Polisi Anti Huru Hara Turki Tembakan gas air mata dan meriam air terhadap ribuan pendemo yang memprotest pembangunan dinding di perbatasan dengan Suriah.
Polisi mengambil tindakan setelah pendemo melemparkan bom molotov dan botol plastik kepada petugas di pinggiran kota Nusaybin di wilayah yang dihuni mayoritas Kurdi. Konstruksi dinding yang telah diberi nama sebagai "Wall of Shame" antara Nusaybin dan wilayah Suriah bagian utara yaitu kota Qamishli telah membakar emosi dari warga setempat.
Demonstrasi itu terjadi pada waktu bersamaan dengan berhentinya aksi 9 hari mogok makan yang dilakukan oleh walikota kota tersebut dalam rangka menolak pembangunan ini. Ayse Gokkan sang walikota dari PEace and Democracy Party (BDP) melakukan mogok makan dari tanggal 30 Oktober. Dia menggambarkan bila tembok itu akan membagi warga Kurdi.
Disisi lain pemerintah Turki merasa khawatir bila warga Kurdi yang berada di wilayah ini akan bergabung dengan warga Kurdi di wilayah utara Suriah dan Irak dan akan membentuk sebuah negara baru.
Saksi mata yang berada di lokasi menyatakan bila pondasi besi yang dibuat sebagai dasar tembok telah semakin tinggi dan bagian bawah telah berisi beton.
Turki telah menjadi negara utama yang menentang keras kepemimpinan Assad sejak terjadi pemberontakan pada Maret 2011. Negara ini juga menampung 600.000 pengungsi yang telah melarikan diri dari perang saudara di Suriah.
sumber: ZA
Tampilkan postingan dengan label turki. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label turki. Tampilkan semua postingan
Jumat, 08 November 2013
Kamis, 07 November 2013
Pertempuran Dahsyat di Selatan Damaskus, Sbeineh Direbut Pemerintah
Meskipun pemberontak berhasil memenangkan pertempuran di beberapa area termasuk dengan keberhasilan mereka merebut gudang senjata Suriah, kemarin pemberontak juga mengalami kekalahan ketika Sbeineh, sebuah wilayah di selatan Damaskus berhasil direbut pasukan pemerintah yang didukung oleh pasukan shiah lebanon Hizbullah.
Sbeineh telah setahun ini dikuasai oleh pihak pemberontak dan merupakan jalur utama untuk suply logistik ke daerah Damaskus bagian selatan. Setelah mendapatkan kepungan selama setahun lebih dan mendapatkan serangan yang dahsyat di 9 hari terakhir, akhirnya wilayah ini jatuh. Diyakini dengan jatuhnya wilayah ini, jalur suply untuk pemberontak di daerah Damaskus selatan terputus sama sekali.
Dikhawatirkan oleh beberapa pengamat kemanusiaan bila pasukan yang mendukung pemerintah akan membantai juga warga sipil yang ada disana karena dituduh mendukung pemberontak. Dikatakan bila pertarungan di wilayah ini merupakan pertempuran yang paling jelas berdasarkan alasan sektarian. Wilayah ini dekat dengan situs suci Shiah di distrik Sayida Zainab.
Selain kepungan yang telah terjadi sekian lama, penyebab lain dari jatuhnya wilayah ini adalah terpecahnya kekuatan dari beberapa kelompok pemberontak.
Selain kepala roket, pimpinan kepala daerah setempat - Huseyin Avni - juga mengatakan bila sejumlah senjata lain seperti roket dan bom juga ikut disita.
Turki yang memutuskan hubungan diplomasi dengan Suriah setelah pemberontakan pecah pada 2011, telah mendukung perjuangan pemberontak untuk menumbangkan presiden Assad. Namun Ankara juga berulangkali mengatakan bila mereka tidak mempersenjatai pemberontak Suriah.
sumber: al-arabiya
Sbeineh telah setahun ini dikuasai oleh pihak pemberontak dan merupakan jalur utama untuk suply logistik ke daerah Damaskus bagian selatan. Setelah mendapatkan kepungan selama setahun lebih dan mendapatkan serangan yang dahsyat di 9 hari terakhir, akhirnya wilayah ini jatuh. Diyakini dengan jatuhnya wilayah ini, jalur suply untuk pemberontak di daerah Damaskus selatan terputus sama sekali.
Dikhawatirkan oleh beberapa pengamat kemanusiaan bila pasukan yang mendukung pemerintah akan membantai juga warga sipil yang ada disana karena dituduh mendukung pemberontak. Dikatakan bila pertarungan di wilayah ini merupakan pertempuran yang paling jelas berdasarkan alasan sektarian. Wilayah ini dekat dengan situs suci Shiah di distrik Sayida Zainab.
Selain kepungan yang telah terjadi sekian lama, penyebab lain dari jatuhnya wilayah ini adalah terpecahnya kekuatan dari beberapa kelompok pemberontak.
Turki Menangkap Penyelundup Senjata
Disisi lain pihak berwenang Turki telah menangkap kepala roket dalam jumlah besar di dekat perbatasan Suriah. Polisi memberhentikan sebuah truk di Adana sekitar 50km dari perbatasan Suriah dan menyita 1200 kepala roket. Pemerintah sedang mengusut pihak-pihak terkait dan berkeyakinan bila senjata-senjata tersebut bukan untuk digunakan di Turki, namun akan digunakan di Suriah.Selain kepala roket, pimpinan kepala daerah setempat - Huseyin Avni - juga mengatakan bila sejumlah senjata lain seperti roket dan bom juga ikut disita.
Turki yang memutuskan hubungan diplomasi dengan Suriah setelah pemberontakan pecah pada 2011, telah mendukung perjuangan pemberontak untuk menumbangkan presiden Assad. Namun Ankara juga berulangkali mengatakan bila mereka tidak mempersenjatai pemberontak Suriah.
sumber: al-arabiya
Kamis, 30 Mei 2013
Oposisi Suriah Menolak Pembicaraan Damai di Jenewa, Hizbullah Mengalir ke Suriah
Koalisi Oposisi Nasional Suriah mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan damai yang disponsori Rusia - AS, sementara rezim melakukan pembantaian di Suriah.
Keputusan ini diambil setelah diskusi yang panjang selama hampir satu minggu lamanya dengan di awasi oleh para pengamat dari negara-negara pendukung oposisi Suriah.
Koalisi Nasional mengalami kesulitan sebelumnya untuk menentukan komposisi yang tepat untuk dikirimkan dalam pembicaraan damai di Jenewa bulan Juni ini. Kesulitan itu terjadi ketika kubu Islamist dan Liberal berseteru mengenai jumlah perwakilan dari masing-masing kelompok mereka.
Disisi lain, AS juga memberikan tekanan agar delegasi yang dikirimkan supaya seminimal mungkin melibatkan Islam garis keras seperti dari Muslim Brotherhood/Ikhwanul Muslimin.
Sebelumnya, dari pihak pemerintah Suriah juga menegaskan bila apapun keputusan yang dicapai di konferensi damai di Jenewa nanti harus tetap dibawa ke referendum di dalam negeri Suriah, dan mereka pun menegaskan bila Assad tidak akan mundur dari kursi kepresidenan. Padahal hal inilah yang menjadi tentangan dari pihak oposisi.
AS baru saja memberikan seruan kepada Hizbullah agar menarik mundur pasukannya dan juga telah memberikan tekanan secara langsung kepada presiden Lebanon. Namun dengan pergerakan terkini dari Hizbullah sudah jelas bila mereka tidak memandang AS sama sekali.
AS dengan kondisi ekonomi dalam negeri yang morat-marit berusaha menghindari ikut campur secara militer langsung terhadap konflik Suriah ini mengingat dana yang akan dikucurkan tentu akan sangat besar. Dengan kondisi ini, AS beberapa kali mengulur-ngulur waktu walaupun pemerintah Suriah telah beberapa kali melakukan pelanggaran kemanusiaan misalnya seperti penggunaan senjata kimia.
Dengan semakin derasnya aliran senjata, bantuan militer dan personel dari sukutu Assad seperti Iran, Rusia dan Hizbullah ke Suriah, seiring dengan mengalirnya senjata dari Uni Eropa terhadap oposisi juga campur tangan Israel di wilayah, sudah terbayang bila beberapa hari kedepan ini Suriah akang menghadapi pertempuran lebih dahsyat lagi.
sumber: dari berbagai sumber
Keputusan ini diambil setelah diskusi yang panjang selama hampir satu minggu lamanya dengan di awasi oleh para pengamat dari negara-negara pendukung oposisi Suriah.
Koalisi Nasional mengalami kesulitan sebelumnya untuk menentukan komposisi yang tepat untuk dikirimkan dalam pembicaraan damai di Jenewa bulan Juni ini. Kesulitan itu terjadi ketika kubu Islamist dan Liberal berseteru mengenai jumlah perwakilan dari masing-masing kelompok mereka.
Disisi lain, AS juga memberikan tekanan agar delegasi yang dikirimkan supaya seminimal mungkin melibatkan Islam garis keras seperti dari Muslim Brotherhood/Ikhwanul Muslimin.
Sebelumnya, dari pihak pemerintah Suriah juga menegaskan bila apapun keputusan yang dicapai di konferensi damai di Jenewa nanti harus tetap dibawa ke referendum di dalam negeri Suriah, dan mereka pun menegaskan bila Assad tidak akan mundur dari kursi kepresidenan. Padahal hal inilah yang menjadi tentangan dari pihak oposisi.
Tentara Hizbullah Mengalir ke Suriah
Sementara itu, tentara Hizbullah yang sebelumnya aktif secara terang-terangan di kota-kota Damaskus, Homs dan Qusayr, baru-baru ini menurut intelejen dari Israel telah kembali mengirimkan ribuan tentaranya untuk dikirimkan ke kota lain di Suriah yaitu Deera.AS baru saja memberikan seruan kepada Hizbullah agar menarik mundur pasukannya dan juga telah memberikan tekanan secara langsung kepada presiden Lebanon. Namun dengan pergerakan terkini dari Hizbullah sudah jelas bila mereka tidak memandang AS sama sekali.
AS dengan kondisi ekonomi dalam negeri yang morat-marit berusaha menghindari ikut campur secara militer langsung terhadap konflik Suriah ini mengingat dana yang akan dikucurkan tentu akan sangat besar. Dengan kondisi ini, AS beberapa kali mengulur-ngulur waktu walaupun pemerintah Suriah telah beberapa kali melakukan pelanggaran kemanusiaan misalnya seperti penggunaan senjata kimia.
Dengan semakin derasnya aliran senjata, bantuan militer dan personel dari sukutu Assad seperti Iran, Rusia dan Hizbullah ke Suriah, seiring dengan mengalirnya senjata dari Uni Eropa terhadap oposisi juga campur tangan Israel di wilayah, sudah terbayang bila beberapa hari kedepan ini Suriah akang menghadapi pertempuran lebih dahsyat lagi.
sumber: dari berbagai sumber
Rabu, 22 Mei 2013
Polisi Turki Menahan Enam Orang Yang Merencanakan Menyerang Pengungsian Suriah
Hatay Gubernur Mehmet Celalettin Lekesiz telah mengumumkan kepada media bahwa enam orang yang diduga berencana untuk melancarkan serangan terhadap pengungsi Suriah di Hatay telah ditahan.
Para tersangka dilaporkan berencana untuk melancarkan serangan bom di kota-kota tenda yang menjadi tuan rumah pengungsi Suriah di provinsi tersebut dan berencana menculik beberapa pengungsi.
Menurut gubernur, polisi Hatay melakukan operasi pada Rabu dan menahan enam orang. Para tersangka dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Penahanan datang hanya beberapa minggu setelah Turki dikejutkan oleh serangan bom mobil kembar di distrik Reyhanli Hatay pada 11 Mei. Serangan-serangan itu menewaskan 51 orang dan melukai lebih dari 100. Reyhanli merupakan pusat utama bagi pengungsi Suriah yang melarikan diri dari kekerasan yang disponsori rezim di negara mereka.
Sementara itu, Mehmet G., salah satu pelaku utama serangan mematikan di distrik Reyhanli Hatay, mengatakan kepada polisi bahwa ia dan beberapa penyerang lain "digunakan" oleh dalang sebenarnya di balik serangan itu.
Mehmet G., yang ditangkap tak lama setelah serangan itu adalah pemilik dari dua kendaraan yang diledakkan dalam serangan itu dan diduga melakukan pemboman mematikan juga. Dia dilaporkan berasal dari Turki dan berasal dari Hatay.
Selama interogasi oleh polisi, Mehmet G. mengatakan bahwa Nasir Eskiocak, salah satu dalang pemboman Reyhanli dan yang saat ini masih bebas, telah meyakinkan dia dan teman-temannya bahwa mereka akan mendapatkan bantuan untuk melarikan diri ke Suriah setelah serangan, namun Eskiocak tidak menepati janjinya.
"Saya bertemu Eskiocak tujuh tahun yang lalu. Dia membantu saya secara finansial dari waktu pertemuan pertama kami dan karena itu saya percaya padanya. Aku mematuhi perintahnya [atas serangan itu] tanpa pertanyaan, "kata Mehmet G. kepada polisi.
Penyerang itu juga mengatakan ia membeli kedua kendaraan yang digunakan dalam serangan itu sebesar TL 18.500 tapi tidak membayar seluruh harga. "Eskiocak mengatakan kepada kita untuk melakukan perjalanan ke Adana, Ankara dan Konya dengan kendaraan. Kami tidak mempertanyakan mengapa ia ingin kita melakukannya. Kami hanya melakukan perjalanan ke tiga kota. Kemudian kami membawa kendaraan kembali ke Hatay. Temir Dükanci [tersangka lain yang masih bebas] meletakan bahan peledak ditanam di kendaraan. Kemudian kami mengambil kendaraan ke lokasi pemboman dan melakukan serangan itu, "kata Mehmet G..
Para penyerang berencana untuk melarikan diri ke Suriah setelah serangan itu tapi itu tidak terjadi, menurut Mehmet G. "Eskiocak menyuruh kami untuk pergi ke lokasi [spesifik] setelah serangan. Kami melakukannya dan mencoba menelepon Eskiocak untuk datang menjemput kami. Dia tidak menanggapi dan pada saat itu kami memahami bahwa kami telah tertipu. Kami mencoba memanggilnya beberapa kali tapi dia tidak menanggapi. Kami menyadari bahwa kita tidak akan dapat melarikan diri ke Suriah. Kami mencoba bersembunyi di daerah pegunungan namun pemburu melihat kami dan menelepon polisi. Kemudian kami tertangkap oleh polisi. "
Mehmet G. juga mengatakan bahwa Eskiocak memiliki hubungan yang kuat dengan badan intelijen Suriah al-mukhabarat, dimana pemerintah Turki dan pejabat intelijen percaya merencanakan dan mendukung serangan Reyhanli. "Eskiocak banyak dicintai oleh al-mukhabarat. Dia saat ini di Suriah dan meninggalkan Turki sebelum serangan. Kami tidak bisa melakukannya karena mereka menggunakan kami [untuk menyerang], "tambahnya.
Para pejabat keamanan Turki masih bekerja untuk menangkap Eskiocak, Dükanci dan Yusuf Nazik, yang diyakini sebagai dalang sebenarnya dari pemboman Reyhanli. Ada laporan bahwa para pejabat berada dalam kontak dengan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) untuk meminta bantuan kelompok tersebut dalam menangkap Eskiocak dan dua tersangka lainnya.
sumber: tz
Jumat, 17 Mei 2013
Penyelundup Ledakan Depot Bahan Bakar, 10 Tewas di Perbatasan Suriah-Turki
![]() |
Mahasiswa Turki melakukan protes di Istanbul menyalahkan kebijakan politik Endorgan penyebab bom kembar. |
Setidaknya 10 orang tewas pada hari Jumat dalam ledakan setelah tersangka penyelundup membakar depot bahan bakar dalam menanggapi tindakan keras polisi, kata seorang pejabat setempat.
Para tersangka membakar depot bahan bakar ilegal yang terletak di ruang bawah tanah sebuah bangunan tiga lantai di sebuah desa kecil dekat perbatasan Turki dengan Suriah, memicu ledakan kuat yang juga melukai tiga orang, AFP melaporkan.
Tersangka penyelundup mencoba untuk menghindari tindakan keras oleh pasukan keamanan yang menggerebek tempat penampungan mereka, demikian menurut Gubernur kota Hatay Celalettin Lekesiz seperti dikutip oleh kantor berita Anatolia.
Ledakan itu terjadi beberapa hari setelah bom mobil kembar mengguncang sebuah kota perbatasan di daerah yang sama pada hari Sabtu, menewaskan 51 orang. Laporan resmi tidak menyatakan bila kedua insiden memiliki hubungan.
Sebelumnya, Turki menangkap seorang tersangka utama yang mereka tuduh bertanggung jawab atas serangan bom mobil kembar.
Namun, Turki mencatat bahwa masih ada dua tersangka lain masih dalam pelarian.
Pria yang ditangkap pada Jumat diduga membeli kendaraan yang digunakan dalam pemboman dan tertangkap ketika mencoba untuk menyeberangi perbatasan ke Suriah bersama dengan dua kawannya.
Dengan penangkapan terbaru, Turki sekarang telah menangkap empat orang di penjara, sementara empat lainnya telah dibebaskan dengan hukuman percobaan, demikian menurut AFP.
sumber: afp, alarabiya, anatolia
Selasa, 14 Mei 2013
Endorgan Menolak Bekerjasama dengan Pemerintah Suriah
Perdana Mentri Turki Recep Tayyip Erdogan hari selasa dengan tegas menolak sebuah proposal kerjasama dari Suriah untuk mendirikan sebuah badan investigasi bersama untuk menyelidiki bom mobil kembar yang membunuh 51 orang baru-baru ini di Turki.
"Pemerintahan Damaskus adalah ilegal, bagaimana mungkin kami mengakui struktur yang tidak diakui oleh warganya sendiri?", demikian menurut Endorgan sebelum pergi ke pertemuan dengan Presiden AS Barrack Obama pada hari kamis.
Suriah pada hari sebelumnya menyatakan bersedia untuk membentuk sebuah badan gabungan bersama Turki untuk menyelidiki serangan mematikan yang terjadi di perbatasan kota Reyhanly dimana Ankara menuduh Damaskus berada dibelakang serangan ini.
Pada hari sabtu ledakan bom mobil kembar terjadi dan membunuh puluhan orang warga Turki dan beberapa warga Suriah. Kepolisian Turki telah menangkap 13 orang tersangka. Endorgan mengumumkan bila pemerintahannya akan memberikan sebuah road map terhadap krisis Suriah setelah dia kembali dari AS.
Endorgan juga menyatakan bila negaranya merupakan negara pertama yang menjadi korban dari krisis Suriah di wilayah ini.
Ankara telah memihak pihak pejuang pemberontak pada krisis ini untuk menjatuhkan rejim Bashas al-Assad dan telah menampung sekitar 400.000an pengungsi termasuk personel militer Suriah yang membelot di negara ini. Dan krisis yang terjadi ini akan menjadi topik utama pembicaraannya dengan Obama.
sumber: al-arabiya
Jumat, 15 Maret 2013
Dua Tahun Perlawanan Terhadap Assad
Damascus - Pemerintahan Suriah pada hari Kamis meningkatkan level keamanan di Damascus setelah pihak oposisi Suriah yang berusaha untuk menurunkan Presiden Bashar menyerukan para pendukungnya untuk meningkatkan serangan sebagai peringatan dua tahun perlawanan terhadap rezim Assad.
Pemberontakan terhadap kepemimpinan Assad dimulai pada bulan Maret 2011 dengan sebuah protest di selatan kota Daraa. Demo waktu itu disulut karena ditangkapnya anak-anak muda yang membuat grafiti di dinding sebagai pentuk perlawanan terhadap rezim. Dari sinilah awal terjadinya perang saudara yang telah memakan 70.000 orang tewas menurut PBB.
Pada hari Jumat, beberapa pejuang perlawanan menyerukan peningkatan serangan untuk menandai peringatan dua tahun perlawanan terhadap rezim. Kelompok Muslim Brotherhood juga menyerukan "minggu penuh aksi" namun tidak memperjelas apa yang harus dilakukan.
Sedangkan di Lebanon, sekelompok orang bersenjata menghentikan dan membakar tiga truk tanki bahan bakar yang mempunyai plat Suriah dan sedang berjalan memasuki wilayah Suriah. Pihak berwenang menyatakan insiden ini terjadi di seelah utara Tripoli dan dilaporkan tidak ada korban.
Banyak dari warga Sunni Lebanon mendukung kelompok oposisi Sunni Suriah sedangkan syiah Lebanon termasuk Hizbullah mendukung Assad.
Peringatan PBB, Tahun Ketiga Perang Suriah Makin Memburuk
Dengan krisis di Suriah yang telah terjadi selama dua tahun, pejabat PBB bagian Kemanusiaan mengingatkan bila tahun ketiga dari krisis akan lebih buruk bila komunitas Internasional masih juga belum menemukan jalan untuk mengakhiri konflik.
Pejabat PBB untuk untuk Humanitarian Affairs and Emergency Relief Coordinator - Valeri Amos - menyatakan bahwa jumlah pengungsi Suriah akan meningkat dengan sangat cepat dalam beberapa bulan kedepan. Dia memprediksikan jumlah pengungsi mencapati lebih dari 1.100.000 orang pada akhir Juni tahun ini, namun ternyata jumlah ini telah tercapai di bulan Maret.
PBB hari Kamis menyatakan bila jumlah pengungsi Suriah yang terdata telah meningkat sebesar 10 persen hanya dalam waktu satu minggu menjadi 1.100.000 orang. Para pengungsi tersebar di kemah-kemah pengungsian Yordania, Turki dan Lebanon.
Amos juga menyatakan bila negara-negara donor yang telah menyetujui untuk mengirimkan dana sebesar 1.5 milyar dolar untuk pengungsi Suriah di konferensi Kuwait bulan Januari agar segera mengirimkan dana mereka secepat mungkin. Saat ini yang baru diterima adalah 1/5 dari jumlah tersebut yaitu sekitar 300 juta dollar.
sumber: todayszaman
Pemberontakan terhadap kepemimpinan Assad dimulai pada bulan Maret 2011 dengan sebuah protest di selatan kota Daraa. Demo waktu itu disulut karena ditangkapnya anak-anak muda yang membuat grafiti di dinding sebagai pentuk perlawanan terhadap rezim. Dari sinilah awal terjadinya perang saudara yang telah memakan 70.000 orang tewas menurut PBB.
Pada hari Jumat, beberapa pejuang perlawanan menyerukan peningkatan serangan untuk menandai peringatan dua tahun perlawanan terhadap rezim. Kelompok Muslim Brotherhood juga menyerukan "minggu penuh aksi" namun tidak memperjelas apa yang harus dilakukan.
Patroli dan Pemeriksaan Keamanan
Seorang aktifis Damaskus yang menamakan dirinya Abu Qais mengatakan bila pasukan Suriah meningkatkan patroli dan pemeriksaan keamanan di ibu kota.Sedangkan di Lebanon, sekelompok orang bersenjata menghentikan dan membakar tiga truk tanki bahan bakar yang mempunyai plat Suriah dan sedang berjalan memasuki wilayah Suriah. Pihak berwenang menyatakan insiden ini terjadi di seelah utara Tripoli dan dilaporkan tidak ada korban.
Banyak dari warga Sunni Lebanon mendukung kelompok oposisi Sunni Suriah sedangkan syiah Lebanon termasuk Hizbullah mendukung Assad.
Peringatan PBB, Tahun Ketiga Perang Suriah Makin Memburuk
Dengan krisis di Suriah yang telah terjadi selama dua tahun, pejabat PBB bagian Kemanusiaan mengingatkan bila tahun ketiga dari krisis akan lebih buruk bila komunitas Internasional masih juga belum menemukan jalan untuk mengakhiri konflik.
Pejabat PBB untuk untuk Humanitarian Affairs and Emergency Relief Coordinator - Valeri Amos - menyatakan bahwa jumlah pengungsi Suriah akan meningkat dengan sangat cepat dalam beberapa bulan kedepan. Dia memprediksikan jumlah pengungsi mencapati lebih dari 1.100.000 orang pada akhir Juni tahun ini, namun ternyata jumlah ini telah tercapai di bulan Maret.
PBB hari Kamis menyatakan bila jumlah pengungsi Suriah yang terdata telah meningkat sebesar 10 persen hanya dalam waktu satu minggu menjadi 1.100.000 orang. Para pengungsi tersebar di kemah-kemah pengungsian Yordania, Turki dan Lebanon.
Amos juga menyatakan bila negara-negara donor yang telah menyetujui untuk mengirimkan dana sebesar 1.5 milyar dolar untuk pengungsi Suriah di konferensi Kuwait bulan Januari agar segera mengirimkan dana mereka secepat mungkin. Saat ini yang baru diterima adalah 1/5 dari jumlah tersebut yaitu sekitar 300 juta dollar.
sumber: todayszaman
Kamis, 14 Maret 2013
Iran Meningkatkan Pengiriman Senjata Ke Suriah
Suriah - Iran secara signifikan telah meningkatkan dukungan militernya terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad di bulan-bulan terakhir, demikian menurut pernyataan para diplomat barat seperti yang dilansir oleh al-arabiya.
Pengiriman senjata dari Iran terus membanjiri Suriah lebih dari dua kali lipatnya dalam bulan-bulan terakhir ini melalui Iraq, Turki dan perbatasan-perbatasan lainnya termasuk Lebanon, demikian mneurut sumber yang sangat dirahasiakan. Namun pernyataan ini langsung di tolak mentah-mentah oleh para pejabat Irak maupun Turki.
Menurut sumber rahasia ini Iran berusaha sangat keras untuk segera mengakhiri konflik di Suriah. Dan konflik di Suriah terlihat semakin menjurus kepada konflik sektarian dibanding pertarungan antara pemberontak FSA dengan Pemerintahan Suriah. Dukungan senjata ini juga terlihat mengalir ke kelompok syiah seperti Hizbullah yang sudah berulangkali tertangkap basah sangat aktif berada di medan perang mendukung militer Assad.
"Irak saat ini benar-benar sedang mencari jalan lain", demikian menurut diplomat barat yang tidak ingin disebut namanya ini.
Pesawat sipil yang terlibat adalah Iran Air dan Mahan Air yang sebetulnya telah mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat. Ada sekitar 5 ton senjata yang dikirimkan setiap minggunya dari sejak September. Peralatan militer ini dikirimkan tidak hanya kepada Hizbullah juga kepada milisi Shabiha.
Peralatan militer tersebut meliputi alat komunikasi, senjata ringan sampai senjata berat seperti rudal permukaan ke permukaan. Bahkan juga ada peralatan canggih seperti drone UAV. Semua benda ini disembunyikan dibagian bawah badan pesawat yang dekat dengan jalur bahan bakar.
Menurut sumber ini, Rusia juga mempunya peran penting dalam memberikan dukungan senjata kepada Suriah. Rusia tidak terkena embargo senjata seperti halnya Iran sehingga Russia tidak melanggar resolusi PBB karena melakukan transaksi senjata dengan Suriah. Namun bila Rusia menerima senjata dari Iran, maka negara ini akan melanggar resolusi PBB.
Rusia sendiri sangat mengkritik Amerika, negara-negara eropa dan pemerintahan-pemerintahan Arab yang memberikan dukungan senjata kepada pihak pemberontak untuk menggulingkan Assad. Rusia mengakui memberikan dukungan militer terhadap Suriah termasuk rudal anti serangan udara namun bukan senjata yang bisa dipakai untuk menyerang seperti helikopter contohnya.
Dari Turki seorang diplomat juga menolak tuduhan ini. "Hal ini adalah hal yang sangat sensitif bagi Turki dan kami sangat mengetahui bila hal ini tidak berdasar", demikian katanya terhadap reporter Reuters.
Duta besar Lebanon untuk PBB Nawaf Salam mengatakan bila dia tidak dalam posisi untuk berkomentar untuk hal ini. Dan sumber di pemerintahan Lebanon lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya juga menolak tuduhan ini.
sumber: al-arabiya
Pengiriman senjata dari Iran terus membanjiri Suriah lebih dari dua kali lipatnya dalam bulan-bulan terakhir ini melalui Iraq, Turki dan perbatasan-perbatasan lainnya termasuk Lebanon, demikian mneurut sumber yang sangat dirahasiakan. Namun pernyataan ini langsung di tolak mentah-mentah oleh para pejabat Irak maupun Turki.
Menurut sumber rahasia ini Iran berusaha sangat keras untuk segera mengakhiri konflik di Suriah. Dan konflik di Suriah terlihat semakin menjurus kepada konflik sektarian dibanding pertarungan antara pemberontak FSA dengan Pemerintahan Suriah. Dukungan senjata ini juga terlihat mengalir ke kelompok syiah seperti Hizbullah yang sudah berulangkali tertangkap basah sangat aktif berada di medan perang mendukung militer Assad.
Alur Pengiriman Senjata
Senjata-senjata ini dikirimkan melalui pesawat udara sipil menuju Iraq dan disambung dengan beberapa truk memasuki wilayah Suriah."Irak saat ini benar-benar sedang mencari jalan lain", demikian menurut diplomat barat yang tidak ingin disebut namanya ini.
Pesawat sipil yang terlibat adalah Iran Air dan Mahan Air yang sebetulnya telah mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat. Ada sekitar 5 ton senjata yang dikirimkan setiap minggunya dari sejak September. Peralatan militer ini dikirimkan tidak hanya kepada Hizbullah juga kepada milisi Shabiha.
Peralatan militer tersebut meliputi alat komunikasi, senjata ringan sampai senjata berat seperti rudal permukaan ke permukaan. Bahkan juga ada peralatan canggih seperti drone UAV. Semua benda ini disembunyikan dibagian bawah badan pesawat yang dekat dengan jalur bahan bakar.
Menurut sumber ini, Rusia juga mempunya peran penting dalam memberikan dukungan senjata kepada Suriah. Rusia tidak terkena embargo senjata seperti halnya Iran sehingga Russia tidak melanggar resolusi PBB karena melakukan transaksi senjata dengan Suriah. Namun bila Rusia menerima senjata dari Iran, maka negara ini akan melanggar resolusi PBB.
Rusia sendiri sangat mengkritik Amerika, negara-negara eropa dan pemerintahan-pemerintahan Arab yang memberikan dukungan senjata kepada pihak pemberontak untuk menggulingkan Assad. Rusia mengakui memberikan dukungan militer terhadap Suriah termasuk rudal anti serangan udara namun bukan senjata yang bisa dipakai untuk menyerang seperti helikopter contohnya.
Respon Dari Negara Tertuduh
Ali al-Moussawi penasihat bidang media Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki dengan sangat tegas membantah pada hari Rabu ini, "Tidak, hal seperti itu tidak pernah terjadi. Senjata-senjata tidak akan di kirim dari Iran ke Suriah melalui Irak, apakah dari jalur darat maupun dari udara".Dari Turki seorang diplomat juga menolak tuduhan ini. "Hal ini adalah hal yang sangat sensitif bagi Turki dan kami sangat mengetahui bila hal ini tidak berdasar", demikian katanya terhadap reporter Reuters.
Duta besar Lebanon untuk PBB Nawaf Salam mengatakan bila dia tidak dalam posisi untuk berkomentar untuk hal ini. Dan sumber di pemerintahan Lebanon lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya juga menolak tuduhan ini.
sumber: al-arabiya
Langganan:
Postingan (Atom)