Minggu, 03 Maret 2013

Ledakan Menewaskan 45 Warga Shiah di Karachi

ISLAMABAD, Pakistan - Sebuah ledakan kuat menghantam kerumunan Syiah ketika mereka meninggalkan sebuah masjid di Karachi, kota terbesar Pakistan, pada hari Minggu, menewaskan sedikitnya 45 orang. Itu adalah kekejaman terbaru dalam kampanye meningkatnya kekerasan sektarian negeri.

Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu yang merusak parah 2 blok apartemen. Api kemudian menyebar melalui rumah-rumah dan toko-toko. Setidaknya 149 orang terluka, kata pejabat kota.

Tapi kecurigaan terbesar jatuh pada Lashkar-e-Jhangvi, sebuah kelompok militan Sunni di garis depan gelombang kekerasan terhadap Syiah yang telah menewaskan sekitar 200 orang sepanjang tahun ini, dan yang dengan cepat muncul sebagai ancaman besar bagi keamanan internal Pakistan.

"Ini adalah terorisme yang paling buruk," kata Sardar Mehdi Musa, pemimpin minoritas Syiah Hazara, yang telah menanggung beban kekerasan baru-baru ini. "Ini adalah tanda bahwa sesuatu hanya akan bertambah buruk."

Bulan lalu lalu, pihak berwenang di Punjab Provinsi telah menahan pemimpin Lashkar, Malik Ishaq, tetapi kekerasan pada hari Minggu di Karachi ini tampaknya menjadi signal bahwa tidak mungkin penahanannya akan menghentikan serangan sektarian.

Fayaz Leghari, kepala polisi Provinsi Sindh, mengatakan polisi telah mencegat kendaraan berisi bahan peledak dalam dua minggu sebelumnya setelah menerima peringatan bahwa suatu serangan akan datang. Tapi mereka tidak memiliki spesifik informasi intelejen mengenai serangan hari Minggu, katanya.

Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf, yang sedang mengunjungi Karachi pada saat ledakan, mengutuk serangan itu. Mr Ashraf mengatakan bahwa mereka yang menyerang warga sipil "melayani kepentingan antistate dan elemen antisosial," menurut kantor berita milik negara, The Associated Press of Pakistan

Serangan terburuk terjadi di Quetta, ibukota Baluchistan Provinsi, di mana dua pemboman oleh Lashkar-e-Jhangvi militan pada bulan Januari dan Februari menewaskan hampir 200 warga Syiah dari minoritas Hazara etnis. Musa, pemimpin Hazara, mengatakan bahwa anggota lain dari komunitasnya ditembak dan tewas Sabtu di jalan Karachi.

"Itu pasti pembunuhan yang ditargetkan," katanya. "Kenapa lagi mereka membunuh orang Hazara miskin?"

Pemerintahan koalisi, yang dipimpin oleh Partai Rakyat Pakistan, diperkirakan akan mundur pada 16 Maret. Pemerintahan ini adalah pertama kalinya sebuah pemerintahan sipil melayani masa jabatan lima-tahun secara penuh. Namun situasi keamanan yang memburuk telah menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan sumber daya yang ada.


sumber: NYT & BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar