Sebuah roket terbesar milik Amerika Serikat meluncur membawa satelit mata-mata dalam sebuah misi peluncuran secara diam-diam, Rabu, 28 Agustus 2013. Roket tak berawak yang bernama Delta 4-Heavy itu diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vanderberg, California, pukul 14:03 waktu setempat, membawa muatan satelit milik Kantor Pengintaian Nasional AS (NRO) ke orbit polar. "Peluncuran hari ini didedikasikan untuk pria dan wanita yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa kita," kata seorang komentator beberapa menit setelah roket tersebut lepas landas.
Tidak jelas apa fitur unggulan dari satelit yang dikenal dengan sebuatan NROL-65 ini, tapi yang jelas untuk mengumpulan data-data di planet Bumi."Delta 4 Heavy adalah roket terbesar di dunia saat ini, menjalankan tugas-tugas bangsa dengan andal, terbukti dengan kemampuan muatannya untuk keamanan nasional negara kita mulai dari pantai timur hingga barat," kata Jim Sponnick, wakil presiden United Launch Alliance (ULA) untuk program Atlas dan Delta. Roket Delta 4 Heavy dibangun oleh ULA dan pertama kali terbang pada tahun 2004, merupakan roket terbesar dan paling kuat yang dimiliki Amerika. Tinggi peluncurnya yang 72 meter menghasilkan daya dorong 2 juta pon saat lepas landas, menurut pejabat ULA.
Peluncuran pada hari Rabu itu sudah sesuai jadwal, padahal sebelumnya program ini sempat memiliki masalah terkait dana karena kebijakan pemotongan anggaran yang sudah berlaku sejak 1 Maret tadi. Lepas landasnya roket ini menandai 364 kalinya penerbangan menggunakan roket Delta secara keseluruhan, dan 24 kali penerbangan untuk varian roket Delta 4. Roket Delta 4 saat ini sudah membawa delapan muatan milik NRO ke ruang angkasa, yang mana kantor inilah (NRO) yang membangun dan mengoperasikan satelit-mata-mata AS.Sementara Delta 4 Heavy untuk saat ini adalah juara kelas berat dari seluruh roket Amerika, beberapa roket yang jauh lebih besar dan kuat lainnya juga tengah dibangun. Sebut saja NASA yang saat ini sedang membangun roket raksasa yang disebut Space Launch System (SLS) untuk mengirimkan astronot ke asteroid, planet Mars dan tempat-tempat lain di luar angkasa.
Tidak jelas apa fitur unggulan dari satelit yang dikenal dengan sebuatan NROL-65 ini, tapi yang jelas untuk mengumpulan data-data di planet Bumi."Delta 4 Heavy adalah roket terbesar di dunia saat ini, menjalankan tugas-tugas bangsa dengan andal, terbukti dengan kemampuan muatannya untuk keamanan nasional negara kita mulai dari pantai timur hingga barat," kata Jim Sponnick, wakil presiden United Launch Alliance (ULA) untuk program Atlas dan Delta. Roket Delta 4 Heavy dibangun oleh ULA dan pertama kali terbang pada tahun 2004, merupakan roket terbesar dan paling kuat yang dimiliki Amerika. Tinggi peluncurnya yang 72 meter menghasilkan daya dorong 2 juta pon saat lepas landas, menurut pejabat ULA.
Peluncuran pada hari Rabu itu sudah sesuai jadwal, padahal sebelumnya program ini sempat memiliki masalah terkait dana karena kebijakan pemotongan anggaran yang sudah berlaku sejak 1 Maret tadi. Lepas landasnya roket ini menandai 364 kalinya penerbangan menggunakan roket Delta secara keseluruhan, dan 24 kali penerbangan untuk varian roket Delta 4. Roket Delta 4 saat ini sudah membawa delapan muatan milik NRO ke ruang angkasa, yang mana kantor inilah (NRO) yang membangun dan mengoperasikan satelit-mata-mata AS.Sementara Delta 4 Heavy untuk saat ini adalah juara kelas berat dari seluruh roket Amerika, beberapa roket yang jauh lebih besar dan kuat lainnya juga tengah dibangun. Sebut saja NASA yang saat ini sedang membangun roket raksasa yang disebut Space Launch System (SLS) untuk mengirimkan astronot ke asteroid, planet Mars dan tempat-tempat lain di luar angkasa.
Inkarnasi pertama dari SLS setidaknya memiliki tinggi 98 meter dan mampu membawa 70 metrik ton muatan. Namun NASA berencana untuk mengembangkannya lebih besar menjadi 117 meter tinggi dan membawa muatan sebanyak 130 metrik ton ke luar angkasa, sehingga akan menjadikannya sebagai roket paling besar dan kuat yang pernah di bangun manusia. SLS ini dirancang untuk meluncurkan kapsul kru yang disebut Orion, yang mana saat ini juga tengah dikembangkan. Roket dan kapsul dijadwalkan untuk terbang bersama-sama untuk yang pertama kalinya saat uji coba pada 2017 nanti, dengan misi pertama yang berawak dijadwalkan pada tahun 2021.
Pembangunan Orion akan lebih dulu selesai daripada SLS. Uji terbang pertama Orion dijadwalkan pada 2014, ketika pada saat itu NASA akan menggunakan roket Delta 4 Heavy guna mengirimkan Orion (tanpa kru) keluar 6.000 kilometer dari Bumi. Selain NASA, ada juga perusahaan swasta SpaceX yang juga sedang mengerjakan roket besar, yang mereka sebut dengan Heavy Falcon. Peluncur ini dijadwalkan akan terbang untuk pertama kali pada tahun depan, dan menghasilkan 4 juta pon daya dorong saat lepas landas. Soal tinggi dan muatannya, tidak diinformasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar