Setelah mendapatkan keberhasilan di beberapa operasi militer sebelumnya, Kurdi Suriah yang berada di wilayah utara negeri ini emngumumkan pada hari Selasa formasi sebuah pemerintahan transisi menuju pemerintahan otonomi.
Deklarasi terbaru terjadi di tengah semakin menguatnya hak Kurdi di negara tetangga Turki, dan meningkatnya langkah menuju kemerdekaan dengan wilayah otonomi Irak.
Setelah lama tertindas di bawah Presiden Suriah Bashar al - Assad dan ayahnya, suku Kurdi melihat perang sipil sebagai sebuah kesempatan untuk mendapatkan otonomi yang bisa dinikmati oleh kerabat etnis mereka di Irak.
Pengumuman ini dibuat setelah pembicaraan dilakukan di kota Kurdi Qamishli dan terjadi setelah para pemimpin Kurdi mengumumkan rencana untuk membuat pemerintah sementara pada bulan Juli.
Pemerintah otonom transisi melibatkan pembagian wilayah Kurdi Suriah menjadi tiga wilayah, masing-masing dengan DPRD sendiri, serta wakil untuk badan eksekutif daerah, demikian menurut AFP.
Deklarasi ini tercapai setelah pembicaraan dilakukan selama 2 hari di kota Qamishli diantara seluruh kelompok lokal yang mendiskusikan detail dari formasi pemerintahan transisi ini.
"Tanggung jawab utama dari pemerintahan transisi adalah mempersiapkan payung hukum untuk pemilu serta isu-isu politik, militer , keamanan dan ekonomi di kawasan dan Suriah".
Wilayah Kurdi di utara Suriah telah di atur oleh dewan lokal Kurdi sejak pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al - Assad mundur di pertengahan 2012.
Kurdi mewakili sekitar 15 persen dari populasi Suriah dan sebagian besar terkonsentrasi di bagian utara negara itu.
sumber: alarabiya
Tampilkan postingan dengan label kurdi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kurdi. Tampilkan semua postingan
Selasa, 12 November 2013
Senin, 11 November 2013
Irak Mengawasi Kelompok Pejuang Kurdi di Suriah
Dengan perkembangan terakhir dimana kelompok pejuang Kurdi menunjukkan kekuatan militernya di utara Suriah, Baghdad terus memonitor keberadaan kelompok ini mengingat kelompok Kurdi akan mengancam stabilitas dari Irak. Kelompok Kurdi dan kelompok yang terhubung ke Al-Qaeda telah berperang selama beberapa minggu atas beberapa wilayah.
Kelompok Kurdi pada bulan Oktober kemarin berhasil menguasai wilayah Al-Yaarubia setelah pertempuran yang sengit di medan perang sebelah timur. Irak dan Suriah mempunyai garis perbatasan sepanjang 600km dimana kelompok pejuang dari Al-Qaeda dan Kurdi saling bersaing untuk mendapatkannya.
Baghdad sendiri juga khawatir terhadap kelompok Al-Qaeda dimana bagi kelompok ini, perbatasan ini merupakan sebuah jalur untuk menyelundupkan bahan peledak, pejuang dan pembom bunuh diri.
"Perbatasan ini adalah sebuah titik yang sangat penting untuk Al-Qaeda maupun Kurdi Suriah", demikian kata Ali al-Haidari seorang pengamat keamanan di Baghdad. "Dan pada saat bersamaan hal ini juga mengancam keamanan pemerintahan juga".
Pasukan keamanan Irak memperkuat kekuatan mereka di perbatasan ketika pertempuran terjadi dengan sengitnya di perbatasan. Mereka berusaha untuk mencegah para pejuang memasuki wilayah Irak ketika mereka terdesak.
Menurut Aymenn al-Tamimi seorang anggota think-thank forum timur tengah menyatakan bila pertempuran di Iraq dan Suriah bagi kelompok Al-Qaeda adalah pertempuran Ideologi. Menurutnya, Al-Qaeda menempatkan pertempuran di wilayah ini adalah sebuah pertempuran besar yang utuh. Dia mengingatkan bila dikuasainya Al-Yaarubia bukan berarti pertempuran akan berakhir.
"Ini tidak akan berhenti", demikian kata Tamimi. "Ini akan menyebabkan situasi yang sangat buruk terhadap pemerintahan irak".
Irak telah menyampaikan kekhawatirannya bahwa pertumpahan darah di Suriah akan berimbas kepada negara itu. Kekacauan di Iraw secara dramatis telah meningkat di beberapa bulan terakhir. Lebih banyak korban tewa di bukan Oktober dibandingkan dengan korban tewas digabungkan di 3 bulan awal tahun 2013. Pertempuran di perbatasan telah membuat militan Sunni yang terhubung dengan Al-Qaeda semakin berani melawan pemerintahan Irak yang dipimpin Shiah.
sumber: AFP
Kelompok Kurdi pada bulan Oktober kemarin berhasil menguasai wilayah Al-Yaarubia setelah pertempuran yang sengit di medan perang sebelah timur. Irak dan Suriah mempunyai garis perbatasan sepanjang 600km dimana kelompok pejuang dari Al-Qaeda dan Kurdi saling bersaing untuk mendapatkannya.
Baghdad sendiri juga khawatir terhadap kelompok Al-Qaeda dimana bagi kelompok ini, perbatasan ini merupakan sebuah jalur untuk menyelundupkan bahan peledak, pejuang dan pembom bunuh diri.
"Perbatasan ini adalah sebuah titik yang sangat penting untuk Al-Qaeda maupun Kurdi Suriah", demikian kata Ali al-Haidari seorang pengamat keamanan di Baghdad. "Dan pada saat bersamaan hal ini juga mengancam keamanan pemerintahan juga".
Pasukan keamanan Irak memperkuat kekuatan mereka di perbatasan ketika pertempuran terjadi dengan sengitnya di perbatasan. Mereka berusaha untuk mencegah para pejuang memasuki wilayah Irak ketika mereka terdesak.
Menurut Aymenn al-Tamimi seorang anggota think-thank forum timur tengah menyatakan bila pertempuran di Iraq dan Suriah bagi kelompok Al-Qaeda adalah pertempuran Ideologi. Menurutnya, Al-Qaeda menempatkan pertempuran di wilayah ini adalah sebuah pertempuran besar yang utuh. Dia mengingatkan bila dikuasainya Al-Yaarubia bukan berarti pertempuran akan berakhir.
"Ini tidak akan berhenti", demikian kata Tamimi. "Ini akan menyebabkan situasi yang sangat buruk terhadap pemerintahan irak".
Irak telah menyampaikan kekhawatirannya bahwa pertumpahan darah di Suriah akan berimbas kepada negara itu. Kekacauan di Iraw secara dramatis telah meningkat di beberapa bulan terakhir. Lebih banyak korban tewa di bukan Oktober dibandingkan dengan korban tewas digabungkan di 3 bulan awal tahun 2013. Pertempuran di perbatasan telah membuat militan Sunni yang terhubung dengan Al-Qaeda semakin berani melawan pemerintahan Irak yang dipimpin Shiah.
sumber: AFP
Jumat, 08 November 2013
Polisi Anti Huru Hara Turki Tembakan Gas Air Mata ke Pendemo Tembok Suriah
Polisi Anti Huru Hara Turki Tembakan gas air mata dan meriam air terhadap ribuan pendemo yang memprotest pembangunan dinding di perbatasan dengan Suriah.
Polisi mengambil tindakan setelah pendemo melemparkan bom molotov dan botol plastik kepada petugas di pinggiran kota Nusaybin di wilayah yang dihuni mayoritas Kurdi. Konstruksi dinding yang telah diberi nama sebagai "Wall of Shame" antara Nusaybin dan wilayah Suriah bagian utara yaitu kota Qamishli telah membakar emosi dari warga setempat.
Demonstrasi itu terjadi pada waktu bersamaan dengan berhentinya aksi 9 hari mogok makan yang dilakukan oleh walikota kota tersebut dalam rangka menolak pembangunan ini. Ayse Gokkan sang walikota dari PEace and Democracy Party (BDP) melakukan mogok makan dari tanggal 30 Oktober. Dia menggambarkan bila tembok itu akan membagi warga Kurdi.
Disisi lain pemerintah Turki merasa khawatir bila warga Kurdi yang berada di wilayah ini akan bergabung dengan warga Kurdi di wilayah utara Suriah dan Irak dan akan membentuk sebuah negara baru.
Saksi mata yang berada di lokasi menyatakan bila pondasi besi yang dibuat sebagai dasar tembok telah semakin tinggi dan bagian bawah telah berisi beton.
Turki telah menjadi negara utama yang menentang keras kepemimpinan Assad sejak terjadi pemberontakan pada Maret 2011. Negara ini juga menampung 600.000 pengungsi yang telah melarikan diri dari perang saudara di Suriah.
sumber: ZA
Polisi mengambil tindakan setelah pendemo melemparkan bom molotov dan botol plastik kepada petugas di pinggiran kota Nusaybin di wilayah yang dihuni mayoritas Kurdi. Konstruksi dinding yang telah diberi nama sebagai "Wall of Shame" antara Nusaybin dan wilayah Suriah bagian utara yaitu kota Qamishli telah membakar emosi dari warga setempat.
Demonstrasi itu terjadi pada waktu bersamaan dengan berhentinya aksi 9 hari mogok makan yang dilakukan oleh walikota kota tersebut dalam rangka menolak pembangunan ini. Ayse Gokkan sang walikota dari PEace and Democracy Party (BDP) melakukan mogok makan dari tanggal 30 Oktober. Dia menggambarkan bila tembok itu akan membagi warga Kurdi.
Disisi lain pemerintah Turki merasa khawatir bila warga Kurdi yang berada di wilayah ini akan bergabung dengan warga Kurdi di wilayah utara Suriah dan Irak dan akan membentuk sebuah negara baru.
Saksi mata yang berada di lokasi menyatakan bila pondasi besi yang dibuat sebagai dasar tembok telah semakin tinggi dan bagian bawah telah berisi beton.
Turki telah menjadi negara utama yang menentang keras kepemimpinan Assad sejak terjadi pemberontakan pada Maret 2011. Negara ini juga menampung 600.000 pengungsi yang telah melarikan diri dari perang saudara di Suriah.
sumber: ZA
Langganan:
Postingan (Atom)