Israel - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bila program nuklir Iran telah mendekati garis merah seperti yang dia sampaikan di depan PBB beberapa bulan yang lalu. Segala bentuk diplomasi telah menemui kegagalan dan Iran hanya membeli waktu saja untuk mencapai target yang mereka inginkan yaitu senjata nuklir.
Pernyataan ini beliau keluarkan ketika melakukan pembicaraan via Video Concerence dalam meeting AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) - sebuah lembaga think thank berpengaruh di Amerika Serikat yang memperjuangkan kepentingan-kepentingan Israel.
"Iran telah melakukan pengayaan uranium terus menerus dan mereka menginstall sentrifugal yang lebih cepat lagi, kita harus menghentikan program pengayaan nuklir Iran ini sebelum terlambat", demikian katanya.
Pada saat yang sama di konferensi yang sama di forum AIPAC, wakil presiden Amerika Serikat Joe Bidden mengatakan bila Obama tidak sekedar menggertak tentang bagaimana determinasi Amerika Serikat dalam menghentikan Iran memiliki senjata nuklir.
"Kita tidak menginginkan perang. Kita siap untuk berbicara secara damai. Tapi semua opsi termasuk kekuatan militer telah ada di meja", demikian katanya.
Amerika Serikat, Cina, Prancis, Rusia, Inggris dan Jerman menawarkan pencabutan sanksi ekonomi untuk Iran dengan timbal balik agar Iran bersedia menahan program pengayaan uraniumnya, namun langkah ini sepertinya belum banyak memberikan perubahan.
sumber: aljazeera, abc, youtube
Senin, 04 Maret 2013
Lebih Dari 26 Orang Tewas di Konflik Sabah
Sabah, Malaysia - Pagi hari ini pasukan Malaysia kembali melakukan penyergapan terhadap para pendukung Sultan Sulu yang mengklaim Sabah sebagai bagian dari Kesultanan Sulu. Total korban dinyatakan lebih dari 26 orang tewas dimana beberapa diantaranya adalah pasukan komando dari Malaysia.
Pada tahun 1878, British North Company milik Inggris yang saat itu menjajah Malaysia menyewa wilayah Sabah dari kesultanan Sulu. Sewa Sabah dialihkan dari pemerintah Inggris ke Malaysia pada saat Malaysia merdeka tahun 1963.
Kesultanan Sulu pada tahun 1962 kemudian memberikan mandat kepada Presiden Filipina waktu itu Diosdado Macapagal untuk melakukan negosiasi wilayah mereka dengan Malaysia. Dari negosiasi tersebut disepakati bila Malaysia harus membayar sewa tahunan sebesar 69.700 peso atau senilai Rp. 17.4 juta per tahun kepada kesultanan Sulu.
Filipina sendiri dibuat pusing karena mereka merasa hutang budi kepada Malaysia atas jasa Malaysia mendamaikan Filipina dengan MILF(Front Pembebasan Islam Moro) di kepulauan Mindanao. Kesepakatan itu menyebutkan bila Mindanao termasuk Sulu merupakan wilayah otonomi bangsa Moro. Hal ini menyebabkan kesultanan Sulu merasa tidak memiliki wilayah sehingga mereka mengklaim tanah asli mereka di sabah.
Saat ini konflik di Lahad Datu Sabah telah menciptakan ketegangan di publik Malaysia mengingat sebentar lagi di akhir bulan Juni, mereka kaan mengadakan pemilu. Badan Intelejen di Malaysia juga sedang menginvestigasi kemungkinan bila kemah-kemah dari kelompok oposisi pemerintah juga berada dibelakang kekuatan penyusup di Sabah.
Malaysia sebelumnya meminta kekuatan yang menyusup ke Sabah untuk meninggalkan wilayah tersebut dan Malaysia berjanji tidak akan memperkarakannya. Namun dengan jatuhnya korban, Malaysia menyatakan pintu negosiasi telah tertutup dan meminta kekuatan itu untuk menyerah tanpa syarat.
Dari publik Filipina, pemerintahan Filipina dianggap kurang tegas dalam melindungi rakyatnya yang sekarang dilakukan tindakan militer oleh Malaysia. Dari fihak Filipina sendiri mengirimkan sebuah kapal perang dekat wilayah Sabah yang lengkap di dalamnya dengan tenaga-tenaga medis dan beberapa tokoh Islam ternama dengan harapan warganya yang sedang melakukan kisruh di Sabah bisa segera meninggalkan wilayah itu.
source: rmol, malaysia-today, time, al-jazeera
Pada tahun 1878, British North Company milik Inggris yang saat itu menjajah Malaysia menyewa wilayah Sabah dari kesultanan Sulu. Sewa Sabah dialihkan dari pemerintah Inggris ke Malaysia pada saat Malaysia merdeka tahun 1963.
Kesultanan Sulu pada tahun 1962 kemudian memberikan mandat kepada Presiden Filipina waktu itu Diosdado Macapagal untuk melakukan negosiasi wilayah mereka dengan Malaysia. Dari negosiasi tersebut disepakati bila Malaysia harus membayar sewa tahunan sebesar 69.700 peso atau senilai Rp. 17.4 juta per tahun kepada kesultanan Sulu.
Filipina sendiri dibuat pusing karena mereka merasa hutang budi kepada Malaysia atas jasa Malaysia mendamaikan Filipina dengan MILF(Front Pembebasan Islam Moro) di kepulauan Mindanao. Kesepakatan itu menyebutkan bila Mindanao termasuk Sulu merupakan wilayah otonomi bangsa Moro. Hal ini menyebabkan kesultanan Sulu merasa tidak memiliki wilayah sehingga mereka mengklaim tanah asli mereka di sabah.
Saat ini konflik di Lahad Datu Sabah telah menciptakan ketegangan di publik Malaysia mengingat sebentar lagi di akhir bulan Juni, mereka kaan mengadakan pemilu. Badan Intelejen di Malaysia juga sedang menginvestigasi kemungkinan bila kemah-kemah dari kelompok oposisi pemerintah juga berada dibelakang kekuatan penyusup di Sabah.
Malaysia sebelumnya meminta kekuatan yang menyusup ke Sabah untuk meninggalkan wilayah tersebut dan Malaysia berjanji tidak akan memperkarakannya. Namun dengan jatuhnya korban, Malaysia menyatakan pintu negosiasi telah tertutup dan meminta kekuatan itu untuk menyerah tanpa syarat.
Dari publik Filipina, pemerintahan Filipina dianggap kurang tegas dalam melindungi rakyatnya yang sekarang dilakukan tindakan militer oleh Malaysia. Dari fihak Filipina sendiri mengirimkan sebuah kapal perang dekat wilayah Sabah yang lengkap di dalamnya dengan tenaga-tenaga medis dan beberapa tokoh Islam ternama dengan harapan warganya yang sedang melakukan kisruh di Sabah bisa segera meninggalkan wilayah itu.
source: rmol, malaysia-today, time, al-jazeera
Tanah Tak Bertuan Suriah Yang Berbatasan dengan Israel Siap Di Caplok
Golan, ISRAEL - 4 mortir meledak di tanah Israel yang dekat dengan dataran Golan pada hari Sabtu tanggal 2 Maret kemarin. Hal ini menyebabkan Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu langsung turun tangan untuk memutuskan bagaimana menentukan respon atas situasi ini. Disisi lain Menhan Israel Ehud Barak telah terbang ke Washington tanggal 1 Maret sebelum insiden ini untuk menemui Menhan Amerika Serikat Chuck Hagel pada Selasa ini.
Dalam top agenda diskusi mereka tidak akan membahas Iran, akan tetapi sumber dari harian Debka melaporkan bila topik yang dibahas adalah melemahnya pasukan Bashar Assad di perbatasan Israel dan Yordania. Runtuhnya pertahanan kedua garis perbatasan ini menghasilkan sebuah siatuasi baru yang strategis.
Banyak warga Israel saat ini sedang fokus untuk mengamati perjuangan Netanyahu dalam membentuk koalisi pemerintahan. Sedangkan pada saat bersamaan, dataran Suriah golan tepatnya di provinsi Horon dimana pemberontakan Suriah pertama kali meledak 2 tahun lalu dan sungai Yarmuk yang membagi Suriah dan Yordania dalam keadaan kosong.
Tentara Suriah saat ini telah meninggalkan area tersebut sedangkan pemberontak Suriah masih membatasi diri untuk bisa memasuki wilayah-wilayah tersebut. Ada beberapa pertimbangan kenapa mereka belum memasuki daerah ini yaitu kekurangan sumber daya untuk menahan wilayah-wilayah ini, atau komandan dari pasukan pemberontak tidak berpikiran panjang untuk memikirkan strategis internasional, atau adanya resistansi dari warga Druze asli yang menguasai wilayah tersebut.
Israel dihadapkan kepada dua pilihan untuk membiarkan wilayah ini mempunyai nasib yang tidak jelas atau menegaskan kontrol mereka atas wilayah tersebut.
Militer dari Israel sendiri memiliki beberapa pilihan diantaranya mencaplok langsung wilayah ini dan menguasainya, atau mendukung suku Druze untuk menguasai wilayah ini, atau berkolaborasi dengan Yordania.
Israel masih memikirkan jalan yang terbaik yang bisa menjamin keamanan wilayah Israel mengingat tanggal 5 Maret akan ada perundingan antara pemerintahan Assad dan pemberontak di Moskow untuk mencari kesepatakan mengenai tanah tak bertuan. Kesepakatan ini sangat dikhawatirkan oleh Israel akan membuka pintu sehingga Islam garis keras akan menguasai wilayah ini dan berbatasan langsung dengan Israel.
sumber: debka
Dalam top agenda diskusi mereka tidak akan membahas Iran, akan tetapi sumber dari harian Debka melaporkan bila topik yang dibahas adalah melemahnya pasukan Bashar Assad di perbatasan Israel dan Yordania. Runtuhnya pertahanan kedua garis perbatasan ini menghasilkan sebuah siatuasi baru yang strategis.
Banyak warga Israel saat ini sedang fokus untuk mengamati perjuangan Netanyahu dalam membentuk koalisi pemerintahan. Sedangkan pada saat bersamaan, dataran Suriah golan tepatnya di provinsi Horon dimana pemberontakan Suriah pertama kali meledak 2 tahun lalu dan sungai Yarmuk yang membagi Suriah dan Yordania dalam keadaan kosong.
Tentara Suriah saat ini telah meninggalkan area tersebut sedangkan pemberontak Suriah masih membatasi diri untuk bisa memasuki wilayah-wilayah tersebut. Ada beberapa pertimbangan kenapa mereka belum memasuki daerah ini yaitu kekurangan sumber daya untuk menahan wilayah-wilayah ini, atau komandan dari pasukan pemberontak tidak berpikiran panjang untuk memikirkan strategis internasional, atau adanya resistansi dari warga Druze asli yang menguasai wilayah tersebut.
Israel dihadapkan kepada dua pilihan untuk membiarkan wilayah ini mempunyai nasib yang tidak jelas atau menegaskan kontrol mereka atas wilayah tersebut.
Militer dari Israel sendiri memiliki beberapa pilihan diantaranya mencaplok langsung wilayah ini dan menguasainya, atau mendukung suku Druze untuk menguasai wilayah ini, atau berkolaborasi dengan Yordania.
Israel masih memikirkan jalan yang terbaik yang bisa menjamin keamanan wilayah Israel mengingat tanggal 5 Maret akan ada perundingan antara pemerintahan Assad dan pemberontak di Moskow untuk mencari kesepatakan mengenai tanah tak bertuan. Kesepakatan ini sangat dikhawatirkan oleh Israel akan membuka pintu sehingga Islam garis keras akan menguasai wilayah ini dan berbatasan langsung dengan Israel.
sumber: debka
Minggu, 03 Maret 2013
Iran Menyatakan 3000 Sentrifugal Sedang Dibangun
DUBAI, Uni Emirat Arab - Iran sedang membangun sekitar 3.000 sentrifugal pengayaan uranium canggih, media berita Iran melaporkan hari Minggu. Pengembangan ini kemungkinan akan menambah kekhawatiran Barat tentang program nuklir Teheran.
Iran mengatakan awal tahun ini bahwa mereka akan menginstal sentrifugal pengayaan uranium generasi baru di pabrik Natanz di Iran tengah, namun laporan-laporan Minggu oleh kantor berita Iran tampaknya membuat hal itu menjadi kenyataan.
Berita yang muncul di koran-koran Iran dan dilansir oleh Pemerintahan Iran datang setelah pembicaraan antara Iran dan kekuatan dunia di Kazakhstan tentang program nuklirnya berakhir dengan kesepakatan untuk bertemu lagi. Hal ini menggarisbawahi penolakan Iran untuk tunduk pada tekanan Barat untuk menghentikan program nuklirnya.
Badan Energi Atom Internasional mengatakan pada Februari bahwa sentrifugal IR-2m dan casing sentrifugal kosong telah dimasukkan ke dalam tempat di lokasi dekat kota Natanz di Iran tengah. Mereka belum beroperasi, kata lembaga itu.
Kantor berita Iran pada hari Minggu mengatakan bahwa Fereydoun Abbasi-Davani, kepala Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan bila Iran memproduksi 3.000 sentrifugal generasi baru.
Sumber:NYT
Iran mengatakan awal tahun ini bahwa mereka akan menginstal sentrifugal pengayaan uranium generasi baru di pabrik Natanz di Iran tengah, namun laporan-laporan Minggu oleh kantor berita Iran tampaknya membuat hal itu menjadi kenyataan.
Berita yang muncul di koran-koran Iran dan dilansir oleh Pemerintahan Iran datang setelah pembicaraan antara Iran dan kekuatan dunia di Kazakhstan tentang program nuklirnya berakhir dengan kesepakatan untuk bertemu lagi. Hal ini menggarisbawahi penolakan Iran untuk tunduk pada tekanan Barat untuk menghentikan program nuklirnya.
Badan Energi Atom Internasional mengatakan pada Februari bahwa sentrifugal IR-2m dan casing sentrifugal kosong telah dimasukkan ke dalam tempat di lokasi dekat kota Natanz di Iran tengah. Mereka belum beroperasi, kata lembaga itu.
Kantor berita Iran pada hari Minggu mengatakan bahwa Fereydoun Abbasi-Davani, kepala Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan bila Iran memproduksi 3.000 sentrifugal generasi baru.
Sumber:NYT
Ledakan Menewaskan 45 Warga Shiah di Karachi
ISLAMABAD, Pakistan - Sebuah ledakan kuat menghantam kerumunan Syiah ketika mereka meninggalkan sebuah masjid di Karachi, kota terbesar Pakistan, pada hari Minggu, menewaskan sedikitnya 45 orang. Itu adalah kekejaman terbaru dalam kampanye meningkatnya kekerasan sektarian negeri.
Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu yang merusak parah 2 blok apartemen. Api kemudian menyebar melalui rumah-rumah dan toko-toko. Setidaknya 149 orang terluka, kata pejabat kota.
Tapi kecurigaan terbesar jatuh pada Lashkar-e-Jhangvi, sebuah kelompok militan Sunni di garis depan gelombang kekerasan terhadap Syiah yang telah menewaskan sekitar 200 orang sepanjang tahun ini, dan yang dengan cepat muncul sebagai ancaman besar bagi keamanan internal Pakistan.
"Ini adalah terorisme yang paling buruk," kata Sardar Mehdi Musa, pemimpin minoritas Syiah Hazara, yang telah menanggung beban kekerasan baru-baru ini. "Ini adalah tanda bahwa sesuatu hanya akan bertambah buruk."
Bulan lalu lalu, pihak berwenang di Punjab Provinsi telah menahan pemimpin Lashkar, Malik Ishaq, tetapi kekerasan pada hari Minggu di Karachi ini tampaknya menjadi signal bahwa tidak mungkin penahanannya akan menghentikan serangan sektarian.
Fayaz Leghari, kepala polisi Provinsi Sindh, mengatakan polisi telah mencegat kendaraan berisi bahan peledak dalam dua minggu sebelumnya setelah menerima peringatan bahwa suatu serangan akan datang. Tapi mereka tidak memiliki spesifik informasi intelejen mengenai serangan hari Minggu, katanya.
Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf, yang sedang mengunjungi Karachi pada saat ledakan, mengutuk serangan itu. Mr Ashraf mengatakan bahwa mereka yang menyerang warga sipil "melayani kepentingan antistate dan elemen antisosial," menurut kantor berita milik negara, The Associated Press of Pakistan
Serangan terburuk terjadi di Quetta, ibukota Baluchistan Provinsi, di mana dua pemboman oleh Lashkar-e-Jhangvi militan pada bulan Januari dan Februari menewaskan hampir 200 warga Syiah dari minoritas Hazara etnis. Musa, pemimpin Hazara, mengatakan bahwa anggota lain dari komunitasnya ditembak dan tewas Sabtu di jalan Karachi.
"Itu pasti pembunuhan yang ditargetkan," katanya. "Kenapa lagi mereka membunuh orang Hazara miskin?"
Pemerintahan koalisi, yang dipimpin oleh Partai Rakyat Pakistan, diperkirakan akan mundur pada 16 Maret. Pemerintahan ini adalah pertama kalinya sebuah pemerintahan sipil melayani masa jabatan lima-tahun secara penuh. Namun situasi keamanan yang memburuk telah menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan sumber daya yang ada.
sumber: NYT & BBC
Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu yang merusak parah 2 blok apartemen. Api kemudian menyebar melalui rumah-rumah dan toko-toko. Setidaknya 149 orang terluka, kata pejabat kota.
Tapi kecurigaan terbesar jatuh pada Lashkar-e-Jhangvi, sebuah kelompok militan Sunni di garis depan gelombang kekerasan terhadap Syiah yang telah menewaskan sekitar 200 orang sepanjang tahun ini, dan yang dengan cepat muncul sebagai ancaman besar bagi keamanan internal Pakistan.
"Ini adalah terorisme yang paling buruk," kata Sardar Mehdi Musa, pemimpin minoritas Syiah Hazara, yang telah menanggung beban kekerasan baru-baru ini. "Ini adalah tanda bahwa sesuatu hanya akan bertambah buruk."
Bulan lalu lalu, pihak berwenang di Punjab Provinsi telah menahan pemimpin Lashkar, Malik Ishaq, tetapi kekerasan pada hari Minggu di Karachi ini tampaknya menjadi signal bahwa tidak mungkin penahanannya akan menghentikan serangan sektarian.
Fayaz Leghari, kepala polisi Provinsi Sindh, mengatakan polisi telah mencegat kendaraan berisi bahan peledak dalam dua minggu sebelumnya setelah menerima peringatan bahwa suatu serangan akan datang. Tapi mereka tidak memiliki spesifik informasi intelejen mengenai serangan hari Minggu, katanya.
Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf, yang sedang mengunjungi Karachi pada saat ledakan, mengutuk serangan itu. Mr Ashraf mengatakan bahwa mereka yang menyerang warga sipil "melayani kepentingan antistate dan elemen antisosial," menurut kantor berita milik negara, The Associated Press of Pakistan
Serangan terburuk terjadi di Quetta, ibukota Baluchistan Provinsi, di mana dua pemboman oleh Lashkar-e-Jhangvi militan pada bulan Januari dan Februari menewaskan hampir 200 warga Syiah dari minoritas Hazara etnis. Musa, pemimpin Hazara, mengatakan bahwa anggota lain dari komunitasnya ditembak dan tewas Sabtu di jalan Karachi.
"Itu pasti pembunuhan yang ditargetkan," katanya. "Kenapa lagi mereka membunuh orang Hazara miskin?"
Pemerintahan koalisi, yang dipimpin oleh Partai Rakyat Pakistan, diperkirakan akan mundur pada 16 Maret. Pemerintahan ini adalah pertama kalinya sebuah pemerintahan sipil melayani masa jabatan lima-tahun secara penuh. Namun situasi keamanan yang memburuk telah menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan sumber daya yang ada.
sumber: NYT & BBC
Otak dibelakang Sandera Algeria Dikabarkan Tewas
Dakar, Senegal - Mokhtar Belmokhtar seorang tokoh yang dikabarkan menjadi otak dibelakang penyadaraan puluhan warga asing di tambang gas Algeria dinyatakan tewas oleh pemerintahan Chad kemarin. Namun salah seorang jenderal dari pasukan gabungan Chad dan Prancis yang memimpin penyerangan terhadap Mali bagian utara dimana para militan garis keras Islam berkumpul menyatakan bila pernyataan ini belum bisa dikonfirmasi.
Dari pihak pemerintahan Prancis yang telah mengirimkan sekitar 3500 anggota pasukannya dalam pengepungan ini juga menyatakan belum bisa mengkonfirmasi klaim dari pemerintah Chad.
Saat ini pemerintahan Chad dengan dibantu oleh beberapa negara Afrika dan pasukan dari Prancis sedang berusah untuk menghancurkan kekuatan Islam garis keras yang berpusat di Mali.
Pasukan Chad pimpinan Jendral Oumar Bikomo menyatakan pertempuran berjalan sengit kemarin Minggu dan mereka berhasil menghancurkan pangkalan utama pejuang Islam di daerah Adrar Des Ifoghas. Sang jenderal mengklaim telah membunuh sekitar 60 pejuang Islam dan mungkin saja Mokhtar menjadi salah satu korban yang tewas.
Beberapa hari sebelumnya, salah satu pimpinan pasukan Islam yang dikabarkan mempunyai hubungan dengan Al-qaeda diklaim juga telah tewas yaitu Abu Zeid. Hal itu dikonfirmasi juga oleh pengakuan beberapa tawanan yang berhasil di tangkap.
Pertempuran berlangsung sengit dan alot mengingat pasukan Islam telah menguasai Mali dari sejak 2001. Bunker-bunker persediaan makanan, pertahanan, benteng dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk pertahanan telah terbangun dengan baik. Dan disisi lain, para pasukan Islam mengetahui medan perang lebih detail dibanding pasukan gabungan Afrika dan Prancis.
Sumber: NYT
Dari pihak pemerintahan Prancis yang telah mengirimkan sekitar 3500 anggota pasukannya dalam pengepungan ini juga menyatakan belum bisa mengkonfirmasi klaim dari pemerintah Chad.
Saat ini pemerintahan Chad dengan dibantu oleh beberapa negara Afrika dan pasukan dari Prancis sedang berusah untuk menghancurkan kekuatan Islam garis keras yang berpusat di Mali.
Pasukan Chad pimpinan Jendral Oumar Bikomo menyatakan pertempuran berjalan sengit kemarin Minggu dan mereka berhasil menghancurkan pangkalan utama pejuang Islam di daerah Adrar Des Ifoghas. Sang jenderal mengklaim telah membunuh sekitar 60 pejuang Islam dan mungkin saja Mokhtar menjadi salah satu korban yang tewas.
Beberapa hari sebelumnya, salah satu pimpinan pasukan Islam yang dikabarkan mempunyai hubungan dengan Al-qaeda diklaim juga telah tewas yaitu Abu Zeid. Hal itu dikonfirmasi juga oleh pengakuan beberapa tawanan yang berhasil di tangkap.
Pertempuran berlangsung sengit dan alot mengingat pasukan Islam telah menguasai Mali dari sejak 2001. Bunker-bunker persediaan makanan, pertahanan, benteng dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk pertahanan telah terbangun dengan baik. Dan disisi lain, para pasukan Islam mengetahui medan perang lebih detail dibanding pasukan gabungan Afrika dan Prancis.
Sumber: NYT
Sabtu, 02 Maret 2013
Rudal Anti Pesawat Terbang dari Iran Tertangkap di Yaman
Rudal pencari panas anti pesawat terbang Iran yang canggih dan berasal dari pabrikan china tertangkap di pantai Yaman oleh pasukan gabungan Yaman dan Amerika Serikat januari ini.
Dengan adanya insiden ini banyak pengamat mengkhawatirkan semakin berperannya Iran dalam mendukung sekutunya yang ada di kawasan timur tengah terutama daerah Yaman yang dikuasai oleh para pemberontak shiah. Rudal ini di produksi oleh perusahaan resmi milik pemerintahan China dengan tahun perakitan sekitar tahun 2005. Perusahaan China ini sendiri telah di block dan diberikan sanksi oleh Amerika Serikat karena telah tertangkap basah menjual teknologi missil ke Iran dan India.
10 rudal yang tertangkap ini merupakan sebagian dari pengiriman besar-besaran oleh Iran yang terindikasi oleh kekuatan Amerika Serikat dan Yaman. Iran sendiri menyangkal dengan tegas berita ini dan menyatakan bila tuduhan ini absurd dan tidak berdasar sama sekali meskipun pemerintahan Yaman dengan terang-terangan menunjukkan rudal yang telah berhasil mereka sita.
Sumber: NYT
Dengan adanya insiden ini banyak pengamat mengkhawatirkan semakin berperannya Iran dalam mendukung sekutunya yang ada di kawasan timur tengah terutama daerah Yaman yang dikuasai oleh para pemberontak shiah. Rudal ini di produksi oleh perusahaan resmi milik pemerintahan China dengan tahun perakitan sekitar tahun 2005. Perusahaan China ini sendiri telah di block dan diberikan sanksi oleh Amerika Serikat karena telah tertangkap basah menjual teknologi missil ke Iran dan India.
10 rudal yang tertangkap ini merupakan sebagian dari pengiriman besar-besaran oleh Iran yang terindikasi oleh kekuatan Amerika Serikat dan Yaman. Iran sendiri menyangkal dengan tegas berita ini dan menyatakan bila tuduhan ini absurd dan tidak berdasar sama sekali meskipun pemerintahan Yaman dengan terang-terangan menunjukkan rudal yang telah berhasil mereka sita.
Sumber: NYT
Langganan:
Postingan (Atom)