Sabtu, 02 Maret 2013

Rudal Anti Pesawat Terbang dari Iran Tertangkap di Yaman

Rudal pencari panas anti pesawat terbang Iran yang canggih dan berasal dari pabrikan china tertangkap di pantai Yaman oleh pasukan gabungan Yaman dan Amerika Serikat januari ini.

Dengan adanya insiden ini banyak pengamat mengkhawatirkan semakin berperannya Iran dalam mendukung sekutunya yang ada di kawasan timur tengah terutama daerah Yaman yang dikuasai oleh para pemberontak shiah. Rudal ini di produksi oleh perusahaan resmi milik pemerintahan China dengan tahun perakitan sekitar tahun 2005. Perusahaan China ini sendiri telah di block dan diberikan sanksi oleh Amerika Serikat karena telah tertangkap basah menjual teknologi missil ke Iran dan India.

10 rudal yang tertangkap ini merupakan sebagian dari pengiriman besar-besaran oleh Iran yang terindikasi oleh kekuatan Amerika Serikat dan Yaman. Iran sendiri menyangkal dengan tegas berita ini dan menyatakan bila tuduhan ini absurd dan tidak berdasar sama sekali meskipun pemerintahan Yaman dengan terang-terangan menunjukkan rudal yang telah berhasil mereka sita.

Sumber: NYT

Jumat, 01 Maret 2013

Korban Tewas Demo di Bangladesh Mencapai 44 Orang

Dhaka, Bangladesh - Korban tewas dari bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan di Bangladesh mencapai setidaknya 44 pada hari Jumat, satu hari setelah pengadilan kejahatan perang khusus menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pemimpin Islam untuk kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi 42 tahun yang lalu, selama perang kemerdekaan tahun 1971 ketika Bangladesh melepaskan diri dari Pakistan.

Putusan terhadap pemimpin Islam, Delawar Hossain Sayedee, seorang pemimpin Jamaat-e-Islami, sebuah partai Islam, bergema di seluruh negeri. Keputusan itu dirayakan oleh ratusan ribu demonstran muda yang telah turun ke jalan dalam beberapa pekan terakhir untuk mengutuk Jamaat dan menuntut keadilan dalam kasus-kasus kejahatan perang terhadap para pemimpin partai lain. Mereka bersikeras agar mereka yang dihukum supaya digantung.

"Putusan ini merupakan kemenangan bagi rakyat," kata Imran H. Sarkar, seorang blogger dan penyelenggara protes, selama pergerakan pada Kamis sore.

Tapi pengikut Jamaat bereaksi dengan marah. Mereka mengatakan bila kasus ini diajukan terhadap Sayedee dan lain-lain itu bermotif politik dan dinodai oleh penyimpangan peradilan. Polisi dan saksi mata mengatakan bahwa dari 44 orang tewas dalam kerusuhan itu, enam adalah polisi.

Pemimpin Jamaat telah menyerukan pemogokan nasional pada hari Kamis untuk memprotes putusan, dan pertumpahan darah telah meletus di sore hari di seluruh negeri. Sebagian pekerja partai terlihat berjuang dengan polisi di jalan-jalan.

Protes pro dan kontra Jamaat telah mengguncang politik Bangladesh, menunjukkan bahwa negara masih belum sembuh dari konflik berdarah 1971, di mana tiga juta orang diperkirakan tewas dan ribuan perempuan diperkosa. Sebelum perang, Bangladesh adalah Pakistan Timur, terpisahkan dari negara tersebut setelah ekspansi India. Perang saudara pecah setelah pemberontak Bangladesh setempat melawan tentara Pakistan yang dikenal kemudian sebagai Bahini Razakar.

"Sebagai hakim pengadilan ini, kami memegang teguh dan percaya pada doktrin bahwa 'keadilan di masa depan tidak dapat dicapai kecuali ketidakadilan masa lalu ditujukan,'" Jaksa penuntut Fazle Kabir berkomentar dalam ringkasan tertulis dari penghakiman.

Pengadilan kejahatan perang telah memvonis tiga pemimpin Jamaat sehubungan dengan perang dan kasus-kasus lain sedang berlangsung, termasuk beberapa diantaranya tidak berafiliasi dengan partai.

Mr Sayedee, 73, adalah seorang pembicara yang terkenal religius dengan janggut merah terang yang menjadi anggota Parlemen Bangladesh setelah perang. Jaksa menuduhnya terlibat dalam menjarah dan membakar desa-desa, memperkosa perempuan dan memaksa anggota kelompok minoritas agama masuk Islam selama perang.

Pengacaranya, Abdur Razzaq, mengejek putusan pengadilan dan menuduh pemerintah sengaja merugikan persidangan dan mencegah saksi penting dari bersaksi.

"Hal ini sangat disayangkan, dan ini tak terduga," kata Mr Razzaq dari putusan dan kalimat dalam sebuah wawancara telepon. "Ini adalah penghakiman sesat. Penuntutan ini adalah untuk tujuan politik. "

Pimpinan Jamaat dan politisi oposisi lain telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa pemerintah memanipulasi proses kejahatan perang untuk kepentingan politik, suatu tuduhan yang disangkal pihak berwenang. Konflik Bangladesh ini telah menciptakan perbedaan pendapat dan kritik internasional. Hakim ketua mengundurkan diri setelah ada laporan berdasarkan percakapan Skype hack bahwa hakim memiliki komunikasi yang tidak tepat dengan ahli hukum terkait dengan jaksa dan pemerintah.

sumber: NYT

Irak Membantu Pemerintahan Suriah Mengambil Alih Checkpoint Perbatasan

Baghdad - Pasukan Irak dilaporkan telah menembakkan artileri daratnya ke posisi FSA (Free Syrian Army) yang ada di dalam wilayah Suriah dekat perbatasan Irak. Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi menyatakan bila Irak membantu pemerintahan Suriah untuk mengambil alih checkpoint perbatasan yang telah dikuasai oleh pejuang FSA, demikian Al Arabiya dan RT melaporkan.

Pasukan Suriah telah mengambil alih checkpoint Al-Ya'robiya yang berbatasan dengan Irak pada Jumat malam. Menurut saksi yang melaporkan via twitter, pasukan Irak terlihat bergerak untuk membantu operasi ini dan melakukan tembakan artileri ke pos penjagaan perbatasan yang dikuasai oleh pemberontak.

Seorang koresponden Al-Arabiya juga mengkonfirmasi bila beberapa target di dalam Suriah telah menjadi sasaran tembak sedangkan beberapa sniper dari Irak juga terlihat dalam posisi menyerang. Bala bantuan yang sangat besar juga terlihat diturunkan di Baghdad dekat perbatasan Suriah, demikian menurutnya. Mungkinkah perang suriah akan menjalar menjadi perang Irak?

Syrian Obervatory for Human Rights mengumumkan bahwa pos penjagaan di bagian timur laut Suriah yang berbatasan dengan Irak telah dikuasai oleh pasukan pejuang dari faksi Al-Nusra pada hari Kamis namun kemudian berhasil direbut kembali oleh pemerintahan Suriah hanya kurang dari 24jam.

Pada hari Kamis sebelumnya, konflik juga menyebar ke wilayah tetangga yaitu Irak ketika sebuah rudal Scud yang ditembakkan dari Suriah mendarat di provinsi Nineveh Irak yang tidak menyebabkan banyak kerusakan. Sebelumnya roket Suriah mendarat di Suriah pada September 2012 dan menyebabkan terbunuhnya anak perempuan umur 5 tahun.
PM Irak Nouri al-Maliki mengingatkan pada hari Rabu bila pemberontah Suriah memenangkan pertempuran ini, hal ini akan menyebabkan konflik sectarian di wilayah tersebut dan juga wilayah tetangga.

sumber: RT

Tradisi Penguburan Jenasah di Suriah Berubah

Damaskus - Mulai hari ini penguburan jenasah di Suriah telah berubah dikarenakan tekanan dari rezim yang berkuasa. Rezim Bashar Assad meminta agar peti mati dibuka dan jenasah hanya ditutup oleh kain saja, demikian dilaporkan oleh alarabiya.

Dalam tradisi penguburan suriah, biasanya jenasah dibawa dalam peti mati tertutup ketika dibawa ke pemakaman. Namun sekarang, jenasah harus diperiksa dulu oleh tentara Suriah. Hal ini tentu sangat melukai hati rakyat Suriah. "Lebih baik saya mati disana ketika pemeriksaan itu terjadi, bagaimana mungkin saya membiarkan jenasah anak saya tidak dihormati?!", demikian nada gusar dari salah satu warga.
Rezim juga membatasi agar konvoy arak-arakan jenasah hanya boleh di ikuti oleh 2 kendaraan saja. Satu kendaraan untuk keluarg dan satu kendaraan untuk jenasah.

Bila yang sudah meninggal mendapatkan pemeriksaan secara ketat, tentu saja bagi para pengantar juga dilakukan pemeriksaan yang ketat pula, termasuk dokumen-dokumen kelengkapan dari semua warga. Dengan adanya aturan-aturan baru ini, warga Suriah sekarang berusaha terus untuk berubah menyesuaikan supaya bisa bertahan hidup dalam perang Suriah yang sudah 2 tahun berjalan.

sumber: alarabiya

Turki Menuntut Zona Larangan Terbang di Suriah

Roma - Menteri Luar Negeri Turki kembali menegaskan tuntutannya kepada negara-negara super power agar bisa memberlakukan zona larangan terbang di atas beberapa bagian wilayah Suriah untuk mencegah semakin banyaknya korban dari kalangan sipil atas konflik yang telah terjadi selama 23-bulan ini. Demikian media Turki melaporkan baru-baru ini.

Ahmet Davutoglu menyatakan kepada para wartawan di atas pesawat yang terbang ke Roma dalam rangka meeting informal anggota NATO dan menlu EU agar negara-negara berkuasa menerapkan larangan perang di beberapa area seperti Homs dan Hama. Dua wilayah ini memang sangat sering terjadi konflik bersenjata sehingga banyak rakyat menjadi korban. Dengan memberlakukan zona larangan perang di atas wilayah ini akan melindungi populasi rakyat sipil dari serangan udara.

Tuntutan dari menlu Turki bukan hal yang baru. Pada bulan September tahun kemarin, beliau juga mengusulkan sebuah zona aman di Suriah. Banyak yang kontra terhadap hal itu mengingat bila tuntutan itu dipenuhi, bila terjadi pelanggaran terhadap zona aman ini akan menyebabkan perang terbuka dengan negara-negara internasional.

Turki dan Suriah adalah dua negara yang saat ini sedang saling menjajagi kekuatan masing-masing. Turki telah berkali-kali mengirimkan jet tempurnya ke wilayah Suriah dan berulang kali melakukan tembakan balasan atas setiap peluru atau mortar nyasar yang masuk ke wilayahnya.
Menlu Turki sangat mengkritisi standar ganda yang diterapkan oleh negara-negara barat dimana mereka terlihat setengah hati untuk turun langsung mencegah pertumpahan darah di Suriah sedangkan di negara-negara lain mereka tidak segan untuk turun langsung.

Saat ini ada sekitar 5000 orang rata-rata warga Suriah yang mengungsi ke negara-negara tetangga, sebuah peningkatan sebesar 36% dibanding Desember 2012 lalu.
Dautoglu juga menuntut agar rezim Suriah diberikan penalti karena menembakan rudal scud ke wilayah penduduk. Menurutnya siapapun pihak yang melakukan kejahatan perang, baik oposisi maupun pemerintah Suriah, harus diberikan sanksi bila melakukan tindakan seperti itu. Dan tidak lupa beliau juga meminta Russia - negara yang selama ini mendukung pemerintahan Suriah - agar meloloskan resolusi yang telah digagas berkali-kali oleh PBB.

Sejak tahun 2011, Russia bersama dengan China telah mengeluarkan veto berkali-kali setiap ada resolusi yang dikeluarkan oleh badan keamanan PBB terhadap Suriah.

Disisi lainnnya, diperbatasan Turki dan Suriah telah terjadi sebuah kecelakaan dimana seorang tentara Turki menembak sampai tewas dengan tidak sengaja teman tentaranya ketika mereka sedang bercanda. Belum diketahui dengan jelas apa penyebab hal itu terjadi dan tentara tersebut telah ditahan.

sumber:TZ

Kamis, 28 Februari 2013

Kebijakan Baru Amerika Serikat Di Suriah Bekerja Sama Dengan Russia


Paris - Berita mengejutkan datang dari Paris ketika Sekretaris Negara Amerika Serikat Jhon Kerry membawa kebijakan luar negeri Obama yang baru yaitu akan berjalan bersama-sama Russia dalam rangka mencegah supaya Suriah tidak jatuh ke tangan Islam garis keras, demikian menurut Debka hari ini.

Sebelumnya, Amerika Serikat meningkatkan bantuannya kepada oposisi Suriah dengan memberikan bantuan-bantuan peralatan seperti kendaraan, alat komunikasi dan teropong malam hari juga pelatihan-pelatihan. Semua bantuan itu untuk menjalankan kebijakan Amerika Serikat sebelumnya di Suriah yang terdiri dari 3 misi yaitu:

  1. Untuk mengambil alih senjata kimia Bashar Assad.
  2. Untuk membentuk pemerintahan pro barat setelah pemerintahan Assad lengser.
  3. Untuk mencegah supaya kelompok pemberontak tidak dikuasai oleh kelompok Islam garis keras termasuk yang tergabung dalam Al-Qaeda.
Namun setelah evaluasi terkini, ternyata misi itu semua telah gagal. Kelompok Islam garis keras semakin menguasai Suriah dan semakin kuat. Akhirnya pemerintahan Obama berkesimpulan bahwa satu-satunya cara untuk menahan kekuatan Islam dan mengembalikan kontrol Amerika Serikat terhadap pemberontak adalah dengan bekerja sama dengan Presiden Russia - Vladimir Putin - walaupun harus membiarkan Bashar Assar berkuasa sampai tahun 2014.

Menurut sumber militer terpercaya dari Debka, strategi ini dilakukan dengan membelah Suriah menjadi dua bagian. Satu bagian untuk kelompok pemberontak dan Islam gari keras dan satu bagian lagi untuk pemerintahan Bashar Assad. Menurut sumber ini dikatakan bila kerja sama ini telah sangat dalam dan sangat mendetail. Kedua belah pihak bahkan telah memutuskan senjata jenis apa yang bisa diberikan kepada pihak-pihak yang bersengketa.

Ini adalah kebijakan baru Amerika Serikat di perang Suriah setelah Washington melihat bila situasi di Suriah semakin sulit dikendalikan, dan satu-satunya cara adalah berkerja sama dengan Moskow, termasuk menerima persyaratan dari Assad dengan tujuan untuk tetap menanamkan pengaruh Amerika Serikat di kelompok pemberontak.

Sumber: Debka

Rabu, 27 Februari 2013

Program Nuklir Iran Semakin Sulit Dihentikan

Program Nuklir Iran semakin sulit dihentikan setelah pemerintahan USA telah memilih Menteri Pertahanan baru yaitu Chuck Hagel. Chuck Hagel telah terganjal oleh senate selama beberapa bulan. Hal ini terjadi karena Chuck Hagel dinilai oleh para republikan sebagai orang yang lebih pro ke Iran dibanding ke Israel.

Dari publik Israel pun terlihat publik menyambutnya dengan negatif dimana kebanyakan orang beranggapan bila program nuklir Iran akan sulit untuk dihentikan setelah Menhan baru USA ini terpilih. Dari Debka - sebuah media massa terkenal di Israel - merelease berita bila kondisi nuklir iran saat ini telah terlalu jauh untuk bisa dihentikan seperti halnya pengaruh Iran di Syria dan Lebanon.

Menurut kantor berita telegraph, saat ini di salah satu reaktor Iran telah muncul awan uap dari steam yang mengindikasikan adanya tekanan air yang sangat kuat. Dan dikhawatirkan reaktor ini menghasilkan plutoniom yang bisa dipakai untuk membuat bom.

Memang uap air bukan menjadi bukti bila reaktor itu aktif, bisa saja itu hanyalah sebuah uji coba. Tapi waktu yang terjadi sangat bertepatan dengan dipilihnya Hagel menjadi Menhan USA dan terjadinya perjanjian 6 negara berpengaruh dengan Iran di Kazakhtan dengan topik nuklir Iran. Juga perlu di garisbawahi ucapan dari PM UK David Cameron yang berbicara secara private, dia mengatakan bila Presiden USA yaitu Obama, Presiden Prancis yaitu Francois Hollande dan PM Israel - Binyamin Netanyahu sedang merumuskan suatu kebijaksanaan yang tidak realistik terhadap Iran dan harus menerima kenyataan bila Iran telah mencapai tahapan bom Nuklir. Oleh karenanya menurut dia sanksi terhadap Iran tidak ada gunanya dan perlu di angkat.

Perundingan yang terjadi di Kazakhtan sendiri dihadiri oleh P5+1 yaitu Amerika Serikat, Inggris, Cina, Rusia, Prancis dan Jerman plus Iran. Mereka menyatakan bersedia untuk melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Iran jika iran mau menutup fasilitas nuklir di Fordo, menghentikan pengayaan uranium 20% dan menghentikan transfer pengayaan uranium diluar wilayah Iran.
Iran sendiri diluar perundingan ini menyatakan bila mereka tidak akan memenuhi tuntutan ini karena hal itu adalah haknya.

Sumber: debka, Al-jazeera