Kamis, 28 Februari 2013

Kebijakan Baru Amerika Serikat Di Suriah Bekerja Sama Dengan Russia


Paris - Berita mengejutkan datang dari Paris ketika Sekretaris Negara Amerika Serikat Jhon Kerry membawa kebijakan luar negeri Obama yang baru yaitu akan berjalan bersama-sama Russia dalam rangka mencegah supaya Suriah tidak jatuh ke tangan Islam garis keras, demikian menurut Debka hari ini.

Sebelumnya, Amerika Serikat meningkatkan bantuannya kepada oposisi Suriah dengan memberikan bantuan-bantuan peralatan seperti kendaraan, alat komunikasi dan teropong malam hari juga pelatihan-pelatihan. Semua bantuan itu untuk menjalankan kebijakan Amerika Serikat sebelumnya di Suriah yang terdiri dari 3 misi yaitu:

  1. Untuk mengambil alih senjata kimia Bashar Assad.
  2. Untuk membentuk pemerintahan pro barat setelah pemerintahan Assad lengser.
  3. Untuk mencegah supaya kelompok pemberontak tidak dikuasai oleh kelompok Islam garis keras termasuk yang tergabung dalam Al-Qaeda.
Namun setelah evaluasi terkini, ternyata misi itu semua telah gagal. Kelompok Islam garis keras semakin menguasai Suriah dan semakin kuat. Akhirnya pemerintahan Obama berkesimpulan bahwa satu-satunya cara untuk menahan kekuatan Islam dan mengembalikan kontrol Amerika Serikat terhadap pemberontak adalah dengan bekerja sama dengan Presiden Russia - Vladimir Putin - walaupun harus membiarkan Bashar Assar berkuasa sampai tahun 2014.

Menurut sumber militer terpercaya dari Debka, strategi ini dilakukan dengan membelah Suriah menjadi dua bagian. Satu bagian untuk kelompok pemberontak dan Islam gari keras dan satu bagian lagi untuk pemerintahan Bashar Assad. Menurut sumber ini dikatakan bila kerja sama ini telah sangat dalam dan sangat mendetail. Kedua belah pihak bahkan telah memutuskan senjata jenis apa yang bisa diberikan kepada pihak-pihak yang bersengketa.

Ini adalah kebijakan baru Amerika Serikat di perang Suriah setelah Washington melihat bila situasi di Suriah semakin sulit dikendalikan, dan satu-satunya cara adalah berkerja sama dengan Moskow, termasuk menerima persyaratan dari Assad dengan tujuan untuk tetap menanamkan pengaruh Amerika Serikat di kelompok pemberontak.

Sumber: Debka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar