Senin, 12 Agustus 2013

OPM: Penembakan Anggota PMI di Puncak Jaya Dilakukan TNI

http://img.beritasatu.com/images/medium/1372653680.jpg

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) membantah telah melakukan aksi penembakan terhadap mobil dan petugas ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) di Puncak Jaya, Papua. Mereka justru menuding pihak TNI di balik serangan tersebut. Hal itu dikatakan oleh Kepala Staf Umum TPNPN-OPM Teryanus Sotto melalui surat elektronik, Senin (12/8).

Sotto menuturkan bahwa ambulans nahas tersebut,sedianya, diterjunkan untuk menolong seorang ibu hamil di Tingginambut, pada Rabu (31/7) lalu. Ambulans ditugaskan atas perintah Kodim dan Bupati Puncak Jaya.

Namun, setibanya di Tingginambut, para petugas medis tak mendapati adanya ibu hamil. "Petugas lantas bertanya kepada masyarakat sekitar. Namun, masyarakat justru menyatakan bahwa di daerahnya tak ada ibu hamil yang membutuhkan pertolongan," kata Sotto.

Tidak lama kemudian, terjadi penembakan terhadap para petugas medis. Tembakan yang berasal tidak jauh dari pos TNI itu mengakibatkan Erik Yoman terkena peluru di alis mata, pinggang kiri dan dada. Sementara Darsen Wonda dan Kris Baransono terkena timah panas pada tangan kanan.

"Melihat rekannya tertembak, sopir ambulans langsung turun dari menyelamatkan diri ke pos TNI Puncak Senyum. Di pos itu terdapat dua anggota TNI. Namun, para anggota TNI tidak merespon permintaan tolong korban," ujar Sotto. "Jelas hal ini menunjukkan bahwa aksi penembakan itu adalah skenario TNI. Mereka yang menembak anggota PMI asal Papua," kata Sotto.

Menurut Sotto, tujuan TNI dalam aksi penembakan tersebut guna menuduh TPNPB-OPM telah melakukan tindakan kriminal dan melanggar hukum internasional tentang Palang Merah. Juga untuk merusak nama baik TNPPB-OPM di mata internasioal. Terlebih TPNPB-OPM tengah berjuang untuk kemerdekaan Papua.

Karena itu, ujar Sotto, TNI dan Bupati Puncak Jaya harus bertanggung jawab terhadap insiden penembakan tersebut. "Bupati Puncak Jaya telah memberikan legitimasi permintaan TNI untuk menjemput orang sakit, membenarkan penipuan TNI dan menjebak anggota PMI asal Papua Barat. Maka ia harus bertanggung jawab atas insiden itu," tegasnya.

"Tuduhan Polda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih kepada TPNPB-OPM sebagai pelaku penembakan melalui media lokal dan nasional adalah tidak benar. Penipuan ini untuk menutupi kesalahan anggota TNI, pelaku penembakan dari pos Puncak Senyum itu," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar