat semua pihak terlibat dalam perundingan bagi penuyelesaian masalah ini dengan damai, demikian pernyataan resmi PBB.
Dia juga mendesak semua pihak untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan memberikan penghormatan penuh terhadap norma-norma hak asasi manusia secara internasional.
Malaysia Menolak Gencatan Senjata
Dari pihak Malaysia, menhan Malaysia menolak gencatan senjata yang diserukan oleh Sultan gadungan Filipina kecuali para anggota pasukannya menyerahkan diri tanpa syarat.
"Sebuah gencatan senjata tanpa syarat sepihak tidak diterima oleh Malaysia kecuali milisi menyerah dengan tanpa syarat", demikian pernyataan menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi pada account twitternya.
Zhid menambahkan, "Jangan percaya gencatan senjata yang ditawarkan oleh Jamalul Kiram demi kepentingan penduduk Sabah dan semua warga Malaysia, sapu bersih semua milisi terlebih dahulu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar