Kebutuhan pakaian militer 27 negara dipenuhi oleh PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, sementara 40 negara lainnya menjalin kerja sama perdagangan dengan perusahaan tekstil tersebut baik meliputi pakaian fishion dengan berbagai model, kain, dan benang.
PT Sritex yang bergerak dalam bidang tekstil mempunyai desain kain lebih dari 300 ribu desain, dan enam di antaranya yang merupakan desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI, kata Direktur Garment PT Sritex di Solo. Sebanyak enam desain yang dipatenkan itu di antaranya jenis pakain militer Indonesia.
"Masih banyak disain kami yang belum dipatenkan dan ini akan terus dilakukan secara bergiliran sehingga hak cipta itu tidak akan dibajak oleh orang lain," katanya.
Pabrik tekstil PT Sritex di Sukoharjo itu berada di tanah seluas 150 hektare dengan karyawan mencapai total 18.000 orang. Sekitar 70 persen produksinya diekspor dan 30 persen lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menyinggung mengenai ekspor, Iwan mengatakan sebagian besar di lakukan ke Amerika Serikat yang nilainya total mencapai 300 juta dolar per tahun, sementara kedua ke kawasan Eropa yang nilainya mencapai 200 juta dolar Amerika Serikat.
Negara-negara yang kebutuhan tekstil baik benang, kain, maupun pakaian militernya yang dipasok oleh PT Sritex antara lain Jerman, Inggris, Malaysia, Australia, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Kuwait, Brunei Darussalam, Singapura, Amerika Serikat, Papua New Guinea, Selandia Baru, Tunisia, Turki, dan anggota NATO.
PT Sritex yang bergerak dalam bidang tekstil mempunyai desain kain lebih dari 300 ribu desain, dan enam di antaranya yang merupakan desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI, kata Direktur Garment PT Sritex di Solo. Sebanyak enam desain yang dipatenkan itu di antaranya jenis pakain militer Indonesia.
"Masih banyak disain kami yang belum dipatenkan dan ini akan terus dilakukan secara bergiliran sehingga hak cipta itu tidak akan dibajak oleh orang lain," katanya.
Pabrik tekstil PT Sritex di Sukoharjo itu berada di tanah seluas 150 hektare dengan karyawan mencapai total 18.000 orang. Sekitar 70 persen produksinya diekspor dan 30 persen lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menyinggung mengenai ekspor, Iwan mengatakan sebagian besar di lakukan ke Amerika Serikat yang nilainya total mencapai 300 juta dolar per tahun, sementara kedua ke kawasan Eropa yang nilainya mencapai 200 juta dolar Amerika Serikat.
Negara-negara yang kebutuhan tekstil baik benang, kain, maupun pakaian militernya yang dipasok oleh PT Sritex antara lain Jerman, Inggris, Malaysia, Australia, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Kuwait, Brunei Darussalam, Singapura, Amerika Serikat, Papua New Guinea, Selandia Baru, Tunisia, Turki, dan anggota NATO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar