Aleppo - FSA telah menandai 2 tahun pertarungannya dengan rezim. Dengan semakin meningkatnya konflik, pemerintah Suriah telah dituduh melakukan kejahatan perang dengan menggunakan serangan artileri, cluster bom, tank dan senjata berat lainnya terhadap pejuang oposisi dan rakyat umumnya.
FSA sendiri meskipun mendapatkan dukungan pasokan senjata dari luar wilayah Suriah, namun seringkali pasokan ini tidak sampai kepada para pejuang FSA. Hal inilah yang menyebabkan beberapa anggota dari FSA mengembangkan sendiri persenjataan mereka.
"Kita tidak beruntung tidak dipersenjatai lengkap seperti pasukan perlawanan di daerah-daerah lain seperti Homs dan Hama", demikian kata Abu Hasan seorang pejuang FSA di Aleppo. Karena kondisi inilah akhirnya dia dan kawan-kawannya melakukan berbagai usaha untuk bisa bertahan dan melakukan perlawanan.
"Tidak semua senjata kami bisa akurat, kadang kita melakukan kesalahan, tapi itu adalah bagian dari peperangan. Namun, senjata-senjata buatan rumah ini telah memberikan kita kekuatan untuk bisa membunuh musuh dalam setiap serangan yang kita lakukan".
Kelompok Abu Hasan menghasilkan rata-rata 18 sampai 30 roket buatan sendiri setiap harinya dan telah berhasil membuat peluncur roket hanya berdasarkan bahan-bahan yang ada disekitar rumah seperti garam dan asam dari jeruk.
Kelompok spesial ini diberikan mandat untuk melindungi kota Old Aleppo dan hanya mengambil peran untuk perang darat. Namun Abu Hasan mengatakan bila dia pernah menyaksikan bagaimana sebuah pesawat tempur telah ditembak jatuh oleh artileri buatan rumah ini.
Nah berikut ini aksi mereka dengan senjata buatan rumah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar