Tampilkan postingan dengan label perang israel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perang israel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Maret 2013

Washington: Hizbullah Telah Memiliki Senjata Kimia

Washington - Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun lamanya, Amerika Serikat mengkritik kekuatan pertahanan Israel karena bereaksi lambat dan meremehkan ancaman senjata kimia yang berasal dari Suriah dan mengabaikan opsi untuk melakukan tindakan tangkal. Ini yang didengar oleh Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak ketika melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Chuck Hagel di Pentagon kemarin.

Dalam meeting itu dihadiri oleh oleh Kepala Staf AS Jenderal Martin Dempsey dan Dubes Israel Michael Oren. Topik yang dibicarakan menurut sumber dari Debka adalah seputar krisis Suriah dan sama sekali tidak membicarakan tentang nuklir Iran.

Dari pertemuan ini, Barak mendapatkan informasi intelejen yagn dikonfirmasi oleh pejabat resmi AS bahwa Hizbullah telah mampu mendapatkan sejumlah senjata kimia dari Suriah, sebuah perkembangan yang mana para pemimpin Israel bersumbah untuk mencegahnya.

sumber: debka

Rabu, 27 Februari 2013

Program Nuklir Iran Semakin Sulit Dihentikan

Program Nuklir Iran semakin sulit dihentikan setelah pemerintahan USA telah memilih Menteri Pertahanan baru yaitu Chuck Hagel. Chuck Hagel telah terganjal oleh senate selama beberapa bulan. Hal ini terjadi karena Chuck Hagel dinilai oleh para republikan sebagai orang yang lebih pro ke Iran dibanding ke Israel.

Dari publik Israel pun terlihat publik menyambutnya dengan negatif dimana kebanyakan orang beranggapan bila program nuklir Iran akan sulit untuk dihentikan setelah Menhan baru USA ini terpilih. Dari Debka - sebuah media massa terkenal di Israel - merelease berita bila kondisi nuklir iran saat ini telah terlalu jauh untuk bisa dihentikan seperti halnya pengaruh Iran di Syria dan Lebanon.

Menurut kantor berita telegraph, saat ini di salah satu reaktor Iran telah muncul awan uap dari steam yang mengindikasikan adanya tekanan air yang sangat kuat. Dan dikhawatirkan reaktor ini menghasilkan plutoniom yang bisa dipakai untuk membuat bom.

Memang uap air bukan menjadi bukti bila reaktor itu aktif, bisa saja itu hanyalah sebuah uji coba. Tapi waktu yang terjadi sangat bertepatan dengan dipilihnya Hagel menjadi Menhan USA dan terjadinya perjanjian 6 negara berpengaruh dengan Iran di Kazakhtan dengan topik nuklir Iran. Juga perlu di garisbawahi ucapan dari PM UK David Cameron yang berbicara secara private, dia mengatakan bila Presiden USA yaitu Obama, Presiden Prancis yaitu Francois Hollande dan PM Israel - Binyamin Netanyahu sedang merumuskan suatu kebijaksanaan yang tidak realistik terhadap Iran dan harus menerima kenyataan bila Iran telah mencapai tahapan bom Nuklir. Oleh karenanya menurut dia sanksi terhadap Iran tidak ada gunanya dan perlu di angkat.

Perundingan yang terjadi di Kazakhtan sendiri dihadiri oleh P5+1 yaitu Amerika Serikat, Inggris, Cina, Rusia, Prancis dan Jerman plus Iran. Mereka menyatakan bersedia untuk melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Iran jika iran mau menutup fasilitas nuklir di Fordo, menghentikan pengayaan uranium 20% dan menghentikan transfer pengayaan uranium diluar wilayah Iran.
Iran sendiri diluar perundingan ini menyatakan bila mereka tidak akan memenuhi tuntutan ini karena hal itu adalah haknya.

Sumber: debka, Al-jazeera