Selasa, 10 September 2013

Perang amerika-irak


"Amerika Serikat menghabiskan lebih dari $ 87 milyar (Rp 870 trilyun) untuk berperang di Irak sementara PBB memperkirakan bahwa kurang dari setengah jumlah uang tersebut bisa digunakan untuk menyediakan air bersih, nutrisi yang memadai, layanan sanitasi dan pendidikan dasar bagi setiap orang di planet ini."
John Perkins - Confessions of an Economic Hit Man

Perang Irak (tahun 2003–2011), yang dikenal juga dengan istilah Pendudukan Iraq,[21] Perang Teluk II,[22] Perang Teluk III,[23] atau, oleh Amerika Serikat, Operasi Pembebasan Irak,[24] dimulai dengan invasi Irak pada tahun 2003. Okupasi yang kemudian dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dan Britania Raya mengakibatkan berlanjutnya peperangan antara para pemberontak dengan pasukan koalisi. Tentara Baru Irak lalu dibentuk untuk menggantikan tentara lama Irak setelah dibubarkan oleh koalisi, dan diharapkan tentara baru ini akan mengambil alih tugas-tugas koalisi setelah mereka pergi dari Irak.

Sebelum invansi dilaksanakan, pemerintah Amerika Serikat dan Britania Raya menuduh Irak sedang berusaha membuat senjata pemusnah masal yang mengancam kemanan nasional mereka, koalisi, dan sekutu regional. Pada tahun 2002, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1441 yang mewajibkan Irak untuk bekerjasama sepenuhnya dengan inspektur senjata PBB guna membuktikan bahwa Irak tidak berada dalam suatu usaha membuat senjata pemusnah masal. Hans Blix, pemimpin dari tim inspeksi senjata yang dikirim, mengatakan bahwa tidak ditemukan senjata pemusnah masal dan Irak telah bekerja sama dengan aktif, akan tetapi, dibawah ketentuan-ketentuan tertentu dan penundaan-penundaan.

Di antara peperangan yang terjadi antara para pemberontak, koalisi, dan tentara baru Irak, perang saudara antar kelompok mayoritas Syi'ah dan minoritas Sunni masih berlanjut sampai sekarang.[25] Sebab dan akibat terjadinya perang ini sampai kini masih kontroversial.[26][19][16]

Pada tanggal 15 Desember 2011, Perang Irak dinyatakan berakhir, ditandai dengan pernyataan penutupan misi militer pasukan Amerika Serikat di Irak oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta[

Tidak ada komentar:

Posting Komentar