Tampilkan postingan dengan label taliban. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label taliban. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 November 2013

Mullah Radio: Tidak Ada Lagi Pembicaraan Dengan Pakistan

Taliban Pakistan menolak pembicaraan damai dengan pemerintah pada hari Kamis setelah mereka memilih pimpinan baru dari garis keras yaitu Mullah Fazlullah. Pergantian itu dilakukan setelah pimpinan sebelumnya yaitu Hakimullah Mehsud terbunuh oleh serangan drone USA.

Shahidullah Shahid, juru bicara utama dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengatakan pembicaraan dengan pemerintah hanyalah buang-buang waktu saja dan pimpinan yang baru juga menentang hal tersebut.

"Dia menentang pembicaraan damai. Dia harus mengambil keputusan terakhir tapi dia menolak pembicaraan damai," demikian kata Shahid kepada AFP.

"Mengadakan pembicaraan damai bahkan bukan sebuah issue untuk diangkat - pemerintahan ini tidak mempunyai kuasa apa-apa, pemerintahan ini bukan pemerintahan berdaulat, ini hanyalah budak, sebuah budak dari Amerika. Mengadakan pembicaraan damai hanyalah buang waktu".

"Semua pemerintahan memainkan peran ganda terhadap kami. Atas nama perdamaian, mereka menipu kita dan membunuh orang-orang kita. Kita 100% yakin bila Pakistan mendukung penuh keputusan Amerika dengan serangan dronenya", demikian kata Shahid kepada Reuteurs pada waktu yang lain.

Pemberontak Taliban Pakistan berjuang untuk menumbangkan PM Nawaz Sharif dan menerapkan hukum Sharia dia negara nuklir ini.

Mullah Radio

Nama panggilan "Mullah Radio" diberikan kepadanya setelah siaran radio yang keras di lembah Swat. Fazlullah dikelompokkan sebagai garis keras bahkan bagi gerakan Taliban Pakistan itu sendiri.

Dilahirkan pada 1976, dia mulai dikenal pada tahun 2004 setelah berhasil membuat radio FM bawah tanah dan menyiarkan faham-faham Islam garis keras dan ide-ide anti barat.

Dia dan pasukannya kemudian mengambil alih lembah tersebut pada tahun 2009 dan menerapkan hukum Islam. Fazlullah juga menentang vaksinasi Polio yang menurutnya adalah sebuah konspirasi Yahudi dan Kristen untuk melukai umat Muslim.

Pasukan Fazlullah membaur di perbatasan sekitar pegunungan menuju Afghanistan setelah tahun 2009 wilayahnya diserang oleh pasukan Pakistan. Dia dipercaya berada disekitar provinsi Nuristan sekarang.

sumber: Reuters, AFP, alarabiya

Sabtu, 09 Maret 2013

Bom Bunuh Diri Dekat Kementrian Pertahanan Ketika Kunjungan Hagel, 9 Tewas

Kabul - Sebuah bom bunuh diri meledak diluar gerbang gedung Kementrian Pertahanan Afghanistan ketika Menhan AS Chuck Hagel berkunjung kesana. Sembilan orang tewas dan beberapa orang luka.

Penyerang menggunakan sepeda kayuh yang ia ledakan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, demikian menurut AP mengutip dari juri bicara kepolisian Afghanistan Hashmat Stanekzai.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri dan menyatakan bahwa itu adalah pesan untuk Hagel dan Kementrian Pertahanan jika mereka adalah target. Ledakan langsung diikuti oleh tembakan senjata dan bunyi serine, demikian menurut Reuters.

Hagel sendiri dikabarkan jauh dari lokasi dan berada di area International Security Assistance Force (ISAF) yang aman. Namun demikian, wartawan yang mengikuti perjalanannya sedang dalam wawancara di dalam gedung Kementrian Pertahanan ketika ledakan itu terdengar dan mereka pun dibawa ke lantai bawah gedung.

Hagel dijadwalkan bertemu dengan pemimpin pasukan AS dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Perjalanannya adalah untuk menganalisa perang di Afghanistan dan untuk lebih memahami apa yang sedang terjadi. Itu yang ia katakan kepada wartawan minggu lalu.

Dengan kondisi perang saat ini belum diketahui dengan jelas berapa jumlah personel tentara asing di Afghanistan setelah 2014 nanti. Saat ini ada sekitar 66 ribu orang pasukan AS dan direncanakan akan berkurang sampai 34 ribu personel saja di awal tahun 2014.

sumber: RT

Rabu, 06 Maret 2013

Taliban Menewaskan 17 Tentara Afghanistan

Taliban telah menewaskan 17 tentara Afghanistan dalam pertempuran di timur laut jauh di salah satu serangan tunggal paling mematikan terhadap pasukan lokal dalam beberapa tahun terakhir, kata para pejabat, Rabu.

Orang-orang disandera di Badakhshan, Sabtu, ketika sedang menjaga konvoi. Tubuh mereka ditemukan oleh penduduk setempat di provinsi pegunungan yang relatif sepi yang berbatasan dengan Tajikistan, China dan Pakistan.

"Musuh telah mengeksekusi 17 prajurit yang tubuhnya ditemukan tadi malam," demikian dikatakan Sayed Jahangir Keramat wakil kepala polisi daerah itu.

"Tujuh prajurit lain yang dibebaskan dalam pertukaran dengan beberapa tahanan Taliban."

Serangan itu terjadi saat pasukan lokal mengambil alih tanggung jawab untuk menangani Taliban dari koalisi militer yang dipimpin NATO.

"Tadi malam penduduk setempat menemukan 17 mayat tentara Afghanistan di distrik Warduj," kata Abdul Marouf Rasekh, juru bicara gubernur provinsi, AFP, mengkonfirmasi beberapa orang lainnya telah dibebaskan setelah perundingan yang dipimpin oleh tetua suku.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu tetapi mengatakan kematian telah terjadi selama pertempuran bukan setelah tentara ditangkap.

"Para prajurit semuanya tewas di medan perang," kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke AFP.

"Sejumlah besar amunisi dan dua kendaraan juga disita," tambahnya.

sumber: alarabiya